Megan
________
"Just! Tunggu!" Teriakku memanggil Justin yang telah lebih dulu masuk ke dalam kamarnya.
Mataku pun terbelalak saat melihat betapa kacaunya kamar Justin, baju kotor tergeletak dimana-dimana, botol minuman, bungkus snack dan juga rokok. Apa yang terjadi dengannya?
"Just! Stop please" ujarku memelas yang akhirnya mampu membuat langkah Justin terhenti.
"Apa Meg?" Tanyanya seolah tidak ada yang terjadi diantara kita berdua.
Detik itu juga aku masih terdiam, Justin terlihat lebih kurus, cekungan hitam dimatanya dan wajah pucatnya, semua tidak bisa ia sembunyikan dariku.
"Just, what's wrong with you? Are you okay?" Tanyaku memegang lengannya dengan lembut kemudian perlahan tanganku berpindah ke wajahnya.
"I'm fine" jawabnya singkat.
"Just be honest to me please"
"I said I'm fine" elaknya langsung menepis tanganku dari pipinya. Dengan itu aku pun terdiam dan membiarkan air mataku jatuh menuruni wajahku.
Aku tak tahu apa yang terjadi dengan Justin sekarang, yang aku tahu hanya perasaan cintaku padanya. Bahkan aku sendiri tidak tahu bagaimana caranya lelaki asing bisa membuatku jatuh cinta, hanya bermodalkan pesan yang ia kirim setiap hari, aku dan Justin pun bisa bersatu.
Aku menundukkan kepalaku dan mulai menangis tanpa alasan yang pasti.
"Meg jangan nangis" pintanya.
"Jangan nangis gimana? Kamu gak pernah bales pesanku, aku peduliin kamu tapi apa reaksimu huh?! Tadi waktu dibawah kamu sama sekali gak ngelirik aku, apalagi senyum atau nyapa!" Bentakku tepat diwajahnya.
"Siapa juga yang suruh meluk Jason?!"
"Aku kan gak sengaja!"
"Emang gak bisa bedain mana pacar sama saudaranya?" Bentaknya semakin memuncak, aku benar-benar tidak tahu apa yang membuat Justin dapat berbuat seperti ini padaku.
"Itu sulit, Just. Kaliam begitu identik dan apalagi kita baru 2 bulan kenal secara real life" terangku mencoba merendahkan volume suara. Mungkin aku akan mencoba meminta maaf padanya meskipun aku tidak tahu apa salahku.
Justin terdiam, kedua matanya menelisik wajahku sebentar. Kemudian dia mengusap wajahnya dengan ekspresi yang sangat frustasi.
"Lihat? Kau belum terlalu mengenalku kan?, jadi..."
Justin menggigit bibirnya kecil dan aku menunggu akhir dari perkataannya tersebut dengan perasaan was-was. Apa yang Justin coba katakan padaku? Jantungku pun berdebar dalam rasa takut, seketika perasaanku menjadi tak enak.
"Jadi... Aku pikir, we need to end this!" Terang Justin.
.
.
.
Jantungku terasa berhenti. Tubuhku melemas seketika dan aku pikir aku salah mendengar ucapan yang Justin katakan."What the fu- what are you saying-" Nafasku memburu dan aku tidak dapat mengolah kata-kata dengan benar.
"I want to end this, Meg. between you and me there's no relationship anymore. I don't have any feelings to you anymore and please forget me cause... We're not getting along"
✨
Astaghfir putus.... 💔💔💔Btw kalian ada ide atau pengen crita justin yg gmn? Kali aja gue bisa bikinin buat kalian? Hehe
(BTW COVERNYA BARU LOH, BAGUS KAN)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker 2 ft. bieber
Fanfic[COMPLETED] {sequel of STALKER} [Indonesia-English] Justin - i love you and i will love you until i die, and if there's life after that, I'll love you then.