2

653 66 2
                                    

Aku merebahkan tubuhku ke kasur apartemen yang empuk ini. Betapa melelahkan hari ini. Bahkan aku merasa sangat sangat lelah. Jam menunjukkan pukul 2 siang. Itu artinya 1 jam lagi aku harus berangkat bekerja.

"Valey kau akan berangkat kerja?" tanyaku.

"Pastinya, memang kau sendiri?"

"Aku lelah, Va. Bisakah kau izinkan kepada Ny. Palvin?"

"Kau kenapa? sakit?" Tanyanya khawatir sambil menghampiriku dan memegangi dahiku.

Ya, aku merasa tidak enak badan hari ini. Mungkin suhu ku naik. Aku bahkan merasakan dingin di siang bolong seperti ini.

"Badanmu sangat panas, Zey. Kau harus istirahat. Sebentar, aku akan mengambilkan kompres untukmu."

Aku hanya mengangguk. Valey sangat perhatian padaku. Aku jadi tidak enak, selalu marah marah jika dia membangunkanku di pagi hari. Bahkan dia tak pernah marah padaku. Aku tak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika aku sendiri di London.

"Kemari, akan ku obati"

"Terimakasih Valey, kau sangat baik sekali."

"Kau tak perlu khawatir, aku akan selalu ada untukmu."

"Janji?"

"Janji. Sekarang kau istirahat. Obat dan minumnya ada di meja. Jangan pernah meninggalkan apartemen ini sebelum aku pulang!"

"Iya, cerewet. Aku akan menuruti perintahmu, Mom Valey."

"Sudah, aku akan berangkat bekerja. Nanti akan kusampaikan kepada Ny. Palvin. Bye!"

"Bye! Hati-hati, cerewet!"

"Okaaay!!" balasnya sambil jalan keluar dari kamar apartemen.

Aku sendirian sekarang. Sebaiknya aku tidur. Rasanya benar benar lelah dan lemas sekali.

Harry POV

Hari ini ada perayaan ulang tahun Zayn. Dia merayakannya di sebuah Club yang cukup ternama di London. Kebetulan Zayn adalah anak dari Pebisnis sukses yang cukup terkenal di London. Jadi tidak heran jika dia merayakannya dengan mewah.
Zayn adalah teman segerombolan denganku beserta Niall, Louis, dan Liam dan kami sering keluar masuk club setiap malam. Tetapi itu dulu, sekarang aku dan liam memiliki hubungan yang renggang karena suatu hal. Aku memang terlihat seperti brengsek. Namun setidaknya aku tak pernah membiarkan Zeyta sama seperti perempuan perempuan yang sering kutemui di club. Aku juga sama sekali tidak mengizinkan teman temanku untuk mendekati Zeyta.
Zeyta adalah mutiara bagiku. Dia tidak boleh ternodai oleh siapapun kecuali aku. Musuh terbesar ku sekarang adalah Liam. Ya, dia sangat Brengsek! Inilah mengapa aku dan Liam sekarang sangat renggang. Karena dia memintaku untuk meninggalkan Zeyta. Liam mencintai Zeyta.

"Happy birthday, bro." ucapku kepada Zayn. Sekilas, aku melihat Liam bersama dengan Zayn, Niall, dan Louis. Kita sudah lama tidak berkumpul seperti ini.

"Thankyou, man. C'mon! kita akan bersenang senang malam ini!"

"Ya, aku tau." Jawabku, dingin.

"Kau tak bersama dengan kekasihmu itu?" Tanya liam.

Berani beraninya dia bertanya seperti itu padaku? Tanpa sadar, tanganku sudah mengepal.

"Untuk apa kau menanyakan dia?"

"Tidak. Aku hanya ingin memandang tubuhnya yang sexy itu. Kau sudah berapa kali menyetubuhi dia? Bagaimana dengan bokongnya? Indah bukan?"

Sial! Dia benar benar Brengsek! berani sekali dia berbicara seperti itu?

Mine [Harry Styles] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang