Part 12

3.5K 295 56
                                    

"Eh! Alex, Kayla? Mau kemana?"

"Mau ke sekolah baru nih, Josh. Mau ngambil seragam sama buku, sekalian liat-liat gimana sekolah barunya."

Kayla dan Alex baru saja memutarkan badan setelah menutup pintu gerbang, ketika mereka tenyata berpapasan dengan Joshua.

"Oh gitu. Sama nih, aku juga mau ke sekolahku, ngambil buku juga."

"Oh, lu emang sekolah dimana Josh?" sambar Alex, sebelum Kayla bahkan membuka mulut. Memang dasar Alex ga tau sopan santun, selalu saja menyambar omongan orang.

"Di Northover. Kalian dimana?"

"Wah, pas banget berarti, sekolah kita sama. Nanti lu temenin kita jalan-jalan ya. Sekarang sekalian ikut kita aja yuk, kan sama tujuannya," ajak Alex.

Sebagai jawabannya, Joshua hanya mengangguk setuju lalu mereka pun naik ke dalam mobil yang sudah ada Riska di dalam. Alex duduk di depan bersama Riska, dan dengan begitu, Kayla duduk berdua bersama Joshua di kursi belakang.

Untuk yang bingung, kenapa Riska tidak pergi kerja? Itu karena Riska adalah seorang pemilik perusahaan, jadi ia bisa dengan bebas absen dari perusahaanya, tetap pasti tetap mengontrol lewat ponsel dan laptopnya. Kemajuan teknologi. Namun tetap saja, itu membuatnya terus-terusan berada di depan gadget sepanjang hari. Ia hanya akan melepas kedua matanya dari hadapan gadget tersebut ketika waktu sudah menunjukkan jamnya makan malam.

"Pagi tante," sapa Joshua kepada Riska.

Riska menengok ke belakang dan terlihat sedikit terkejut. "Joshua? Kamu Joshua kan?"

"Iya tante. Aku Joshua anak papa Riko sama mama Nia", jawab Joshua dengan senyum yang terukir di wajahnya.

"Ya ampun, tante kangen banget sama kamu dan kedua orangtua kamu. Kalian kemana aja selama ini? Ga pernah ada kabar. Sekarang kalian tinggal dimana? Kok bisa ketemu sama anak-anak tante lagi?," tanya Riska dengan bertubi-tubi.

"Hehe, iya tante, ada masalah. Sekarang aku tinggal di sebelah rumah tante. Aku, Kay, sama Alex bisa ketemu lagi karena kita ternyata tetanggaan, dan nanti kebetulan bakal satu sekolah juga."

"Oh gitu, papa sama mama kamu mana? Tante kangen banget pengen ngobrol lagi sama mereka, ga nyangka ternyata sekarang kita tetanggaan lagi. Tante senang banget deh."

Mendengar pertanyaan tersebut, secara reflek Kayla langsung melihat ke arah Joshua. Raut wajah Joshua mendadak berubah, terlihat sedih dan muram. "Em... papa sama mama udah meninggal tante, dari sebelum aku pindah lagi ke Jakarta."

"Hah? Kok bisa? Aduh maaf banget Joshua, tante ga bermaksud bikin kamu sedih."

Joshua memberikan senyumannya sekali lagi, kali ini terlihat dipaksakan. "Gapapa kok Tan, aku udah terbiasa kok. Papa sama mama kecelakaan pas mau ke bandara. Kecelakaan itu langsung seketika merenggut nyawa mereka berdua yang berharga banget buat aku. Mereka udah pergi duluan, bahkan sebelum aku sempet bisa ngebahagiain mereka," lirih Joshua sambil menundukkan wajahnya, menatap ke bawah.

"Kamu pasti udah buat mereka bangga kok, Josh. Tenang aja, kamu sekarang bisa anggap tante sama om sebagai orang tua kamu. Ngomong-ngomong kamu sekarang tinggal sama siapa?"

Joshua mendongak dan memberikan senyuman yang kali ini terlihat lebih tulus, "Makasih ya, Tante. Joshua senang banget bisa nganggep tante sama om sebagai orang tua Joshua. Aku sekarang tinggal sama saudara mama, dia ga nikah, jadi ga punya anak. Terus akhirnya setelah papa sama mama meninggal, dia yang ngurus aku deh sebagai anaknya."

"Oh gitu. By the way, kamu kan sekarang satu sekolah sama Kay dan Alex, jagain mereka berdua ya disana, soalnya mereka kan anak baru."

"Ih ngapain sih mom, pake dijagain Joshua segala, lebay deh, aku udah besar kali. Apalagi dia seumuran ama aku. Ih ga banget.", sambar Alex sambil menggeleng pelan dan memberikan tatapan jijiknya.

Broken EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang