22

342 32 4
                                    

To : Niall🍕
Hi ni! Apa kau sibuk? Hari ini aku sangat sial! Maukah kau mendengarkan ceritaku? Aku harap iya.

Sent

Siapa tau bocah pemakan segala itu bisa membuat moodku kembali lagi. Ugh, aku butuh seseorang untuk menceritakan kesialanku hari ini.

Drrttt..

From : Niall🍕
Ughh sorry cengeng! Aku tidak bisa, hari ini aku sibuk. Kau bisa curhat dengan sepotong pizza atau apapun itu. Pasti akan membuatmu lebih baik!! See ya. X

Bocah pemakan segala itu, sibuk? What the ffff!!!

To : Niall🍕
Thanks! Rekomendasi terbaik, pemakan segala!

Sent

Mungkin Zayn atau Louis bisa membantuku?
Oh bahkan Liam?

Pun aku mencoba mengirimkan mereka pesan.

Dan apa hasilnya?

Mereka sama sama sibuk!
Oh dewi fortuna. Benar benar lengkap penderitaanku hari ini.
Mengapa mereka sibuk pada waktu yang sama?! Aneh!

Pun aku segera melenggang keluar dari cafetaria ini dan keluar dari area Kampus. Ku putuskan untuk berdiam diri di taman. Siapa tau angin di taman bisa membuatku lebih baik.

Huh aku jadi teringat Harry.
Biasanya dia yang ada disampingku pada saat seperti ini.
Oh Harry, apa kau benar benar meninggalkanku?
Bahkan hatiku tidak mau berpaling darimu.
Dan hatiku berkata bahwa kau tidak akan meninggalkanku.
Namun pada kenyataannya? Kau meninggalkanku.
Aku merindukanmu, sungguh.
Aku harap kau baik baik saja.
Aku benar benar merasa sendiri sekarang.

Oh tentang kesialanku hari ini.
Pertama, Liam membuatku menunggu lama karena dia berjanji akan menjemputku! Namun nyatanya? Tidak! Oh shit Liam.
Kedua, aku terlambat di kelas Mr.Tad dan dia menyuruhku mencari 5 semut! Good job.
Ketiga, aku menghubungi Zayn, Louis, Liam dan Niall, mereka semua sibuk.
Oke dapat disimpulkan aku adalah orang yang memiliki nasib paling baik sedunia.

Setelah sekian lama bermain dengan hobby ku, yaitu meratapi nasib. Tiba tiba ada dering telefon.

Oh ternyata Louis. Ada apa dia menelfonku? Bukannya dia sama sibuknya dengan niall, zayn dan liam?

Pun aku segera mengangkatnya.

"Halo?"

"Halo Zeyta!!"

"Hey ada apa? Sepertinya kau-" belum selesai aku berbicara, louis memotong pembicaraanku.

"Gawat!!!"

"Apa?! Apa yang gawat?!"

"Harry!!!"

"Ada apa?!?! Ada apa dengan harry?!!!" Suaraku mulai parau.

"Dia kritis!!"

DEG

Seketika aku merasa jantungku berhenti sejenak.

"Apa? Kritis?! Apa kau bercanda?! Bagaimana bisa!! Dimana dia seka-" Jangan menangis Zeyta, jangan menangis.

"Argh kau ke apartemen sekarang! Ambil bajumu dan menginaplah di Rumah Sakit!"

"Rumah sakit mana, bodoh!!!"

"Nanti aku kirim lewat message! Sekarang kau cepat ambil bajumu di aparte-!!"

Tut.

Aku mematikan sambungan dan segera berlari menuju halte bus. Berharap bus akan datang cepat. Ayolah jangan membuat kesialanku bertambah hari ini!


Oh bus kapan kau datang?!





15 menit bus tak kunjung datang.

Aku mulai menangis. Di fikiranku sekarang hanya Harry.
Harry, Apa yang terjadi padamu.
Pun aku segera menelfon Liam, Zayn, Louis, dan Niall.
Dan bodohnya, tidak ada satupun yang mengangkatnya. Shit!
Mana message alamat RS yang akan Louis kirimkan? Nyatanya sekarang dia tidak mengirimkan juga.
BODOH KAU LOUIS!

Pun aku segera berlari menuju apartemen. Tidak penting seberapa jauh jarak dari halte dekat kampus itu ke arah apartemenku. Tidak penting juga dengan keadaan wajah ku yang berlumur air mata. Berlari sambil menangis, menyenangkan juga. Yang terpenting sekarang adalah aku segera bertemu dengan Harry.

Persetan dengan kesialanku yang bertambah hari ini. Cukup, semoga ini yang terakhir. Aku akan melupakan hari ini, dan aku akan membencinya! Ingat itu, Zeyta.

Mine [Harry Styles] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang