Pesan Yang tak pernah sampai

932 26 4
                                    

Tulisan ini hanya akan menjadi pesan yang tak pernah sampai dari hubungan yang telah usai. Tak pernah sampai karena tak pernah terjangkau. Tak pernah sampai karena pemeran utamanya sudah jauh pergi berlayar. Tak pernah sampai karena ia sudah menemukan tempat untuk berlabuh. Tak pernah sampai Karena tak pernah lagi ingin mengenal atau hanya mendengar kabar. Tak pernah sampai karena ceritaku dan dia benar-benar sudah selesai.

Dalam hidup, kita pasti pernah atau kehilangan seseorang yang kita sayangi, seseorang yang mungkin saat itu begitu sangat berarti. Entah karena seseorang itu pergi, karena kita sendiri yang melepasnya pergi, atau memang sudah waktunya ia pergi.

Aku pernah melepas seseorang yang aku sayangi, seseorang yang saat itu begitu berarti. Bukan karena aku sengaja ingin menyakiti, bukan pula karena sudah tidak ada lagi cinta di hati. Tapi karena aku menyayanginya dan tak ingin lagi membuatnya merasa terbebani dengan masalahku saat itu.

Sungguh aku tak pernah bermaksud untuk membuatnya patah hati. Bukan hanya dia yang hatinya tersakiti. Akupun terluka karena kini seseorang yang kulepas jadi menyimpan benci. Kalian pasti tau bagaimana menyedihkannya kisah dua orang yang pernah saling mencintai, menjadi dua orang yang jadi saling membenci bahkan tak ingin saling kenal lagi.

Hari-hariku menjadi lebih berat setelah ia pergi. Hari-hariku ingin menjadi lebih sepi dan sunyi. Aku semakin merasa gundah ketika mendengar kedua malaikat tanpa sayapku menyerah pada masalah dan memutuskan untuk berpisah.

Saat bulan dan tahun silih berganti, luka di hatiku masih belum juga terobati. Aku masih menyayangi dan tak bisa melupakan seseorang yang pernah kulepas pergi. Aku masih bersedih atas keputusan kedua orang tuaku yang memutuskan untuk berjalan sendiri-sendiri.

Sampai saatnya seseorang yang pernah kulepas pergi itu datang menghampiri. Ia berkata ia tak pernah bisa melupakanku meski sudah melangkah jauh pergi. Ia datang karena ingin kembali. Tapi hatiku sudah tak sama lagi. Meski pernah menyesal melepasnya pergi, dia bukan lagi seseorang yang aku ingini. Aku tak ingin dia kembali, karena aku tau dia sudah berbeda, dia sudah tak sama lagi, dia bukan lagi seseorang yang dulu aku sayangi.

Kemudian kulihat lagi ia mulai menjauh pergi sampai akhirnya kulihat ia bersama seseorang yang benar-benar bisa membuatnya tersenyum kembali dan menyembuhkan luka hati.

Tak apa, aku juga ikut berbahagia. Aku senang kau bisa sembuh dari luka. Aku senang kini kita sudah sama-sama lupa pada luka yang dulu kita rasakan bersama.

Aku tahu dulu kamu marah karena aku menyerah, aku tahu dulu kamu kecewa karena merasa aku tidak ingin memperjuangkan bersama.

Setidaknya, dari kamu aku mulai belajar memahami. Aku menjadi mengerti bahwa masalah bukanlah sesuatu yang bisa dijadikan alasan untuk menyerah dan menyudahi sebuah hubungan. Setidaknya aku jadi belajar bahwa cinta yang kuat tidak bisa kuat begitu saja, selalu ada senang dan sudah didalamnya. Selalu ada rintangan disetiap jalannya. 

Tentangmu Dariku, Untukmu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang