Sujeong P.O.V
Ah, rasanya sudah lama sejak terakhir kali aku ke toko buku favoritku ini. Yah, tentu saja karena satu-satunya waktu aku bisa ke sini hanya ketika aku sedang tidak ada shift. Terakhir kali aku ke sini aku tak sengaja bertemu dr. Kim dan melibatkannya dalam masalahku dengan Minjae.
Rak buku New Arrival menarik perhatianku. Setelah mencari-cari sebentar, sebuah buku bersampul kuning di bagian rak paling atas dengan judul After The Rain menarik perhatianku. Dengan memanfaatkan badanku yang lumayan tinggi aku berusaha mengambil buku itu, namun tetap tak sampai. Jika ini di dalam drama-drama TV, mungkin sudah ada pria tampan yang membantuku mengambilkan buku itu.
Aku kembali melompat-lompat berusaha mengambil buku itu namun cukup sulit karena hari ini entah mengapa aku sedang mood untuk memakai wedges dan bukan sepatu sneakers seperti biasa. Aku lalu menoleh ke kanan dan kiriku. Sepi. Tidak ada siapa-siapa di sekitar sini. Maklum ini masih jam kerja dan jam sekolah jadi toko buku ini lumayan sepi. Perlahan-lahan, aku membuka wedges 7cm-ku.
Hap!
Benar saja. Tanpa wedges, aku jadi lebih mudah melompat dan akhirnya aku bisa mendapatkan buku incaranku.
"Ckckck, Ryu Sujeong-ssi, sungguh cara yang efektif untuk mengambil buku, huh?" Itu...dr. Kim. Ia berjalan ke arahku sambil bertepuk tangan dengan pelan. Aku segera memakai wedgesku kembali.
Eh, tunggu, ia tadi memanggilku 'Ryu Sujeong-ssi' bukan 'dr. Ryu'? Ah, sadarlah Sujeong, yang harus kau pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya menanggung rasa malumu saat ini, batinku.
"Hm..dr. Ki-kim.." aku sedikit terbata.
"Sst!" Dr. Kim meletakkan telunjuknya di depan bibirnya. Isyarat bahwa aku harus diam.
"Kenapa dr. Ki-"
"Sst! Jangan memanggilku dengan panggilan itu. Aku tidak ingin orang-orang menyadari aku ini adalah dr. Kim yang ada di TV," bisiknya.
"Huh, percaya diri sekali," gumamku.
"Hei, aku mendengarmu," aku hanya bisa nyengir. Sepertinya gumamanku terlalu besar.
"Aku bukannya terlalu percaya diri, tapi memang akhir-akhir ini aku sering dimintai tanda tangan atau foto seolah-olah aku ini artis papan atas," bisiknya lagi.
"A-ah..begitu, ya," aku mengangguk cepat.
"Jadi, mulai hari ini, jika kita berada di luar rumah sakit, tidak usah memanggilku dengan embel-embel dokter, cukup nama asliku saja," jelasnya masih dengan suara pelan.
"T-tapi.."
Ia memotongku. "Tidak apa-apa, aku juga menyuruh pegawai rumah sakit yang lain. Bukan kau saja."
"Tapi tetap saja, menurutku itu tidak sopan."
"Dengan ketua Nam saja kau bisa, masa denganku tidak?" Ia menyilangkan tangannya di depan dada.
"Ah, um, baiklah, dr. Ki-," ia memelototiku, "maksudku, Taehyung-ssi."
"Nah, begitu," ia tersenyum sambil menepuk-nepuk puncak kepalaku. Aku sedikit tersentak dengan apa yang Taehyung lakukan.
Melihatku sedikit terkejut, Taehyung buru-buru menarik tangannya. "Maaf, aku kelepasan," ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang sepertinya tidak gatal.
-----
Author P.O.VDrrt drrt
Sujeong mengambil ponselnya yang bergetar di saku mantelnya. Ada telepon masuk dari Kei. Ia lalu menjauh sedikit dari Taehyung kemudian segera mengangkat teleponnya.
"Iya eonni? Ada apa?" Tanya Sujeong pada Kei di seberang sana.
"Sujeong-ah, aku perlu bantuanmu," ucap Kei dengan sedikit terburu-buru.
"Bantuan apa?"
"Ah..em, sebenarnya dr. Park mengajakku ke taman bermain hari ini, tapi sepertinya akan sangat canggung jika hanya kami berdua, kau ingin ikut, tidak?"
"Hm, bagaimana ya eonni? Apa Yein juga ikut?" Tanya Sujeong.
"Tidak. Ia sedang tidak libur hari ini. Lagipula katanya ia tidak ingin jadi obat nyamuk," Kei mendesah pelan.
"Kalau begitu aku juga tidak mau, eonni. Aku juga tak ingin jadi obat nyamuk."
"Tenanglah, kau tidak akan jadi obat nyamuk. Dr. Park juga akan mengajak dr. Kim. Jadi, ini akan menjadi semacam..," ada jeda beberapa saat sebelum Kei melanjutkan kata-katanya, "double date."
"Eonni! Bagaimana bisa begitu?" Protes Sujeong, "aku tidak mau."
"Ayolah Sujeong, kalau begitu anggap saja kau sedang menemaniku, dan dr. Kim menemani dr. Park?"
"Itu sama saja eon--"
"Hei, aku akan mentraktirmu steak kesukaanmu jika kau mau menemaniku hari ini," potong Kei.
Sujeong berpikir sejenak. Tak ada salahnya juga menemani Kei hari ini. Hitung-hitung refreshing. Apa lagi nanti bisa makan gratis.
"Hm, baiklah eonni."
"Oke! Kalau begitu kita akan pergi siang ini, pukul 2. Aku akan menjemputmu."
Di sisi lain, Taehyung juga nampak sedang berbicara di telepon dengan seseorang. Ya, siapa lagi kalau bukan Jimin.
"Aku tidak mau, Chim," Taehyung bersikeras tidak ingin ikut. Dengan alasan yang sama dengan Sujeong, tidak ingin jadi obat nyamuk.
"Ayolah Tae, aku bahkan sudah bekerja sehari penuh kemarin karena bertukar jadwal dengan dr. Min agar hari ini aku bisa libur. Kau tidak kasihan padaku?" Jimin berusaha keras membujuk Taehyung.
"Tidak. Aku tidak kasihan padamu," ucap Taehyung dingin.
"Ya! Kalau begitu apa kau tidak kasihan pada dr. Ryu yang akan jadi obat nyamuk diantara kami jika kau tidak ikut?"
"Dr. Ryu ikut juga?"
"Iya, itu juga keinginan perawat Kim. Katanya dia tidak ingin pergi jika hanya berdua."
"Wah, kenapa tidak bilang dari tadi. Kalau begitu, aku ikut," ucap Taehyung segera.
"Baiklah, nanti kukabari lagi."
Setelah menutup telepon masing-masing, entah kenapa situasi antara Taehyung dan Sujeong jadi canggung.
"Em..dr. Ki- eh- Taehyung-ssi, saya permisi dulu," pamit Sujeong masih dengan suasana canggung. Sujeong lalu pergi ke kasir untuk membayar buku yang dari tadi ia pegang dan bergegas pulang.
![](https://img.wattpad.com/cover/70330481-288-k374346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Hospital
FanfictionRyu Sujeong, ceria, cantik, manis, ramah. Kim Taehyung, dingin, jenius, namun kadang gila. -jooyoungie-