Chapter 6

427 72 14
                                    

Author P.O.V

Segerombolan perawat di kantin rumah sakit pada jam makan siang nampak sedang asik membicarakan sesuatu. Bukan masalah pasien gagal jantung yang baru saja berhasil diselamatkan oleh tim operasi 2 pagi tadi, bukan pula masalah mahasiswa intern baru yang trending topic baru-baru ini karena ketampanannya.

Yah, yang jadi inti pembicaraan kali ini adalah informasi baru yang menyebutkan bahwa salah satu dokter rumah sakit tersebut akan melakukan wawancara di salah satu stasiun TV. Namun bukan wawancaranya yang membuat hal itu menjadi hot topic of the day, namun karena alasan yang membuat dokter itu membuat stasiun TV berminat untuk mewawancarainya. Dokter tersebut adalah lulusan terbaik Fakultas Kedokteran Universitas Harvard *eakk.

Kim Taehyung.

Subjek hot topic of the day tersebut tanpa diketahui banyak orang di rumah sakit ternyata seorang lulusan terbaik dari universitas ternama. Wawancara itu akan dilakukan besok dan akan ditayangkan secara langsung di channel K**.

"Jadi besok dr. Park yang akan menggantikan dr. Kim untuk operasi tuan Min. Tolong sampaikan pada Tim Operasi 1," ucap ketua Nam sambil menyeruput kopinya.

"Baik, sajangnim," ucap Sujeong patuh. "Kalau begitu saya permisi dulu, ingin menyampaikan informasi ini kepada tim saya."

Sebenarnya itu hanya alasan Sujeong saja, ia bukannya ingin cepat-cepat memberitahu timnya bahwa besok dr. Kim akan digantikan oleh dr. Park. Hanya saja ia merasa tak nyaman berlama-lama di ruangan ketua Nam, belum lagi mereka hanya berdua.

"Ah, tunggu sebentar Sujeong-ssi," cegah ketua Nam ketika Sujeong hendak membuka pintu ruangan ketua Nam. Yah, dan Sujeong sudah dapat memperkirakan hal ini akan terjadi.

"Sepertinya Tim Operasi 1 sedang tidak sibuk sekarang ini, 'kan? Ada baiknya jika kita duduk dan minum kopi bersama barang beberapa menit," ajak ketua Nam seraya bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Sujeong.

"Tapi, saya harus menyampaikan informasi tadi kepada tim saya, sajangnim," tolak Sujeong halus.

"Itu bisa dilakukan nanti. Dan saya rasa kita sudah memutuskan nama panggilan masing-masing jika hanya ada kita berdua, Sujeong-ssi," ucap ketua Nam santai.

"Tapi, saya tid-" kata-kata Sujeong terpotong ketika ia menyadari ketua Nam sedang menarik tangannya untuk duduk. Refleks, Sujeong menahan tangannya namun ketua Nam tetap menariknya.

Tok tok tok

Ketukan di pintu ruangan ketua Nam seolah menjadi penyelamat Sujeong saat ini. Ketua Nam nampak berdecak kesal karena momen modusnya terganggu.

"Ya, masuk!" Ucap ketua Nam kemudian.

"Ah, dr. Kim, ada apa?" Lanjut ketua Nam setelah melihat siapa yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.

"Ehm, saya sebenarnya sedang mencari dr. Ryu karena ada sedikit keperluan," ada jeda sedikit ketika Taehyung menyadari Sujeong masih berusaha melepaskan tangannya yang tanpa sadar masih dipegang ketua Nam, "jadi, bisa saya bawa dr. Ryu sekarang?"

Tanpa persetujuan dari ketua Nam, Taehyung langsung menarik tangan Sujeong yang bebas dan dengan mudah genggaman ketua Nam pada tangan sebelahnya dapat terlepas. Sujeong sendiri masih sedikit terpaku, namun tetap mengikuti kemana Taehyung akan membawanya.

"Ehm..jadi ada perlu apa, dr. Kim?" Tanya Sujeong to the point sambil mendudukkan dirinya di salah satu kursi di dalam ruang istirahat khusus dokter.

"Ini," Taehyung menyodorkan beberapa lembar kertas, "bacakan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kertas itu. Aku ingin berlatih untuk wawancara besok," lanjutnya santai.

In The HospitalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang