26

490 41 3
                                    

TOLONG CERITA INI DI ADD ULANG YA KE PERPUSTAKAAN KARENA ADA BANYAK PERBAIKAN KATA DARI AWAL CERITA. TERIMAKASIH.

HAPPY READING💕

_______________________

Pukul 07.00 pm aku akan makan malam dengan Harry.
Oh sungguh? Dia kembali? Harry ku kembali?
Sial, aku merasa ini seperti mimpi indah yang tiba tiba terwujud.

"Hei lihat! pudding itu jatuh! Kau sibuk tersenyum sedari tadi."

Peringatan dari mom membangunkanku kembali ke dunia nyata. Aku memikirkannya lagi. Sungguh aku malu jika mom tau aku terus menerus tersenyum sendiri sedari tadi.

"Oh maaf. Aku tidak tau." Jawabku sambil memungut pudding yang jatuh untuk di buang.

"Apa yang sedang kau fikirkan, sayang?"

"umm.."

"Tentang harry?" Tanya mom.

"Mom, apakah aku boleh bertanya?"

"With my pleasure."

"Apakah aku harus menerima Harry lagi?"

"Kenapa tidak? Dia pria yang baik. Aku bisa melihat dari caranya memandangmu, caranya menceritakan dirimu ketika aku bertemu dengannya di kedai waktu itu. Dia sangat mencintaimu, sayang. Kau harus kembali padanya dan kau pantas mendapatkan itu semua."

"Benarkah? Apakah aku terlihat pantas dengannya?" Tanyaku antusias.

"Sangat."

"Ohhh mom!!!!" Teriakku sambil menghampirinya dan memeluknya.

"Kau tau? Pukul 07.00pm nanti Harry mengajakku makan malam!" Kataku antusias.

"Oh ya? Bergegaslah mandi dan tinggalkan pudding itu. Sebentar lagi semuanya akan selesai dan biarkan aku saja yang menyelesaikannya."

"Apa ini tidak memberatkanmu? Dapur terlihat sangat kacau. Sebentar, aku akan membereskan sebagiannya."

"Tidak usah. Biar aku saja."

"Mom.."

"Pergilah."

"Aku mencintaimu!" Aku mengecup pipinya dan segera berlari ke kamar mandi.















"Mom, apakah ini cocok? Aku merasa aneh jika menggunakan anting ini. Dan juga merasa tidak nyaman. Aku tidak terbiasa menggunakan benda ini di telingaku."

"Kau terlihat anggun. Belajarlah menggunakan anting, sayang. Itu akan membuat aura mu semakin terlihat. Kau sudah dewasa, kau harus bisa mempercantik dirimu sendiri."

Knock..knock..

"Itu pasti Harry. Biarkan aku yang membukanya, kau rapihkan lagi rambutnya. 5 menit dari sekarang kau harus keluar dari kamar dan segera menemuinya."

"Baiklah mom."

Aku sangat nervous. Aku akan bertemu Harry dan makan malam bersamanya. Dia kembali. Ya, Harry kembali. Sungguh aku sangat teramat merindukan pelukannya, merindukan sikapnya yang cuek dan dingun. Merindukan bibirnya yang tipis dan ketika sedang marah, maka bibir itu akan membentuk garis lurus yang sangat rapat.
Pun aku segera mengambil tas, memasukkan ponsel dan segera keluar kamar.









"............apakah menurutmu dia sangat lucu? Aku fikir iya." Ucap mom yang sedang berbincang dengan Harry. Apa yang mereka bicarakan?

"Uhm," suara batuk yang aku buat buat, suskes membuat mereka menatapku.

"Oh, Zey kau sudah siap?" Tanya mom menghampiriku. Harry melihatku dari ujung kaki hingga ujung kepala, tanpa berkedip.

"Seperti yang kau lihat." Jawabku gugup. Aku sangat malu jika harry menatapku seperti itu.
Aku tau yang ada di otaknya sekarang adalah....
Ahsudahlah dasar pria bodoh!

"Harry, pergilah. Jaga putriku. Jangan lupakan perjanjian kita tadi."

"Ba...baiklah mom. Aku pergi." Jawab Harry yang sama gugupnya denganku dan melentangkan jemarinya untuk menggandeng tanganku.

Pun aku menerimanya dan merekatkan jemariku ke dalam pelukan jemarinya. Sungguh, ini sangat nyaman.
Harry membawaku keluar dari apartemen dan membukakan pintu mobilnya untukku.

"Terimakasih." Ucapku gugup.

Harry hanya membalasnya dengan senyuman yang sangat ku rindukan itu.

"Hati hati kalian!" Teriak mom setelah mobil Harry melaju.



Sekarang aku berada didalam mobil bersama Harry. Suasana canggung menyelimuti kami berdua.

"Um, hai." Harry membuka suara. Nadanya sangat gugup.

"Hai." Jawabku yang tak kalah gugup.

"Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik. Kau?"

"Lebih baik setelah bertemu denganmu."

Percayalah pipiku sekarang memerah. Sialan kau Harry. Disaat seperti inipun kau masih bisa membuatku blushing.

"Kau bercanda, Harry."

"Aku serius."

Aku diam. Tidak tau harus menjawab apa.

"Zey,"

"Ya?"

"Aku merindukanmu. Bagaimana denganmu?"

Dasar bodoh! Akupun sangat merindukanmu, brengsek.

"Seharusnya kau tak perlu bertanya seperti itu."

"Maksudmu?" Tanya nya dengan wajah tanpa dosa.

Oh, priaku.

"Kau seharusnya tau apa jawabannya."

"Aku tidak tau sebelum kau mengatakannya."

"AKUPUN MERINDUKANMU. SANGAT MERINDUKANMU. APA KAU TAK TAU SELAMA BEBERAPA MINGGU TERAKHIR AKU SERING MENANGISIMU KARENA RINDU YANG TERAMAT BERLEBIH?!"

Teriakku meluapkan apa yang sedari tadi aku tahan. Bahkan beberapa minggu terakhir. Aku sungguh ingin berteriak tepat didepan wajahnya bahwa aku sangat merindukannya. Dan ini saatnya. Ini waktunya.

Cittttttttttttt.... (suara rem)


*****

Bodoamat suara rem kaya suara tikus kejempit.
Btw hai! Long time no see❤
Huh, setelah sekian lama mengumpulkan niat buat ngelanjutin ff yang super duper Gak Jelas ini, akhirnya aku berhasil mengumpulkan segenap niat jiwa dan raga untuk meneruskannya. Maaf semakin gaje, maaf sangat SLOWRESPON, maaf karena aku sangat mencintaimu.

Ralat, maaf karena aku sangat sibuk sekali. Terimakasih BANYAK untuk kalian yang udah Vote. Terimakasih SETENGAH BANYAK untuk kalian Silent Readers. Terimakasih BANYAK BANYAK untuk kalian yang udah Vote, Comment & Follow. Comment dari kalian menyebabkan semangat ku berkobar untuk meneruskan kelanjutannya❤❤
Anyway udah ya bacod nya. Makasih pokoknya ailapyu.

Mine [Harry Styles] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang