24 April 2020
Sulit rasanya memungkiri perasaan ini, perasaan rindu yang semakin lama semakin menyiksa diri.
Sulit rasanya menyadari bahwa sebenarnya yang dirindukan bukanlah dirimu, tapi masa-masa kebersamaan kita di waktu yang dulu.
Berat sekali rasanya melangkah dari tempat yang kini jadi sumber luka, karena di masa lalu, tempat itu adalah sumber bahagia.
Aku tahu, seharusnya aku tidak perlu menyerah,
tapi luka yang kamu buat semakin membuat hatiku semakin melemah.
Sampai kapan aku membiarkan diriku tersakiti?
Bila tidak bisa menyayangimu, biarkanlah aku menyayangi diriku sendiri.
Iya, aku lelah menyanyangimu.
Untuk apa menyayangimu, bila kamu inginnya disayangi orang lain.
Untuk apa memperjuangkan, bila kamu tidak ingin diperjuangkan.
Untuk apa terus-terusan berusaha membuatmu bahagia, bila bahagiamu nyatanya sudah ada pada raga yang lain.
Untuk apa bertahan untuk seseorang yang maunya dilepaskan.
Untuk apa aku tetap disini bila kamu maunya pergi.
Sulit rasanya membiarkanmu menerka-nerka sendiri atas diamnya aku yang penuh teka-teki.
Tapi sama seperti apa yang selalu kamu ucapkan, "Tidak perlu ditanyakan pun kamu pasti tahu"
Kamu tidak perlu mengerti, kamu hanya perlu membiarkanku menepi.
Lalu perlahan mengikhlaskanku pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangmu Dariku, Untukmu.
PoetryTentang seseorang yang datang dan pergi. Tentang seseorang yang kembali jatuh cinta lagi. Tentang seseorang yang ragu untuk memiliki. Tentang seseorang yang ingin kembali. Tentang seseorang yang menemukan cinta yang baru. Tentangmu, dariku. Unt...