Bring It On

5.5K 608 28
                                    

Ravenia Prasojo sedang membuat maskernya sendiri ketika Argo datang ke apartemennya. Mereka tidak berjanji bertemu, dan Ravenia cukup terkejut dengan kedatangan tunangannya itu.

Dengan kemeja yang masih rapi, Argo duduk meringsekan diri di sofa. Makan malam barusan membuatnya berpikir keras. Apa keluarganya terlibat sesuatu?

Ravenia duduk sambil menyodorkan secangkir teh hangat pada Argo. "Kenapa malem-malem kesini?"

Lelaki itu memandang curiga pada tunangannya, apa yang Raven ketahui tentang keluarganya? "Kamu tau Jillia sama Bram punya hubungan?"

Itu hanya kesimpulan, tapi Argo hanya mengangguk.

"Kamu tau hubungan apa?"

...

"Gue keliatan desperate?" Bram menatap Jillia sangat lekat

Hingga gadis itu takut memandang Bram lebih lama, "Bram"

Menarik gadis itu kepelukkannya, menenangkan sejenak gemuruh di dadanya. Abraham Januraksa, lebih dari desperate untuk mendapatkan gadis itu. Terlebih ketika gadis itu mengatakan akan menerima pinangan Rival Javaris dalam waktu dekat. Jika Rival bisa mencintainya. Dan Bram tidak mampu melepaskan gadis itu.

Jillia merasakan sesuatu yang aneh ketika dalam pelukan Bram. Kenapa Bram sangat ingin mempertahankannya sekarang?

"Ji. Ada banyak hal yang udah kita lewatin" bisik lelaki itu sambil menyandarkan dagunya pada puncak kepala Jillia

"Kita pisah jauh sebelum ngelewatin semua itu" bantah Jillia

"Justru karena kita udah pernah ngelewatin perpisahan, kita harus sama-sama Ji"

"Kenapa lo keras kepala? Kenapa gak dari dulu lo berusaha? Kenapa setelah gue sama Rival..."

Bram memotong ucapan gadis itu dengan melepaskan pelukannya. Memandang mata Jillia, lebih dalam dari sebelumnya.

"Kenapa disituasi yang sulit kayak gini lo berusaha?"

Bram menelan ludah, "Karena dulu, gue pikir, ngebiarin lo pergi, bisa bikin lo bahagia, karena itu kemauan lo"

"Kalo lo dulu bisa bikin gue stay, mungkin kita..."

"Masih menikah..."

...

"Mereka pernah menikah, Go"

Argo terdiam. Yang benar saja? Bagaimana dia tidak tahu hubungan itu? Ravenia membohonginya? Tidak pernah Ravenia berbohong padanya untuk hal sebesar ini.

"Dulu, dan kamu gak akan pernah inget itu"

Yang benar?

"Mereka pernah menikah, Jillia sama Bram. Cuma sebentar, terus mereka pisah..."

Argo tidak pernah mengharapkan penjelasan ini. Dia hanya berasumsi adiknya dan sahabatnya adalah mantan kekasih. Ada yang salah dengan semua ini.

"Kamu udah nemuin dress room Bram? Kamu gak pernah tanya kenapa ada banyak barang perempuan disana?"

Argo membeku, tadi sore dia ada disana

"Kamu gak pernah tanya kenapa Jillia gak pernah mau tidur di kamar itu atau kamar tamu lainnya?"

Masih dengan kebisuannya Argo menelan ludahnya

"Kamu gak pernah tanya kenapa dulu Jillia milih tidur di kamar itu?"

"Dan aku gak pernah nanya kenapa Bram nemuin Jillia tiap pagi tidur di sofa? Itu kan yang mau kamu tanya?"

Ravenia menyelipkan anak rambutnya sejenak, menghela nafas lalu menunduk mengalihkan pandangannya.

DrapetomaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang