Part 19

2.2K 191 26
                                    

On mulmed : Laura Riihimaki as Laura Amanda and Bethany Mota as Julianna Karin

--------------------------

"Kayla?"

Kayla berjalan menghampiri orang yang baru saja menyebut namanya dengan cukup keras tersebut. Kayla kemudian mengambil tempat duduk tepat di sebelah orang itu.

"Hai Laura," sapa Kayla dengan menunjukkan senyumnya.

"Ya ampun! Kayla! Gue kangen banget sama lu! Sini Laura peluk dulu," seru Laura girang sambil membuka lebar-lebar tangannya. Kayla meringis terlebih dahulu sebelum akhirnya mendekat dan memeluk Laura. Kayla sudah terbiasa dengan suara temannya itu yang super duper toa.

"Gue juga kangen sama lu, Ra," balas Kayla sambil memejamkan matanya. Ia sangat rindu memeluk teman SDnya ini.

"Lu baru pindah kesini?" tanya Laura sambil melepaskan pelukannya.

"Iyap. Betul sekali," jawab Kayla mantap.

"Gila! Gue bener-bener ga nyangka bisa ketemu lu lagi."

"Gue juga. Kok lu bisa sekolah disini? Lu kapan balik dari London?"

"Gue cuman SMP doang disana, terus gue balik lagi ke Indo buat nerusin SMA."

"Kok gitu?"

"Iya. Ternyata gue ga bisa lama-lama jauh dari Indo. Laura cinta tanah air Indonesia selalu."

"Geli banget lu Ra," sahut seorang perempuan yang duduk di depan Kayla dan Laura. "Hai! Kenalin, gue Julianna, panggil Juju aja," ujarnya sambil mengulurkan tangannya ke arah Kayla.

"Hai juga. Gue Kayla," balas Kayla setelah menerima uluran tangan tersebut.

"Kok lu bisa kenal Laura?" tanya Juju.

"Temen SD dulu," jawab Kayla sekenanya.

"Gila. Gue ga nyangka si toa ini bisa punya temen waktu SD," ujar Juju sambil menatap ke arah Laura.

"Bacot! Toa-toa gini, tapi nganenin kan?" sahut Laura tidak terima.

"Siapa juga yang pernah kangen sama lu," balas Juju sewot.

"Ngaku aja sih susah amat," cibir Laura.

"Ngapain gue ngakuin sesuatu yang emang ga bener?"

"Bohong aja terus!"

Dan, adu mulut di antara keduanya pun berlanjut. Kayla yang memandangi kedua orang itu hanya bisa geleng-geleng kepala dan menyembunyikan mukanya, malu.

Bukan hanya suara adu mulut Laura dan Juju saja yang terdengar, namun suara-suara dari cowok-cowok yang duduk di belakang pojok benar-benar keras dan menganggu.

"Woi Evan! Curang lu tai!"

"Gue kagak curang cungkring!"

"Evan curang ga mau ngaku!"

Dan masih banyak lagi. Menurut Kayla, sepertinya mereka sedang bermain game entah apa, karena mereka terkadang bisa berteriak girang maupun histeris.

"Udah Ra, gue capek adu mulut mulu ama lu," tutur Juju lemas, membuat Kayla mengalihkan pandangannya pada Laura dan Juju kembali.

"Gue juga capek," timpal Laura.

Kayla berdecak. "Akhirnya diem juga lu berdua. Pusing gue. Gila, nih kelas parah banget, toa semuanya."

"Hehe. Lu harus terbiasa Kay. Apalagi sama si cungkring Dave satu itu. Dia sama gengnya yang berisiknya paling parah dan pada pecicilan abis ga bisa diem," balas Laura sambil menyenderkan punggungnya ke kursi belakang.

Broken EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang