Megan
________
"Fuck my life" umpatku saat kurasakan pantatku sudah mendarat tepat diatas sofa empuk di rumah Justin. Rumah yang lumayan besar ini membuatku berpikir kenapa Justin perlu bekerja di Starbucks saat liburan musim panas lalu?
"Babe?" Kudengar seseorang memanggilku dengan suara indahnya, siapa lagi jika bukan kekasihku, Justin.
Dengan cepat dia memberiku sebuah ciuman dan langsung menggendong tubuhku dengan kedua tangan besarnya. Wajah kita berhadapan dengan kakiku yang melingkar dipinggangnya.
"Just? Hei!" Teriakku sembari memukuli punggungnya pelan.
Lalu sampailah kita didalam kamar Justin, beberapa fotoku yang ia pajang di dinding membuatku tersenyum sendiri. Dia mencuri-curi fotoku bahkan sebelum aku mengenalnya, dia memang stalker yang menjadi lelaki kesayanganku.
"Let's fuck" ujar Justin yang membuatku terkejut, tapi aku benar-benar dalam keadaan yang tidak mood. Beberapa masalah datang hari ini dan aku hanya ingin mandi lalu pergi tidur.
"Sorry, I'm not in the mood" jawabku sambil mencium kecil pipi Justin.
"What? What's wrong babe?"
"A lot of shit happened to me today" jelasku yang membuat Justin sedikit kecewa. Tapi dia tidak akan memaksakanku untuk melakukannya.
"At least let me make you feel better, Meg"
"Sleep will make me feel better, Jay"
"No"
Tanpa basa-basi langsung kurasakan Justin mencium bibirku begitu lembut, membuatku hanya bisa mendesahkan namanya. Lalu kurasakan tangannya membuka celana jeans serta panties ku dalam sekejap. Tinggalah aku dengan kaos putihku saja.
"I'll make you feel better, princess"
Aku hanya mengangguk mendengar Justin. Dia memasukkan 2 jari ke dalam mulutnya and lick them. And after that, he inside them inside of me.
"Fuck" erangku saat kurasakan jari Justin didalamku. He curled his finger and make them moved back and forth.
And with his other hand, he rubbing my pussy so hard makes my body ache in pleasure.
Punggungku terangkat dengan mata yang tertutup rapat dan mulut yang terbuka membentuk huruf o.
"Arghaaah just aahh" desahku saat gerakan Justin semakin panas dan panas. Beberapa kata pujian yang ia keluarkan membuatku semakin mencapai puncak.
"Damn you're so beautiful" ujar Justin saat tubuhku menggelinjang karenanya. And after a few thrust finally I reach my climax and cum all over Justin's fingers.
"Aaaahhhhhh"
Kubuka mataku dan melihat Justin kembali memasukkan 2 jari ke dalam mulutnya. He lick all over my juices and he whispered something to me.
"You tastes so sweet, babe. You feel better?"
"Ya, a lot"
✨ ajegile naena...
Kalian pd skolah ya? Gue msh 15 Augustus dong masuknya ;-)))
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker 2 ft. bieber
Fanfiction[COMPLETED] {sequel of STALKER} [Indonesia-English] Justin - i love you and i will love you until i die, and if there's life after that, I'll love you then.