Megan
________
Justin: Hei I'm really sorryyyyy
Justin: meg please listen to me first
Justin: i cant life without youSudah 2 hari aku tidak menanggapi ratusan pesan Justin yang masuk ke inbox ku. Kali ini aku benar-benar kecewa padanya, dia menganggapku seolah-olah aku barang yang dapat dia pindahkan dari tangannya ke tangan Jason begitu saja. Aku merasa dipermainkan oleh rencana-rencana sialannya tersebut.
"Meg? Ngelamun terus" celetuk Zayn sambil menepuk kedua pundakku.
"Zayn?"
"Gimana kabar Justin di rumah sakit?" Tanya Zayn yang tiba-tiba membuat dadaku menjadi sesak seketika. Aku masih melihati Zayn, tak tahu harus menjawabnya apa.
"Justin..." Aku masih memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaan sesimple itu, sampai kedua bola mataku menangkap sebuah pesan masuk di iPhone ku.
Jason: SOS
Jason: JUSTIN!Jantungku langsung berdetak tak karuan melihat nama Justin tertera di pesan Jason tadi, meskipun aku tidak 100% memahami apa yang dimaksud dengan SOS oleh Jason, tapi apa keadaan Justin sedang kritis? Atau memburuk? Atau lebih buruk?
"Ada apa, Meg?" Tanya Zayn khawatir melihatku.
"Justin... Antar aku ke Justin" pintaku dengan tatapan yang masih kosong.
"Ada apa? Dia baik-baik saja?" Tanyanya lagi dan lagi.
"Antar aku!" Sergahku dengan sedikit amarah. Sebenarnya aku tidak marah padanya, aku hanya panik.
Dengan itu Zayn pun langsung sigap mengantarkanku ke rumah sakit Justin yang berjarak beberapa ratus meter dari diner ini menggunakan motor ducatinya. Aku tak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menemui Justin, pikiran burukku terus menghantuiku selama perjalanan. Bagaimana kalau Justin mati? Meninggalkanku? Tidak mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker 2 ft. bieber
Fanfic[COMPLETED] {sequel of STALKER} [Indonesia-English] Justin - i love you and i will love you until i die, and if there's life after that, I'll love you then.