Mine [Harry Styles] // COMPLETED

23

TAP

TAP

TAP

Lemas.

Ya. Sangat lemas.
Langkahku lunglai ketika sampai di depan apartemen. Langkah demi langkah, sedikit demi sedikit. Persetan dengan wajahku yang sangat buruk saat ini, aku sama sekali TIDAK PEDULI!
Oh nikmat juga rasanya berlari dari halte kampus ke apartemen. Sangat nikmat.

Saat akan memasuki apartemen,

Ddrrtt..

Niall? Ada apa dia menelfonku?

"Hal-"

"Halo zeyta! Kau jangan ke apartemenmu!"

"What? Apa maksudmu?!"

"Kau... kau jangan pulang dulu."

"Apa? Kenapa? Tadi louis-"

"Iya dia menyuruhmu untuk mengambil baju? ya kan? Dan sekarang jangan ke apartemenmu dulu!"

"Memang ada apa dengan apartemenku?"

"Karena.. umm.. karena ada BOM! Iya ada bom!! Sekarang kau menjauh dari apartemenmu! Cepatt kau jauhi sekarang!"

"Hey apa kau bercanda?! Aku sudah berada di depan apartemen dan tidak ada apa apa disini!"

"Iya karena pelakunya sedang di bekuk di dekat kamarmu!"

"Kau becanda niall!"

"Aku serius!"

"Hey pemakan segala! Bagaimana keadaan harry?!"

"Hah? Ada apa dengannya?"

"Hah?!!! Kau tak tau?"

"Bodoh kau niall!!" Samar samar aku mendengar seseorang berteriak di sebelah niall.

"Ummh.. ya pasti aku mengetahui itu! Hey sudah dulu aku sibuk! Bye!" Lanjut niall.

Tut.

Dasar bodoh!!!

Pun aku segera menjauh dari apartemen. Takut si pemakan segala itu benar bahwa di apartemen ada BOM.

Aku bersandar ditembok dekat apartemen. Entah mengapa aku memilih tempat ini dan aku seperti orang hilang sekarang. Oh iya, louis! Dia belum memberitahuku dimana harry dirawat. Siapa tau dia juga mengetahui apa benar apartemenku ada bom?

"Halo?"

"Hey louis! Apa benar di apartemenku ada BOM?!"

"Sekarang sudah aman!"

"Mengapa kau mengetahuinya?"

"Oh entahlah aku hanya menebak."

"Bodoh. Bagaimana harry? Dimana dia di rawat? Kau bilang akan mengirimkan lewat message. Tapi kau tak mengirimkannya!"

"Sorry aku lupa. Sekarang istirahatlah dulu, Zey. Kau pasti lelah."

"Kau benar!"

Tut.

Segera mungkin aku masuk ke apartemen.
Dewi fortuna, aku tidak akan mengingat hari ini lagi. Hari ini benar benar sial. Sangat sial!

Saat aku akan memasuki kamar, aku mendegar seperti suara gaduh.

Oh ada apa lagi ini?

Semoga ini bukan sesuatu yang membuat kesialanku bertambah.

Perlahan aku membuka pintu.