Chapter 17

165 34 7
                                    

Taehyung terbangun dan mendapati dirinya terbaring di atas ranjang di kamar istirahat dokter. Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Seingatnya semalam ia tertidur di bahu Sujeong.

Cklek

Pintu kamar terbuka, Jimin masuk dengan secangkir kopi di tangannya. Kantong matanya yang menghitam menandakan ia tidak tidur semalaman.

"Kau sudah bangun?" Tanya Jimin sambil menyeruput kopinya, "semalam enak sekali kau ya, tertidur pulas di bahu Sujeong sampai tidak sadar aku mengangkatmu ke sini," sambungnya.

"Ah, benarkah?" Taehyung hanya nyengir. Taehyung lalu bangkit dari tidurnya.

"Hei, minum kopi tidak akan banyak membantu, lebih baik kau tidur dulu sebentar, kantong matamu terlihat mengerikan," ujar Taehyung.

"Apa semengerikan itu? Hm, baiklah. Bangunkan aku pukul 8 oke?" Jimin melangkah pelan menuju ranjang.

-------------
Sujeong sedang mengamati grafik kesehatan pasien ketika Taehyung mencolek bahunya. Sujeong jadi sedikit tersentak. Namun tiba-tiba Sujeong jadi merasa canggung karena teringat kejadian tadi malam. Salahkan tingkat kebaperan Sujeong yang sangat sensitif.

"Kenapa semalam tidak membangunkanku?" Taehyung duduk di kursi sebelah Sujeong.

"Ah..dr. Kim terlihat sangat lelah jadi aku tidak enak membangunkan," ujar Sujeong pelan. Dia heran pada dirinya sendiri kenapa bisa jadi salah tingkah begini?

"Hmm, padahal semalam ada yang ingin kusampaikan padamu," ucap Taehyung sambil bertopang dagu dan iseng ikut melihat grafik kesehatan uang sedang Sujeong baca.

"Ehm..begitu ya," Sujeong tampak berusaha mengakhiri pembicaraan ini.

"Tapi melihatmu salah tingkah begini, sepertinya semalam aku sudah mengatakannya ya? Sebenarnya aku ingat, tapi kupikir cuma mimpi."

"Jangan salah paham. Aku tidak ingjn kau salah paham," sambung Taehyung.

"Ahaha, tidak apa-apa dr. Kim. Lagipula itu tidak ada hubungannya denganku," Sujeong tampak memaksakan tawanya untuk menyembunyikan salah tingkahnya.

"Apa perlakuanku padamu kemarin-kemarin belum cukup untuk membuatmu ada hubungannya dengan kejadian itu?" Taehyung menatap Sujeong tepat di matanya.

"A-apa?" Sujeong justru berusaha menghindari tatapan Taehyung.

Taehyung lalu beranjak dari kursinya sambil bergumam," kadang aku tidak tau kau ini hanya pura-pura atau benar-benar polos."

Taehyung lalu pergi setelah menepuk lembut kepala Sujeong. Sementara gadis itu berusaha menetralkan degup jantungnya yang entah sejak kapan berdetak 2 kali dari kecepatan normalnya. Sebenarnya Sujeong tidak sebegitu polosnya sampai tidak menyadari apa yang dimaksud Taehyung. Katakanlah Sujeong minder. Apalah dia jika dibandingkan dengan sahabat Taehyung itu. Menurutnya wanita itu menang telak dari segala aspek.

Sujeong jadi memilih untuk menjalani semuanya pelan-pelan. Kata orang-orang 'kan kalau jodoh tidak akan kemana.

Karena kelamaan melamun, Sujeong jadi baru ingat ia belum menjenguk nenek Kim hari ini. Pasti nenek Kim belum meminum obatnya. Ia lalu bergegas ke kamar rawat nenek Kim. Sesampainya di sana ternyata nenek Kim bilang dia sudah minum obat.

"Tadi sudah ada dokter tampan yang membawakan obat untukku. Dia juga sempat memotongkan buah untukku. Kami sempat berbincang sebentar. Dia banyak bertanya tentangmu" ucap nenek Kim dengan piring berisi beberapa potong buah apel di tangannya.

"Siapa nek?" Sujeong ingin memastikan meskipun 1 nama telah terpikir di otaknya.

"Hmm, nenek tidak sempat tanya, name tagnya juga tidak terbaca karena nenek sedang tidak pakai kacamata," nenek Kim berusaha mengingat.

"Yasudah, nenek habiskan buahnya, lalu istirahat ya. Sujeong harus keliling lagi untuk cek keadaan pasien-pasien lain."

------------
Hola~
Meskipun gak yakin masih ada yang mantengin cerita ini, gak apa2 lah ya. Teruntuk reader-nim, aku bener2 minta maaf karena hiatusnya lama banget. Honestly, aku kehilangan mood untuk nulis semenjak bener2 hectic sama kuliah, jadi pas liburan pun pengennya cuma istirahat total aja.
Pokoknya (kalau mau:v) doain aja semangat nulis aku bakal balik kayak dulu lagi.
Love yaaa
-Joo-

In The HospitalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang