Author P.O.V
Hari ini Sujeong sedang tak ada shift. Ia memilih menghabiskan waktu di sebuah toko buku yang tak jauh dari apartemennya. Siang itu toko buku cukup ramai. Sujeong cukup menyukai toko buku ini karena suasana klasik dan koleksi bukunya yang lengkap. Ia melangkah menuju rak buku dengan papan 'New Entry' di sebelahnya.
Jangan harapkan seorang Sujeong yang sedang membaca buku-buku dunia kedokteran, hari ini ia benar-benar ingin menyegarkan pikirannya. Ia mencari novel yang mungkin dapat membuatnya sedikit melupakan kepenatannya. Setelah beberapa saat mencari, sebuah novel bersampul hijau tosca karangan Tera Lynn Childs cukup menarik perhatiannya. Setelah membaca sinopsis ceritanya, Sujeong yang tertarik bergegas ke kasir untuk membayar buku itu.
Setelah membeli buku yang akan menemaninya menghabiskan liburannya hari ini, ia lalu memesan secangkir kopi yang dijual di kafe yang juga terdapat dalam toko buku itu. Di luar sedang hujan. Dengan novel dan secangkir americano di tangannya, ia melangkah menuju tempat duduk kosong di dekat jendela. A good way to spend a great holiday.
Tiiin
Lonceng di pintu masuk toko buku berbunyi. Sujeong refleks menolehkan kepalanya ke arah pintu. Ia tersentak ketika melihat siapa yang baru saja masuk ke dalam toko buku ini. Kim Minjae, mantan kekasihnya ketika SMA. Lelaki itu sedang merangkul seorang gadis. Seketika mood Sujeong hancur.
Minjae sendiri terlihat biasa saja ketika matanya menangkap sosok Sujeong sedang duduk sendirian dengan sebuah novel dan secangkir kopi di hadapannya.
Jangan kesini. Jangan kesini. Jangan kesini. Batin Sujeong.
Sujeong merasa sangat canggung sekarang. Apalagi jika mengingat kejadian ketika mereka putus. Waktu itu mereka bertengkar karena Sujeong terlalu sering bersama Lovelyz dan kadang melupakan Minjae yang notabebe adalah pacarnya. Sujeong masih ingat jelas bagaimana ia menangis di hadapan Minjae ketika lelaki itu mengatakan ingin putus. Jika mengingatnya sekarang, Sujeong merasa sangat malu.
Sekarang, Sujeong hanya bisa berpura-pura sibuk dengan bacaannya sambil berharap Minjae takkan menghampirinya. Apalagi Minjae sedang bersama seorang gadis yang sepertinya merupakan kekasihnya, sedangkan Sujeong? Duduk sendirian sambil membaca buku di dekat jendela toko.
"Sujeong? Kau Ryu Sujeong, 'kan?" Suara berat menyebut namanya. Sujeong mengangkat wajahnya perlahan.
"Masih ingat aku? Aku Kim Minjae!" Minjae menunjuk dirinya sendiri sambil tersenyum.
"A-ah..iya, aku ingat," Sujeong memaksakan senyumnya. Ia melirik sekilas gadis yang berdiri di sebelah Minjae. Minjae menyadari tatapan Sujeong.
"Oh iya, ini Hyemi, pacarku. Sedang menunggu seseorang?" Tanyanya masih dengan senyum yang sama. Entah mengapa Sujeong merasa senyum itu adalah senyum meremehkan. Harus diakui memang, duduk sendirian dengan hanya berteman secangkir kopi dan sebuah novel seolah-olah secara tak langsung memberitahu semua orang bahwa ia tak punya pasangan alias jomblo. Mungkin hal itu yang membuat Kim Minjae merasa menang?
Entah takdir atau hanya kebetulan, Sujeong melihat seorang pria yang cukup dikenalnya baru saja memasuki toko. Tiba-tiba ide licik terlintas di otaknya.
"Ah, tentu saja," ucap Sujeong sambil tersenyum lebar, lalu segera bangkit dan menghampiri lelaki yang tadi ia lihat. Lelaki itu, Kim Taehyung, juga melihat Sujeong yang sedang tersenyum padanya. Taehyung yang bingung hanya membalas senyum Sujeong dengan canggung.
"Dok...."
"Oppa, kau sudah sampai? Aigoo di luar hujan ya? Kau basah," baru saja Taehyung ingin menyapa Sujeong, namun sapaannya dipotong oleh gadis itu. "Bantu aku dr. Kim, sekaliiii saja," bisik Sujeong. Taehyung yang sebenarnya masih bingung hanya mengangguk pelan kemudian ia merasakan tangannya ditarik oleh Sujeong.
"Pacarmu?" Tanya Minjae ketika Sujeong dan Taehyung berjalan menghampiri mereka.
"I-iya," Sujeong melirik Taehyung yang sedang memasang ekspresi datarnya.
"Ah, begitu. Aku Kim Minjae," Minjae menyodorkan tangannya kepada Taehyung.
"Kim Taehyung," ucapnya singkat.
"Ah, oppa, sebaiknya kita pergi sekarang, hujannya sudah reda," Sujeong memegang lengan Taehyung. "K-kami duluan ya," pamit Sujeong pada Minjae dan kekasihnya lalu bergegas menarik Taehyung keluar toko buku. Taehyung sendiri hanya pasrah mengikuti kemana Sujeong menariknya. Ia masih bingung dengan perasaan aneh yang ia rasakan ketika Sujeong memanggilnya oppa.
-----------
Sujeong P.O.VAku menarik dr. Kim menjauh dari toko buku itu. Setelah merasa cukup jauh, aku melepaskan peganganku dari lengan dr. Kim secara perlahan. Ah, apa yang baru saja kulakukan?
"Mmm..m-maaf dr. Kim, tadi itu.." aku bingung bagaimana menjelaskan hal ini kepada dr. Kim.
"Sudah, tidak apa-apa," hanya itu yang dr. Kim katakan sebelum ia berlalu pergi meninggalkanku yang masih belum selesai dengan penjelasanku.
------------
Taehyung P.O.VAneh sekali rasanya ketika dr. Ryu memanggilku oppa. Ah, ini tidak benar.
Sebenarnya tadi aku ingin mencari buku referensi untuk presentasiku yang dua hari lagi, tapi karena kejadian tadi, sepertinya tak mungkin aku ke toko buku itu, setidaknya untuk beberapa jam ini. Mungkin aku harus kembali sore atau malam nanti.
Setelah meninggalkan dr. Ryu, aku pergi ke sebuah kafe untuk menjernihkan pikiranku yang mungkin sedang mengalami malfungsi karena kejadian tadi. Bagaimana mungkin hanya karena kata oppa dan sentuhannya di lenganku, aku jadi salah tingkah begini? Ah, mungkin hanya karena kaget.
------------
Jeng jeng..author is back!!!!
Jangan lupa vote+comment yaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
In The Hospital
FanfictionRyu Sujeong, ceria, cantik, manis, ramah. Kim Taehyung, dingin, jenius, namun kadang gila. -jooyoungie-