Chapter 13

352 62 3
                                        

Mulai part ini, semuanya bakal jadi author pov ya~ tapi kalau ada yang pengen pov salah satu castnya bisa request~

Sekitar pukul 6 mereka memutuskan untuk pulang. Dan sekali lagi, Taehyung dan Sujeong akan berada berdua di dalam mobil. Namun kali ini sepertinya tidak akan secanggung tadi. Yah, secara ajaib mereka jadi lebih akrab di taman bermain tadi.

Tapi sepertinya perkiraan itu salah. Nyatanya, mobil Taehyung sudah berjalan sekitar 5 menit tapi belum ada perbincangan di antara mereka. Sujeong berpikir keras untuk mencari topik pembicaraan yang bagus.

"Ehm, Taehyung-ah, aku tak menyangka kau berteman dengan model seterkenal Shin Ahri. Kau sangat beruntung," setelah berpikir lama, Sujeong hanya bisa memikirkan topik itu, entah mengapa.

"Dia yang beruntung memiliki teman sepertiku," ujar Taehyung percaya diri.

"Heol, percaya diri sekali," cibir Sujeong.

Namun, bukannya marah atas cibiran Sujeong, Taehyung malah tersenyum dengan mengangkat alah satu ujung bibirnya. Sujeong yang kebetulan melihat Taehyung baru sadar ternyata Taehyung memiliki senyum yang indah.

"Eoh? Kau tersenyum?" Sujeong menunjuk wajah Taehyung.

"Memangnya tidak boleh?" Taehyung sudah kembali dengan ekspresi datarnya.

"Bukannya begitu, hanya saja ini pertama kalinya aku melihatmu tersenyum, dan ternyata-" Sujeong memotong kalimatnya saat dia sadar bahwa ia hampir saja keceplosan.

Taehyung mengerutkan keningnya, "ternyata apa?"

"Tidak, tidak, tidak apa-apa. Lupakan saja," Sujeong melingkan wajahnya ke kaca mobil.

"Bilang saja kau mengakui bahwa senyumku sangat keren," ujar Taehyung santai dengan pandangan matanya yang tak pernah lepas dari jalanan kota Seoul yang lumayan padat saat itu.

Sujeong berdecak. "Aku tidak menyangka, di balik sikapmu yang dingin itu tersembunyi rasa percaya diri yang tinggi, terlalu tinggi malah."

"Dan kau adalah orang yang beruntung bisa melihat sisi diriku yang seperti ini."

Sujeong menoleh pada Taehyung sambil menatapnya bingung, "beruntung? Beruntung apanya?"

Taehyung terdiam sesaat.

"Ya, pokoknya, kau beruntung. Tidak semua orang beruntung bisa melihat pesonaku sepenuhnya sepertimu."

"Wah, kalau begitu aku benar-benar beruntung!" Ujar Sujeong sarkastik.

"Hei, aku serius!" Taehyung menyentil dahi Sujeong.

"Yah! Sakit sekali!" Sujeong hanya bisa mengelus-elus sahinya yang sedikit berdenyut karena sentilan dahsyat dari Taehyung.

Wah, sepertinya kegiatan mereka hari ini benar-benar membuat mereka semakin dekat. Meskipun kedekatan itu justru karena pertengkaran yang sering terjadi di antara mereka.

Sekitar 30 menit berkendara, mobil yang dikendarai Taehyung telah hampir sampai di depan apartemen Sujeong. Sujeong yang baru saja akan terlelap di kursi penumpang tiba-tiba jadi gugup setelah membayangkan adegan-adegan yang biasanya ada di drama korea ketika si pria mengantarkan seorang wanita ke rumahnya. Yah, kalian tahu, biasanya pada saat-saat seperti itulah kissing scene itu terjadi.

Oh, jangan salahkan Sujeong dan pikirannya yang kejauhan, salahkan produser drama-drama yang selalu membuatnya terbawa perasaan.

"Nah, sudah sampai," ujar Taehyung.

Sujeong yang masih menghayalkan adegan-adegan itu langsung tersadar. "E-eh iya."

Sujeong lalu merapikan pakaiannya yang sedikit kusut karena duduk dan menyampirkan sling bag ke bahunya. Ia lalu membuka pintu mobil dan bergegas untuk keluar. Namun Taehyung menahannya.

"Tunggu," ucapnya dengan tangannya yang memegang pergelangan tangan Sujeong. Sujeong jadi gugup setengah mati. Potongan-potongan adegan drama itu bermunculan lagi di kepalanya.

"Iya?" Sujeong memberanikan diri untuk menoleh pada Taehyung.

"Handphonemu ketinggalan," ujar Taehyung datar sambil menunjuk handphone Sujeong yang tergeletak di jok mobil.

Dan, bam! Pikiran-pikiran aneh Sujeong tadi sirna seketika.

"Ah, iya. Hampir saja," Sujeong lalu mengambil handphonenya lalu bergegas keluar mobil. Kali ini Taehyung tidak lagi menahannya.

"Terima kasih untuk hari ini," ucap Sujeong setelah ia menutup pintu mobil Taehyung.

"Ya, terima kasih juga. Yasudah, aku pulang dulu," pamit Taehyung

"Ya, hati-hati di jalan," Taehyung hanya mengangguk sekilas lalu kembali memacu mobilnya.

Sujeong berjalan memasuki apartemennya sambil merutuki dirinya sendiri. Jujur saja, ia benar-benar malu pada dirinya sendiri.

Sementara itu, di perempatan dekat apartemen Sujeong, sebuah mobil hitam berhenti di tepi jalan. Pria pengemudinya mengetuk-ngetukkan kepalanya ke setir mobil sambil merutuki juga dirinya sendiri yang hampir kelepasan. Jika saja Sujeong tidak melupakan handphonenya, entah apa yang bisa ia jadikan alasan karena telah memegang tangannya tiba-tiba.

---------------
Chapternya kependekan ya? Maafkan author ya~

In The HospitalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang