24

354 39 2
                                    

"Aku merindukanmu, Zey" ucap Harry.

Oh? Dia merindukanku?
Sungguh? Ini bukan hanya omong kosong?

"Sungguh. Ini bukan omong kosong." Lanjutnya

Bahkan sepertinya dia mulai mempelajari ilmu telepati. Bagaimana bisa dia mengerti apa yang aku fikirkan?

Aku masih terdiam. Tanpa sepatah katapun.

"kau- kau mungkin tak merindukanku. Tapi, mungkin kau lebih merindukan kado yang aku bawa untukmu. Umm bukan kado, lebih tepatnya seseorang. Ya, seseorang." Ucapnya gugup.

Seseorang? Aku lebih merindukan seseorang yang ia bawa dibanding merindukan dirinya? Darimana dia tau? Dan hey! Mana mungkin aku tak merindukan priaku? Dasar bodoh! Dia bisa membaca fikiranku, tapi untuk meyakinkan perasaanku saja tidak bisa! Aku merindukanmu, kriting!!!
Batinku seolah olah berteriak ingin mengatakan bahwa aku merindukannya juga.

Oh, kapan acara tatap menatap ini berakhir?
Ayolah harry keluarkan kad- maksudku seseorang yang kau bawa! Jangan membuatku mati penasaran.

Harry terlihat mengedipkan mata kepada Niall. Memberi aba aba untuknya.

Tak butuh waktu lama, mataku ditutup oleh Niall dengan sehelai kain, kurasa.

Aku bersikeras untuk menolaknya.

"Apa yang kau lakukan, pemakan seg-" teriakku sambil menahan tangan niall yang sedang mengikat tali di belakang kepalaku.

"Ssst diam cengeng! Kau akan mendapatkan kado terakhirmu. Dan yang pasti sangat indah."

"Tapi kau tidak perlu menutup mataku, bodoh!!"

"Ini perintah!!"

"Siapa yang berani memerintahmu hah!"

"Harry."

Seketika salivaku enggan untuk masuk lebih dalam ke tenggorokan.
Oh harry mengapa kau penuh dengan rahasia.

Aku berjalan didampingi oleh Niall, dan satu pria lagi di sebelah kananku, ku harap dia bukan Harry.
Ya, aku munafik. Aku sangat merindukannya tapi aku berusaha untuk menjauh darinya. Seakan tubuhku enggan untuk menyentuhnya lagi. Ingat Zeyta, dia bukan siapa siapamu lagi.

Tiba tiba pria di sebelah kananku memegang tanganku.

Tangan ini.
Aku merindukan genggaman halus tangan ini.
Tanpa harus ku buka mataku, aku sudah tau ini tangan Harry.
Mencoba menolak, namun Harry mempererat genggamannya.

Aku sangat munafik.

Dan aku juga merasakan ada beberapa orang di belakangku. Sudah ku pastikan itu Zayn, Liam, Louis, dan Johan.

"Angkat kakimu Zey! Ada batu besar!" Teriak louis.

Spontan aku mengangkat kakikku.

"Hahahahahah!!!!!" Terdengar suara tawa pecah di sebelah kiriku dan beberapa orang di belakangku.
oh sialan kau tommo! Dia mengerjaiku. Dan mana ada batu besar di dalam ruang tamu apartemenku? Bodohnya aku.

"Sialan kau tommo!!" Teriakku.

Tunggu, Harry tidak tertawa? Sungguh? Dia sangat menghargaiku. Terimakasih tampan..Um, maksudku pria tampan yang sudah menjadi milik orang lain.

Aku merasakan aroma parfumku disini. Sudah jelas, ini kamarku.

"Sekarang kau boleh melepas tutup matamu." Kata harry.

Aku membuka penutup mataku pelan.

Hey mengapa detak jantungku semakin cepat?
Santai zeyta, santai.

Ini hanya seseorang.

Mungkin dia Valey.

Hah? Valey?
Hell No! Jangan! Sudah cukup.



Bukan. Dia bukan valey.

Batinku mencoba meyakinkan apa yang sedang aku fikirkan.

Setelah penutup mata berhasil lolos dari mataku, aku mencoba membuka mataku perlahan bak slow motion di sinetron.




Seakan darah berhenti mengalir di dalam tubuhku.
Jantungku berdetak sangat tidak normal.
Lidahku kelu.









"Mo--Moom????" Teriakku.

Air mataku menerobos keluar dengan derasnya. Menutup mulutku tak percaya.

"Mom? Kau- itu kau?" Ucapku gugup.

"Seperti yang kau lihat, babygirl."

"Moooooommm!!!!" Teriakku menghampirinya dan memeluknya erat.

Tuhan, aku sangat merindukan malaikat tanpa sayap ini.
Sudah berapa bulan aku tak bertemu dengannya? Bahkan aku tak menghubunginya lantaran aku sangat kesal atas perceraian mom dan dad. Aku dikalahkan oleh keegoisanku. Seharusnya aku tak memutuskan hubunganku dengan mom.

"Aku merindukanmu, mom. Maafkan aku. Maafkan aku. Maafkan aku mooom." Ucapku sambil menghujani kata maaf.

"Sshhh! Kau tak perlu meminta maaf, aku lah yang salah disini." Jawabnya sambil mengusap usap punggungku.

"Mom, aku sangat egois. Aku seperti anak kecil. Aku belum bisa menjadi anak yang baik. Maafkan aku mom." Berkali kali ku ucapkan maaf kepada mom. Menangis di pundaknya.

"Aku sangat menyayangimu, Zeyta. No matter what! You always be my baby. Selamat ulang tahun sayang. Kau akan menjadi anak yang baik di umur mu yang sekarang ini."

Aku hanya mengangguk penuh janji kepada diriku sendiri bahwa aku akan menjadi lebih baik di umurku yang menginjak 21 tahun ini. Menumpahkan segala rasa rinduku ke dalam pelukannya yang hangat dan menangis di pundaknya.

Maaf mom, pundakmu basah oleh air mata penyesalanku.


Kami sedang duduk di ruang tamu. Menikmati roti ulang tahun dan bersulang dengan soda yang mereka siapkan untuk merayakan ulang tahunku.
Berbincang mengenai persiapan mereka memberikanku kejutan yang sangat indah ini.

"Kau tau Zeyta? Ketika si bodoh Niall menelfonmu bahwa di apartemenmu ada Bom?" Tanya tommo kepadaku bersemangat.

Aku hanya mengangguk sambil mengunyah roti ulang tahun yang, um lezat. Oh shit mungkin aku lapar.

"Itu adalah alasan terbodoh yang pernah kutemui!!!" Kata tommo sambil tertawa renyah.

"Hey itu semua karena kau tommo!" Teriak niall membela diri.

"Setidaknya kau mencari alasan yang lebih pantas, bodoh!"

"Hey aku sudah memberikan alasan yang spesifik dan masuk akal di banding-" ucap niall terpotong karenaku.

Ya, aku memasukan roti ke dalam mulutnya agar dia berhenti berbicara.
Uh, niall dan louis adalah dua orang yang selalu membuat keributan.

Disisi lain aku merasa harry terus memperhatikan gerak gerikku.
Rasanya risih sekali. Hey mengapa harus canggung seperti ini?!

****

VOTE COY JANGAN SIDERS.
SORRY SLOW UPDATE.
BIASANYA PENYEBABNYA ;
1. BUNTU YANG BERLEBIHAN. BINGUNG MAU GIMANA NERUSINNYA.
2. MALES YAELAH YANG VOTE DIKIT. APALAGI YANG KOMEN. WOI AUTHOR BUTUH PENDAMPING HIDUP, MAKSUDNYA PENYEMANGAT! SEMAKIN BANYAK KOMEN, SEMAKIN CEPAT UPDATE DAN SEMAKIN HILANG KEBUNTUAN UNTUK MELANJUTKAN CERITA *ALASAN MENARIQUE*

Intinya vote sama komen ya coi. Ily somach

Mine [Harry Styles] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang