Chapter 14

457 60 6
                                        

Beberapa hari kemudian.

Seperti biasa, hari ini kembali jadi hari yang sibuk bagi seluruh pegawai rumah sakit Rumah Sakit Universitas Yeondae. Pasien yang berdatangan dengan berbagai keluhan dan dokter serta perawat yang berlarian kesan kemari sudah menjadi pemandangan yang lazim.

"Dok!" Panggil salah satu perawat, "tuan Yoo di ruangan 203 perlu penanganan secepatnya."

Dokter yang dipanggil tadi bergegas ke ruangan yang disebutkan tadi. Tidak ada kata istirahat bagi para dokter yang sedang menjalankan kewajibannya itu.

"Sujeong-ah!" Yang dipanggil menolehkan kepalanya ke sumber suara.

"Ck, dr. Park, kita sedang di rumah sakit. Jangan menggunakan panggilan informal seperti itu," ujar Sujeong pada Jimin yang saat ini telah berdiri di hadapannya.

"Aish, ya, ya, baiklah. Kei di mana?" Tanya Jimin.

"Aku tidak tahu. Mungkin sedang di kamar pasien," jawab Sujeong asal.

"Di kamar nomor berapa?" Tanya Jimin menggebu.

"Mana kutahu, kan aku hanya bilang 'mungkin'. Lagipula jangan terlalu sering pacaran di rumah sakit, dr. Park. Fokuslah dulu pada pekerjaanmu," Sujeong menyilangkan lengannya di depan dada.

"Bilang saja kau iri," ujar Jimin dengan seringaiannya, Sujeong hanya mendecak tidak peduli.

"Hei," Jimin mendekatkan tubuhnya pada Sujeong lalu berbisik, "kenapa tidak pacaran dengan Taehyung saja? Kalian berdua 'kan sama-sama tidak punya pasangan," Sujeong memukul lengan Jimin.

"Kabar mengejutkan datang dari model terkenal Shin Ahri."

Suara lantang penyiar di TV yang terpasang di UGD itu langsung memancing perhatian orang-orang di sana, termasuk Sujeong dan Jimin. Apalagi yang menjadi pokok pemberitaan adalah model terkenal sekaligus sahabat seorang dokter yang akhir-akhir ini juga jadi cukup terkenal, yang baru saja di rawat di rumah sakit mereka.

"...semalam, ia dan seorang pria yang tidak jelas siapa tertangkap kamera sedang makan malam berdua di salah satu restoran mewah di Gangnam. Tak hanya itu, mereka berdua nampak berjalan sambil bergandengan tangan sehabis makan malam itu...."

Jimin dan Sujeong tak lagi mendengarkan apa saja yang dikatakan penyiar itu. Karena, yang ada dipikiran mereka sekarang adalah sosok pria di foto itu, sangat familiar.

"Itu..."

"Taehyung," potong Jimin, "aku harus mencarinya sekarang."

Setelah Jimin pergi, Sujeong masih terdiam di tempatnya tadi dengan perasaan aneh yang menggerogoti hatinya. Ia bukanlah wanita naif yang tidak tahu mengartikan perasaan itu, dan ia juga tentu tahu alasan mengapa ia merasakan hal aneh itu.

Ia lalu memukul-mukul pelan pipinya sendiri, "sadarlah Ryu Sujeong."

Seseorang menepuk bahunya dari belakang. Sujeong langsung menoleh.

"O-oh, dr. K-kim?" Ucap Sujeong gugup, "dr. Park mencarimu," lanjutnya.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan," ujar Taehyung tiba-tiba.

Sujeong mengerutkan keningnya, "maksudnya?"

"Yang di TV tadi, itu-"

Sujeong menepuk bahu Taehyung membuat pria itu menghentikan kata-katanya. Sujeong tertawa pelan, tentunya tawa yang dipaksakan.

"Ini tidak ada hubungannya denganku, dr. Kim. Carilah dr. Park sekarang, sepertinya dialah yang membutuhkan penjelasanmu sekarang. Hm, bagaimanapun, selamat ya," ujar Sujeong.

Taehyung seolah tersadar akan kenyataan setelah mendengar kata-kata Sujeong. Ya, ia berpikir Sujeong memang benar, mereka tidak punya hubungan apa-apa. Ia hanya bisa terdiam ketika Sujeong berjalan meninggalkannya dengan alasan ingin menemui Kei.

Sujeong yang tadinya tidak terlalu peduli Kei ada di mana, sekarang justru benar-benar mencarinya. Ia memerlukan 'diary berjalan'nya sekarang, yaitu Kei dan Yein. Setelah beberapa hari ini memendam perasaannya untuk dirinya sendiri, akhirnya hari ini ia memutuskan untuk menceritakan semua tentang perasaannya pada dua sahabatnya itu.

In The HospitalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang