Modus Vivendi

5.7K 604 2
                                    

"One chance Jillia, I can help you..."

"Apa?! Tunangan bukan cara yang bener buat nolong temen Val. Efek sampingnya terlalu banyak. Otak lo itu kebanyakan nelen midori kayaknya"

Hm, Rival baru saja mendengar ocehan termanis dari seorang gadis. Jillia tahu midori? "See? See? Ini gunanya temen baby girl. Gue bahkan nolongin lo dari hinaan Monica dkk dengan ngejadiin lo tunangan gue"

"PARAH! Otak lu udah butuh reparasi kayaknya. Mikir!" Jillia menahan emosinya, mengatur nafas kemudian, "Yang ada mereka makin ngatain gue!"

Rival masih senang dengan bantahan Jillia, gadis ini berpikir panjang ke depan dan tahu konsekuensi setiap hal yang dilakukannya, setiap keputusan Jillia ambil dengan pikiran panjang ke depan. Rival menemukannya.

"And Elwood? Udah berapa kali gue bilang itu urusan gue dan cuma gue yang boleh nyelesein itu!"

"Okay, ayo buat perjanjian"

"Apa?"

"Modus Vivendi"

"Hah? Lo pikir kita lagi ada di hukum internasional tentang organisasi antar Negara?"

"Bukan bego, ini cuma istilah yang gue pinjem"

Jillia mendecak sebal

"Jalanin atau lo balik ke Januraksa"

Jillia tidak mungkin kembali kesana. Tidak saat ada Edgar, Julia dan Bram dalam rumah itu. Jillia tidak masalah dengan Argo tapi tiga lainnya? Jillia tidak yakin bisa menghadapi mereka sekaligus.

"Udah terlambat buat mundur, kita udah tunangan, orang taunya lo pacar gue. Dominique Elwood sama Edgar taunya kita mau nikah"

Gadis itu bergidik ngeri memandang Rival. Menikah? Laki-laki ini sudah gila. Mereka kan teman, oke teman? Tunggu, sejak kapan mereka akrab? Mereka hanya sebatas kenalan berujung penasaran. Well, karena sampai sekarang mereka hanya kenal bukan bersahabat. Membingungkan? Iya, kehidupan Jillia memang rumit, apa lagi caranya berteman dengan orang-orang disekitarnya.

"Yah, kalo lo mau batalin sih kata Dominique lo harus balik ke sana karena lo kan udah dikenalin jadi Putrinya Elwood, logisnya sih lo gak bakal bisa hidup sesuka hati lo kayak kemaren"

Benar juga kata singa jantan ini. Singa? Iya, Jillia pernah hampir diterkam Rival dulu. Dulu sekali sampai Jillia lupa kejadian persisnya seperti apa.

"Jalanin... atau ... kekurung?"

"Apa untungnya buat gue?"

Rival mengernyit, "Hm, harusnya lo nanya apa untungnya buat gue, karena dari sudut pandang orang yang tau masalah lo, jelas ini untung besar buat lo"

Jillia tersenyum sinis, "Fine, apa untungnya buat lo?"

Melihat cara Jillia yang memandangnya, Rival yakin harus melakukan sesuatu agar gadis ini tetap menjadi tunangannya, "Meyakinkan Dominique Elwood buat ngelepas perusahaannya"

TEGANG.

Jillia menegang. Rival Javaris, selain menjadi buas, ternyata bisa menjadi sinting. Apa laki-laki ini sudah gila?

"Chill, pikir panjang Jillia" Rival mendekat ke samping Jillia

Bukannya menenangkan, ada ketegangan dan ketakutan yang ditimbulkan oleh pria di dekatnya ini

"Elwood ngelepas semua kendalinya, karena apa? Karena gue. Kemaren dia cukup yakin sama gue, terbukti sama pertunangan sialan ini Jillia. Dan lo tau kalo dia nyerahin kekuasaannya sama lo atau gue?"

Akhirnya Jillia berhasil menghela nafas, Rival bilang apa?

"Lo bisa ngelepasin pertunangan kita dan bebas ngejalanin apa yang lo mau"

Jillia tertawa kecil, memegangi perutnya ketika tawanya semakin menjadi. Cukup lama, hingga membuat Rival tersenyum kecil, "Apa? Elwood? Begitu? HAHA!"

Tatapan mata tajam yang Jillia berikan secara mendadak pada Rival membuat pemuda ini mengerti

"Jangan pikir gue bego, Val. Lo mau aset Elwood kan? Yang ada lo tuh bukannya mau ngebebasin gue, tapi ngambil hak gue"

Pintar. "Kita jadi relasi, udah cukup sih sebenernya"

"Terus lo tusuk gue dari belakang? Gak, itu cuma ada di sinetron"

"Mau lo apa?"

"Mau lo apa?" Jillia menatap Rival tajam

Rahang pria itu mengeras, "Mau gue? Tunangan ini tetep jalan, sampe akhirnya Elwood kasih itu aset semua ke elo, dan kita kerja sama. Easy?"

"Easy... Kalo gak sesuai sama perkiraan lo?"

"Ya kita nikahlah sayang"

Senyum manis Jillia mengembang begitu saja, Rival saja yang tidak tahu arti senyuman itu. "Sebegitu cintanya lo sama harta, Val. Just like him"

"Actually gue lebih prefer harta timbang perempuan. Gak ribet"

"Yeah, tapi woman double your wealth"

Rival tersenyum, "That's why I picked you as my woman"

"Udah gila ya?"

"Lumayan"

Jillia dilema. Menjatuhkan Elwood? Tidak mungkin bukan? Bekerja sama dengan Rival? Mungkin saja, dia memiliki hutang pada pria ini. "Hm... Satu bulan?"

"Fine, usahakan satu bulan ini kamu gak sibuk sayang, karena kita punya banyak acara buat jatuhin Papa kamu itu"

"Bukan... Maksud gue, satu bulan buat lo ngeyakinin gue"

Rival mengernyit

"Kalo gue mau nikah sama lo, lo bisa dapet Elwood seutuhnya"

"Kalo setelah itu gue malah ceraiin lo gimana?"

Jillia menelan ludah. Ada keraguan menyampaikan idenya sendiri, tapi dia juga tidak ingin membahayakan siapapun dalam petualangan hidupnya ini. Ditambah lagi

Ini pernikahan, dan bukan sembarangan pernikahan. Ada nama Elwood dan Javaris disini.

Membuat Javaris mendapatkan Elwood sama saja membuat Javaris menjadi penguasa tunggal. Dan Rival menyukai ide ini. Sejujurnya dia lebih suka dengan ide menjadikan Jillia sebagai istrinya.

"Justru itu, gue gak bisa nikah sama lo kalo gue belom cinta sama lo"

What?

"Satu bulan, lo harus jatuh cinta sama gue"

Sialnya, Jillia tidak akan pernah menyangkanya. Rival sudah jatuh cinta padanya entah sejak kapan. Tunggu. Apa benar itu jatuh cinta?

"Well, Jillia. Lo mungkin harus tau sesuatu, tapi sepertinya kurang dari satu bulan ini kita bakal beneran nikah"

Why?

"Karena sejak Raven nyuruh gue jagain lo, gue udah tertarik sama lo"

"Who?"

"Sejak lo jadi tunangan gue, gue mikir mending gue jatuh cinta sama lo sekarang"

Hening

"HA! Sinting beneran lo! Pokoknya satu bulan!"

"Fine!"

Jillia bisa melihat Rival menyerah. Syukurlah. Tidak ada perdebatan pagi yang harus dia lewati sekarang. Setidaknya, dia harus memikirkan jalan keluar lain karena Rival benar-benar berencana menikah dengannya.

Jillia Yuma, baru sajamenggali kuburnya sendiri. 

DrapetomaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang