I Got This

22.8K 1.1K 13
                                    

  And I feel like I'm caught in a fairytale  


****************


"Oh bullshit" kemudian gadis itu meneguk sekali lagi minuman ditangannya

"Trust me, Jill. Dia bukan sahabat yang baik buat lo"

Jillia, tidak ada pilihan lain selain setuju bukan? Misalnya saja, kalian punya lingkaran kecil yang disebut persahabatan. Dimana tentu saja kalian sudah berteman sangat lama. Baik dan buruk kalian sudah pasti kalian bagi dengan mereka, si sahabat-sahabat kalian itu. Tapi sahabat kalian justru mematok sesuatu pada diri kalian. Contohnya:

"Cowo gue, jill. His name is Rival. And you know what, kami seks di yacht pribadi punya dia"

Jillia hanya tersenyum. Bukankah baik kalau seorang sahabat mendapatkan lelaki yang berkecukupan? Kita harus ikut bahagia bukan? Sebentar, sejak kapan seks adalah hal baik? Masa bodoh, yang jelas lelaki itu berkecukupan dan sedang merajut cinta dengan sahabatnya.

Jillia menyesal ikut bahagia atas keberuntungan gadis yang dia sebut sahabat ini. Karena sedetik kemudian

"Kapan lo mau nyusul?" Kemudian ada nada tertawa, walaupun bercanda yang Jillia dengar, hanya saja satu buah kalimat membuatnya sadar

"Sorry, Jill. Gue lupa. Emang ada yang mau sama lo? Uppsss"

Kemudian beberapa tawa mengikuti tawa nyaring dari gadis yang baru saja mengatainya. Sialnya, dia tidak tahu mau berkata apa. Karena pada dasarnya, Jillia hanyalah seorang jomblo. Yang tentu saja sudah cukup lama sendiri.

Sial.

Argo menuangkan sekali lagi, wine untuk gelas milik Jillia. Sedari tadi hanya mendengarkan cerita gadis itu tentang sahabatnya yang sialan. Argo jadi bingung, kenapa mereka masih bersahabat kalau ternyata mereka saingan satu sama lain?

"Jill! Gue punya ide"

"I don't care, Go. Lo tau, gue cuma kesel sama mereka. Gue gak ada niat buat bales mereka. Indeed, friends will be friends. Ada kalanya mereka jadi nyebelin dan..."

"Ada kalanya mereka nyebelin banget" lanjut Argo sambil meneguk sekali lagi winenya

Jillia tidak setuju, yah sedikit setuju. "Bukan, Go. Mereka mungkin nyebelin sekarang. Tapi mereka selalu ada buat gue"

Gila. Jillia itu entah polos atau terlalu baik. Argo bisa melihat kalau sahabat yang sedang dibicarakan Jillia ini memang bukan teman yang baik. Hanya sekedar memanfaatkan Jillia. Gadis ini memiliki link yang kuat dan banyak, tidak heran banyak orang yang ingin mengenalnya. Masa bodoh, bukannya dia juga selalu ada untuk Jillia?

"Gue emang gak pernah cerita sama mereka kalo gue punya cowok, makanya..."

"Makanya kalo punya cowok tuh dipamerin, udik" Potong Argo cepat, "Sekarang pada ngeremehin lo kan? Dapet cowok baik-baik diputusin, dapet cowok idaman wanita malah disembunyiin. Sinting"

Jillia memanyunkan bibirnya lagi. Dia juga bingung ada apa dengan dirinya.

"Now, kita bahas yang lain. Kadar kewarasan lo udah sampe mana?"

Jillia melirik lagi botol wine ditangan Argo, sepertinya dia masih sanggup menghabiskan dua botol lagi, please ini hanya baru dua botol. Oh dia bersyukur mengenal orang kaya gila seperti Argo, yang tidak masalah memberinya wine cuma-Cuma dan meluangkan waktu untuk mendengar curhatannya mengenai persahabatan aneh.

DrapetomaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang