Chapter 12

408 63 4
                                        

Author P.O.V

Pukul setengah 2 siang Sujeong sudah selesai bersiap untuk pergi. Ia terlihat cantik dengan blouse sifon biru muda tanpa lengan ditambah blazer denim dan skinny jeans biru. Tak lupa sepatu sneakers dan sling bag dengan warna senada.

Sekarang ia tinggal menunggu Kei untuk menjemputnya. Ia duduk di taman apartemennya sambil memainkan handphone. Tak berapa lama, mobil berwarna hitam datang dan membunyikan klaksonnya beberapa kali. Namun Sujeong tidak menghiraukannya, karena seingatnya mobil Kei berwarna putih. Pemilik mobil itu terus membunyikan klakson. Sujeong terkejut ketika pemilik mobil itu menurunkan kaca mobilnya.

Sujeong terpaku sesaat, begitu pula Taehyung di dalam mobil. Keduanya diam-diam mengagumi penampilan masing-masing yang nampak berbeda. Taehyung mengenakan kemeja denim lengan panjang yang ujungnya dilipat hingga ke siku yang membuatnya terlihat lebih keren. Setidaknya begitu menurut Sujeong.

"Masuklah!" Taehyung memecah keheningan sesaat itu. Sujeong lalu berjalan ke arah mobil Taehyung. Jangan harapkan seorang Taehyung yang segera turun untuk membukakan pintu mobil untuk Sujeong. Lagipula, hari ini bukan mereka yang akan kencan, ingat?

Segera setelah Sujeong memasuki mobil Taehyung atmosfer canggung kembali terasa.

"Ehm..kukira Kei eonni yang akan menjemputku," Sujeong berusaha mencairkan kecanggungan.

"Oh iya, tadi perawat Kim menghubungiku, katanya dia bersama Jimin, jadi aku yang disuruh menjemputmu, ia juga yang memberiku alamatmu," ujar Taehyung tanpa menoleh pada Sujeong. Yah, dia sedang fokus berkendara.

Setelah itu, tak ada pembicaraan lain antara mereka berdua. Taehyung fokus pada jalanan, sedangkan Sujeong nampak menyibukkan diri dengan handphonenya. Notifikasi Line Sujeong berbunyi.

Kei: Jeong, kau dijemput dr. Kim, ya! Dr. Park memaksa ingin menjemputku.

Sujeong: Iya..iya..tapi seharusnya eonni memberitahuku tentang itu lebih awal_-

Kei: Hehe, nanti jika kuberitahu lebih awal, kau jadi tidak ingin pergi. Maaf ya :))

Sujeong: Yayaya, yang penting nanti traktir aku steak+ice cream ya~

Kei: Ya! Pikirkan berat badanmu, Ryu Sujeong!
Kei: Ngomong-ngomong, kutebak, pasti kau dan dr. Kim benar-benar canggung di dalam mobil hanya berdua

Sujeong: Bingo! Benar-benar canggung eonni

Kei: Kalau begitu, berhentilah membalas lineku dan bukalah pembicaraan dengan dr. Kim!

Sujeong: Aku tidak tahu harus membahas apa eon:3

Read

Setelah percakapan di Line itu berakhir pun Sujeong masih tidak berani membuka pembicaraan dengan Taehyung hingga akhirnya mereka sampai di taman bermain tempat mereka janjian.

"Coba hubungi perawat Kim, tanyakan mereka ada di mana," Taehyung dan Sujeong telah berada di dekat loket pembayaran.

"Kurasa tidak perlu," ujar Sujeong ketika melihat Kei dan Jimin berjalan ke arah mereka. "Eonni!" Sujeong lalu melambaikan tangannya pada Kei.

"Yah! Sebenarnya di sini siapa yang ingin berkencan? Kalian bahkan seperti memakai baju couple," ujar Jimin sambil menunjuk Sujeong dan Taehyung. Mereka berdua lalu memandang pakaian satu sama lain, dan baru tersadar bahwa mereka memang seolah telah janjian sebelumnya. Mereka sama-sama memakai denim. Keduanya segera memalingkan wajah ke arah lain. Pipi Sujeong sedikit memerah.

"Ooh, Sujeong-ah, pipimu memerah!" Jimin menunjuk pipi Sujeong. Sujeong lalu menutup pipinya dengan kedua tangan.

"Ti-tidak! Hei, tunggu, kenapa memanggilku 'Sujeong-ah'? Kurasa kita belum seakrab itu," Sujeong berusaha mengalihkan topik.

"Ck, akrabkan sajalah, lagipula kita sedang tidak di rumah sakit. Jadi lebih baik menggunakan bahasa informal saja. Benarkan, Kei-ah?" Jimin melirik Kei.

"Hm..y-ya, menurutku tidak masalah," Kei jadi agak gugup mendengar Jimin memanggilnya 'Kei-ah'.

"Tapi aku lebih muda dari kalian, bagaimana?" Ujas Sujeong.

"Panggil oppa saja, jangan jadi orang susah. Hm, Kei juga bisa memanggilku oppa," ucap Jimin sambil menaikturunkan alisnya.

"Ya sudah, ayo cepat masuk," ujar Taehyung sambil berjalan ke arah loket.

"Oke, ayo!" ujar Jimin sambil menarik tangan Kei untuk masuk.

"Baru juga sampai, sudah modus," gumam Sujeong sambil berjalan pelan di belakang mereka.

"S-sujeong-ah..cepat lah sedikit," lidah Taehyung masih kaku memanggil Sujeong dengan informal.

"B-baiklah," Sujeong mempercepat langkahnya. Ia bisa merasakan ada yang berbeda ketika Taehyung memanggilnya seperti itu.

[SKIP]

Mereka berempat bersenang-senang bersama. Kecanggungan di antara mereka juga sudah menghilang. Hari sudah sore, mereka memutuskan beristirahat di area food court sekalian mengisi perut.

"Huah, lapar. Kalian ingin makan apa? Biar kami yang pergi memesan," ucap Sujeong sambil menarik lengan Taehyung.

"Terserah kau saja," ujar Jimin sambil tersenyum penuh arti.

"Oke, tunggu ya!" Sujeong lalu menarik Taehyung bersamanya dan berjalan cepat menuju toko-toko makanan yang berjejer di sekitar food court. Setelah cukup jauh dari tempat mereka duduk, Sujeong memperlambat langkahnya.

"Kenapa harus mengajakku juga?" Tanya Taehyung.

"Kau tidak mengerti ya? Mereka itu membutuhkan waktu berdua. Pria memang tidak peka," ujar Sujeong sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yasudah, kalau begitu, bisa lepaskan lenganku?" Ujar Taehyung sambil mengangkat lengannya yang dari tadi dipegang Sujeong. Sujeong langsung melepaskan tangannya dari lengan Taehyung. Ia jadi salah tingkah.

"Kau ingin makan apa?" Taehyung memecahkan keheningan sesaat di antara mereka.

"Hm.." Sujeong melihat-lihat jejeran toko makanan di sekitarnya, "itu saja!" Ia menunjuk toko udon yang tak jauh dari mereka.

"Oke," mereka lalu memesan 4 porsi udon dan 4 gelas es teh hijau.

"Kita sudah bisa kembali sekarang tidak ya?" Ujar Sujeong sambil memegang nampan dengan 4 gelas minuman di atasnya.

"Sudahlah, kita kembali saja, jika urusan mereka belum selesai, itu salah mereka," Taehyung lalu berjalan mendahului Sujeong.

Sesampainya di sana, Kei dan Jimin nampak aneh dan canggung. Pipi Kei juga memerah. Sujeong meletakkan nampan yang ia pegang tadi di atas meja. Ia lalu mencolek lengan Kei sambil tersenyum menyeringai.

"Sudah resmi, ya?" Tanya Taehyung frontal. Pipi Kei sontak semakin memerah.

"Aish, jangan bertanya begitu," Sujeong memukul lengan Taehyung.

"Memangnya kenapa?"

"Lihatlah, pipi Kei eonni jadi merah begini," ia meletakkan telapak tangannya di pipi Kei.

"Hei, hei, sudahlah, ayo kita makan," ujar Jimin.

"Hei, ngomong-ngomong seharusnya kalian yang membayar makanan ini, 'kan sebagai pajak jadian!" Taehyung menunjuk mangkuk udon di hadapannya. Kei tersedak mendengar kata-kata itu.

"Ya! Kim Taehyung!" Sujeong mendelik tajam padanya.

------
Happy 2k reads and 400 vote~

In The HospitalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang