Part 23

2.1K 165 58
                                    

"Lah... Lu ngapain?"

"Nungguin lu bangun," jawab cowok itu santai.

"Hah?" Kedua alis Kayla kini telah bertaut, ia benar-benar tidak habis pikir dengan tingkah cowok yang ada di depannya ini. "Maksud lu apa sih, Dave?"

Bukannya menjawab pertanyaan dari Kayla, Dave malah mengeluarkan pertanyaan lain dari mulutnya. "Lu ga ngerti Fisika?"

"Hah?" Kening Kayla berkerut, dan dia semakin bingung, tidak mengerti dengan ucapan Dave.

"Lu ga ngerti Fisika?" ulang Dave dengan penuh kesabaran, lama-lama jengkel juga dengan cewek yang sedari tadi hanya menjawab 'hah?'.

"Maksud lu apaan sih?"

"Jawab aja sih udah," ketus Dave.

"Iya, iya. Gue ga ngerti sama pelajaran Fisika tadi."

"Lu ga les?"

Kayla menggeleng hingga rambutnya yang terikat kuda itu terkibas ke kiri dan kanan. "Kagak."

"Mau gue ajarin?"

"Hah?"

Dave memutar kedua bola matanya jengah, serta lelah. "Hah lagi."

"Lu gajebang sumpah!" seru Kayla lalu menyederkan punggungnya ke sandaran kursi di belakangnya.

"Gajebang?" beo Dave.

"Ga jelas banget," jawab Kayla sekenanya dan melemparkan pandangan malas pada Dave.

"Bahasa lu aneh, sama kayak orangnya," balas Dave dan dihadiahi pukulan tepat di lengannya oleh Kayla.

"Kurang asem!"

"Suka-suka gue." Setelah itu, Dave mengulang kembali pertanyaan yang tadi belum dibalas oleh Kayla. "Mau gue ajarin fisika ga?"

"Kesambet apa lu?"

Dave kali ini benar-benar kehabisan kesabarannya dan jengkel setengah mati dengan Kayla yang memandangnya dengan tatapan polos. Dave mengusap kasar wajahnya. "Capek ya gue ngomong sama lu. Mau berbuat baik aja susah amat."

"Apaan sih?" balas Kayla ketus.

Dave mengusap wajahnya sekali lagi. "Mendingan, keluarin buku Fisika lu sekarang. Gue ajarin." Melihat Kayla yang masih bergeming, Dave akhirnya mulai gregetan sendiri. "Cepetan dodol!"

Kayla masih saja tetap bergeming, membuat Dave akhirnya beranjak dari tempat duduknya, dan maju ke depan, berusaha meraih tas Kayla yang ditaruh di dalam laci mejanya.

Kayla membelalakkan matanya melihat tingkah Dave itu, ia benar-benar terkejut. "Kenapa semua orang di dunia ini selalu bikin gue kaget dengan kelakuan mereka yang di luar dugaan?" batin Kayla.

"Ga usah liatin gue sampai segitunya. Gue tau gue ganteng," celetuk Dave setelah berhasil meraih tas Kayla dan telah kembali pada tempat duduk sebelumnya.

"Kepebang!" sahut Kayla.

"Apaan lagi dah tuh artinya? Bahasa lu bener-bener aneh," balas Dave sambil membuka tas Kayla dan berusaha mencari buku Fisika milik Kayla.

"Kepedean banget," jawab Kayla enteng. "Lu mau ngapain sih ngorek-ngorek tas gue gitu? Mau nyari dompet gue ya?" tuduh Kayla asal.

"Tai! Gue mau nyari buku Fisika lu bego!" seru Dave dengan tangan yang terus sibuk mengorek-ngorek tas Kayla, berusaha mencari buku fisikanya diantara tumpukan-tumpakan buku dalam tas tersebut.

"Hah?"

Dave mengalihkan pandangannya dan menatap wajah Kayla sekilas. "Hah aja terus sampe mati." Setelah berhasil menemukan yang dicarinya, Dave mengeluarkan buku tersebut disertai dengan kotak pensil berwarna ungu milik Kayla. "Yang mana yang lu ga ngerti?" tanya Dave sambil membalikkan halaman demi halaman buku cetak Fisika.

Broken EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang