21

340 34 2
                                    

Sinar matahari memaksa menyelinap masuk lewat ventilasi kamarku. Uhh!!! Malas sekali rasanya harus beranjak dari pulau empuk ini. Jam menunjukkan pukul 07.15
Jadwalku hari ini pukul 09.00 jadi masih ada waktu senggang untuk bermain ponsel and lay in the bad. And i won't to getting out from my bed.
Oh iya, nanti aku akan berangkat dengan Liam. Akankah aku menunggu di halte bus? Atau di depan apartemen? Entahlah.

Ku buka ponselku.
WHAT THE HELL IS THAT?
Siapa yang menghujaniku pesan pesan ini?
Unknown member!
Setidaknya ada 15 pesan yang ia kirim.
Sepertinya aku tidak asing dengan nomor ini.
Iya! Nomor ini yang kemarin mengirimkan pesan juga.
Intinya pesan ini berisi bahwa dia merindukanku, merindukan segalanya tentangku. Dan lebih gilanya lagi, dia menghujaniku pesan tidak penting ini saat pukul 00.33 dini hari. Apa dia serigala? Tidak tidur di malam hari? Sinting.
Apakah dia Harry? Oh impossible. Harry sudah bahagia dengan Valey.

Tanpa pikir panjang, aku langsung membalas pesan itu untuk mengingatkan dia agar tidak menyampah.

To: Unknown Number
Stop for sent me a message. Bcs ur so disturb me and i dunno who u are and i don't care about that. If u keep sent the fucking not important message, i'll block your number. Bye annoyin'!

"Puas kau hah? Dasar pengganggu." Batinku.








Lama sekali Liam!! Oh my god, asal kalian tau.
Aku menunggu Liam di apartemen. Dia tak kunjung datang. Sudah ku hujani beberapa pesan dan telfon, tetap saja tidak ada jawaban.
Akhirnya aku menunggunya di halte hingga sekarang dia tak datang juga! Dan aku telah menolak beberapa bus yang lewat. Sial!
Persetan dengan janjinya. Aku tak akan lagi mempercayainya lagi jika dia benar benar tidak datang menjemputku.
Sekarang pukul 08.40 oh god! Sebentar lagi mata pelajaran guru killer itu dimulai.
Aku meneguk air liurku sendiri. Ahh segar!
Tapi tak se segar nasibku sekarang.
K, i will waiting the bus.

2 menit

5 menit





Yap! I got it!
Aku segera menaiki bus, berharap agar tidak telat dan menggerutu sumpah serapah untuk Liam fucking Payne!







"I'm sorry mr! Today i don't-" kataku kepada dosen killer yang tua itu.

"Stop! Diam disana dan jangan masuk! Keluar dan carilah 5 semut. Tidak boleh mati! lalu serahkan padaku, baru kau boleh masuk." Jelasnya.

WHAT THE???!!! APA HUBUNGANNYA SEMUT DENGAN MATA PELAJARAN YANG IA AJARKAN?! OH FUCK.

"What the-"
"Ok, i will!" Gerutuku.

Pun aku segera mencari semut. Oh bodoh, dimana aku harus menemukan semut?
Oh yeah! Taman.

"Shit!"
"What the fuck dimana semut semut itu!"
"Hey disini sangat bersih."
"Pohon!!!"
"Yap i got it!"
"Bagaimana aku membawa semut semut ini agar mereka tidak mati?!"
"Sial! Merepotkan saja!"

Aku sangat banyak menggerutu. Ini hari apa? Mengapa aku sangat sial!
Tidak penting. Ini bukan waktunya untuk meratapi nasib.
Pun aku segera masuk ke kelas dan menyerahkan semut semut itu.

"There u go, Mr. Tad!"

"Excellent! Come in and sit down."

Kulihat semua teman kelasku menahan tawa. Shit!
Jika ada panci disini, maka lebih baik aku bersembunyi di balik panci itu.

"Thankyou." Jawabku dingin dan segera duduk mendengarkan ocehannya hingga pukul 10.30 nanti.
Oh lama sekali.




Huft melelahkan. Jadwalku hari ini hanya Mr.Tad.
Itu artinya aku bisa bersantai di rumah. Oh goddamn, sudah berapa hari aku tak bekerja? Dan aku tak pernah memberi kabar kepada Ny. Palvin. Oke, aku merasa bersalah sekarang.
Pun aku segera menuju cafetaria, cacing di perutku mulai berteriak meminta jatah.

Muffin dan segelas ice hazellnut cukup untuk mengisi perutku.
Sambil menikmati mereka, aku berniat menghubungi Ny. Palvin untuk meminta maaf karena terlalu lama membolos kerja. Uh, sungguh pegawai yang taat.

To: Ny. Palvin
Hi ny! Apakabarmu? Kau pasti baik baik saja. Oh iya, bagaimana dengan absenku? Sangat baik? Tentu. Ny. Palvin maafkan aku karena sering tidak masuk kerja. Kau boleh memotong gajiku. Mulai nanti aku akan bekerja lagi. Sekali lagi maafkan aku!

-pegawai paling taat-

Apakah aku terlihat bercanda? Mungkin. Karena aku typical orang yang tidak tertarik untuk terlalu serius, sekalipun itu kepada atasanku. Sopan sekali, bukan? Pasti.

5 menit kemudian ny. Palvin membalas pesanku.

From : Ny. Palvin
Oh hai Zeyta! Ya aku baik. Bagaimana denganmu?
Maaf zeyta, tapi aku telah mengeluarkanmu dari pekerjaan ini. Jadi kau tidak perlu untuk bekerja lagi. Dan kau boleh kesini nanti untuk mengambil gajimu. Selamat siang!"

DEG

Kesialan apalagi ini? Dewi fortuna, kapan kebahagiaan berpihak padaku?
Bagaimana aku menghidupi diriku sendiri? Haruskah aku mengambil uang yang selama ini mom dan dad kirim untukku lewat bank? Oh shit, itu bukan ide yang bagus. Aku telah berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak mengambil uang mereka sepeserpun.

ANYONE HELP ME PLEASE.

***
VOTE VOTE VOTE!!!

Mine [Harry Styles] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang