Kekasih

313 16 0
                                    

Rabu, 14 Maret 2018





Kekasih,
Jangan salahkan aku mengapa aku jatuh cinta.
Karena sejak awal bertemu denganmu aku sudah merasakan bahagia.
Entah karena alasan apa, tapi aku senang dengan caramu membuatku tertawa.
Jujur sajasetelah sekian lama menyembuhkan luka, aku tak ingin lagi membiarkan hatiku terbuka,
Aku tak mengizinkan siapapun untuk memasukinya.
Tapi entah kenapa, semenjak kau ada,  kau sudah menempati ruang yang istimewa disana.

Kekasih,
Tahukah engkau bahwa saat pertama kalinya aku menerima pesan darimu, hatiku sudah berbunga-bunga.
Bunga-bunga yang dulu kurang cahaya itu adalah kau yang menyinarinya.
Bunga yang dulu begitu layu langsung bermekaran saat kau tiba.
Saat itu aku menyadari bahwa kau bukanlah orang yang biasa, aku tahu kau begitu istimewa.

Tidak banyak yang bisa kusebutkan hal apa saja yang pernah kita lakukan bersama.
Pergi menonton film, nongkrong di cafe sambil berwifi ria, berolahraga bersama,  dan saling menyemangati mungkin adalah hal yang biasa.
Membelikan eskrim, mengirim makanan, melindungi dari hujan, meminjamkan jaket saat kedinginan, atau memberi kabar ditengah kesibukan juga mungkin hal yang sederhana.
Tapi kekasih, percakapan kita selalu bermakna. Candamu selalu menghadirkan tawa. Senyummu selalu meneduhkan mata, dan sikapmu memberi ketenangan di jiwa.
Dan hal itulah yang menumbuhkan rasa,
Hal itulah yang mengubah biasa dan sederhana menjadi istimewa.

Tapi kini segalanya berbeda. Semuanya berubah begitu saja.
Kekasih,
Aku tahu saat ini kau sedang menutup mata.
Kau pura-pura tidak tahu bahwa aku telah jatuh cinta.
Kau tidak mau tahu bahwa aku menyimpan rasa.
Kau mulai menghindari tatap mata pada pertemuan terakhir kita.
Lalu, kau tak pernah lagi datang di pertemuan kita, pesan-pesan yang kukirim pun kini hanya kau baca.
Kekasih, apakah kau tidak menyukainya? Kau mulai melangkah menjauh meninggalkan semua yang pernah kita lalui bersama.
Kau tak lagi menganggapku ada.
Hingga akhirnya aku dan kamu hanya tinggal cerita.

Kekasih tidakkah kau ingat, kepadaku kau pernah mengatakan cinta, tapi kau tak pernah mengikatnya. Kekasih mengapa kau ingin membuatku menyesali apa yang kurasa? Mengapa kau datang hanya untuk bermain-main saja?

Kekasih, pertemuan kita memang tak pernah terduga,
Kita pernah sempat bersama beberapa lama hingga akhirnya kau juga pergi dengan tiba-tiba.
Membuat luka yang sama seperti orang-orang sebelumnya.
Apakah harus seperti itu alur cerita cinta yang ada?
Kekasih, apakah kau tak ingin mengubahnya?
Apa kemarin saat kita bersama kau tak merasa bahagia?
Kurasa mungkin bagimu rasa itu memang tak pernah ada.

Kekasih, aku harap kau mempertimbangkan kembali keputusanmu.
Karena saat engkau pergi, mungkin saja aku masih menunggumu kembali disini.
Karena saat kau memilih bertahan disini, aku tak akan lagi melepasmu pergi.
Tapi bila nanti aku yang pergi karena sudah merasa sangat tersakiti, kupastikan bahwa aku takkan pernah kembali lagi.

Kekasih, tolong jangan hanya diam.
Setidaknya beri aku sebuah penjelasan,
Aku tidak suka dan tidak ingin lagi ditinggalkan tanpa alasan.
Karena hal itu akan membuatku sulit untuk melupakan.

Kekasihsuatu hari nanti kau pasti akan membaca apa yang kutulis,
Kau akan tahu bahwa saat kau pergi aku menangis,
Kau akan tahu bahwa kenangan bersamamu adalah hal yang paling termanis.
Dan saat tulisan ini selesai kau baca, tak lagi ku kenang kau dengan air mata.
Aku sudah bahagia dengan menjadikanmu sebuah pelajaran yang berharga.

Halo terimakasih sudah membaca :)
Jangan lupa klik Bintang dan kritik dan sarannya di komentar ya jika ada :)
Jangan lupa follow @kataara di instagram.

Sampai bertemu di puisi selanjutnya :)

Tentangmu Dariku, Untukmu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang