Tentangmu dariku, untukmu.

551 20 7
                                    

Rabu Rindu, 07 Februari 2018

Berat sebenarnya jika tulisan ini harus masuk dalam pesan yang tak pernah sampai selanjutnya. Karena tentangmu ini hanya bisa kutulis disini, tanpa aku tahu kapan kamu akan membacanya.

Meskipun ini untukmu, tapi aku tidak yakin bila pesan ini akan sampai padamu. Aku tidak ingin jika saat aku menuliskannya untukmu, tapi kamu tak pernah bisa memaknai arti dari setiap kata pada pesan itu.

Iya, ini untukmu.
Untukmu yang sudah satu tahun ini hadir dan memenuhi isi kepalaku.
Untukmu yang kini berubah,
Untukmu yang kini berbeda,
Untukmu yang kadang membuatku tersenyum,
tapi kemudian menghilangkan senyum itu.
Untukmu yang memberiku harapan,
Tapi kemudian menghilangkan harapan itu.
Untukmu yang seperti ingin tak ingin kepadaku.

Satu tahun yang berlalu sangat cepat,
Tetapi banyak hal yang menjadi kenangan dan tidak bisa terlupakan begitu saja.

Tahun lalu, awal kita bertemu.
Pertemuan yang masih malu-malu,
Padahal sama-sama merindu.
Tetapi belum mengenal kata sendu.

Tahun lalu,
Aku tidak bisa tidak tertawa setiap membaca balasan pesanmu.
Tidak bisa tidak berdebar dada saat bertemu denganmu.
Saat kamu mulai mengenalku, dan aku mulai tahu segala kebiasaanmu.
Bahkan aku tidak bisa tidak tersenyum saat mengingat kenangan kita yang kutulis disini.

Aku ingat saat kamu mentertawakanku.
Kecerobohanku di depanmu kau anggap lucu,
Padahal saat itu sedang kusembunyikan rasa salah tingkahku.
Tapi baiklah, aku senang melihat senyummu, tawamu.
Aku senang kita bisa melakukannya bersama.

Kau tahu? Aku menikmati setiap pertemuan kita. Pagi kita. Malam kita.
Aku tidak pernah keberatan kemanapun kau membawaku pergi.

Aku senang berada di belakangmu, diatas motor berdua.
Menikmati segarnya embun pagi,
Sejuknya angin malam,
Dan indahnya Bintang yang berkelap-kelip di atas sana.

Aku ingin bercerita sedikit saja padamu,
Tentang apa yang akhir-akhir ini ku khawatirkan.

Terlalu sering menghabiskan waktu bersamamu dulu,
Membuatku merasa kehilanganmu saat kamu tak lagi bisa menemaniku.

Aku mulai cemburu pada segudang aktivitasmu yang sudah pasti selalu kau utamakan.

Aku mulai cemburu pada mereka yang terlibat dalam berbagai kegiatan bersamamu.

Aku khawatir, akan ada seseorang disana yang menginginkanmu lalu kau juga tertarik padanya.
Aku khawatir, perasaanku padamu ternyata memang benar-benar ada namun kamu tidak merasakan hal yang sama.

Aku takut, aku takut tidak bisa bertahan pada ketidakpastian kita.

Aku juga kebingungan, bingung harus melakukan apa saat ada seseorang selain kamu hadir menawarkan diri untuk menemaniku.

Aku ingin menolak tanpa menyakiti perasaannya tapi tidak tahu harus dengan cara seperti apa.

Aku juga tidak ingin menyakitimu meskipun aku tidak pernah tahu apa isi hatimu.

Aku juga bingung, karena yang kuinginkan hanya kamu. Aku ingin kamu yang menemaniku. Aku ingin melakukan semua hal bersamamu.

Tapi aku tahu bahwa aku harus mengontrol hati dan pikiranku. Sebuah kalimat " Aku nyaman bersamamu" darimu, cukup untuk membuatku bertahan.

Bertahan pada hubungan kita yang tanpa ikatan dan tanpa ada penjelasan.
Aku tahu dulu kamu pernah mencoba mengungkapkannya, tapi aku juga tahu bahwa saat itu kamu tidak benar-benar yakin mengucapkan sebuah kalimat "aku sayang kamu" itu.

Tapi kini biarkan saja mengalir kemana takdir akan membawa kita.

Biarkan aku tetap dibuat penasaran pada apa yang kamu rasakan. Biarkan aku penasaran pada apa yang kamu tulis, yang membuatmu bergadang semalaman. Karena itu adalah alasan terkuat mengapa aku masih bertahan.

Biarkan kamu tetap menjadi alasan mengapa aku tetap memilih sendirian.

Biarkan aku tetap merindumu dalam diam.
Biarkan aku tetap tersenyum di setiap malam, saat mendapat kabarmu yang ku nanti-nantikan.

Biarkan aku mencapai apa yang sudah ku cita-citakan.
Juga kubiarkan kamu berjuang untuk apa saja yang ingin kau perjuangkan.

Biarkan aku tetap mendengar lagu sendu tentang rindu sebagai pengantar tidur,
Tapi kumohon jangan membuatku mendengarkan lagu duka karena bayangmu mulai perlahan kabur.

Dan semoga,
Semoga aku dan kamu adalah jawaban untuk masa depan yang selama ini aku dan kamu semogakan.

Ig: @kataara

Tentangmu Dariku, Untukmu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang