6

554 38 2
                                    


"Kau merindukanku?"

"Sangat."

"Aku pun demikian. Zeyta, badanmu sangat panas. Akan ku ambilkan kompres. Katakan dimana kau meletakkan kotak P3K mu?"

"Tidak perlu, Harry. Hanya dengan dirimu disini memelukku saja sudah cukup. Peluk aku Harry. Aku benar benar nyaman berada di pelukanmu."

"Kemarilah sayang. Aku akan memelukmu. Tapi..."

"Tapi apa?"

"Kau harus makan bubur yang ku bawa ini."

"Aku tidak lapar, Harry."

"Kau harus makan, Zeyta. Supaya kau cepat sembuh." Harry membuka kotak makan itu.

"Sekarang buka mulutmu."

"Tidak."

"Buka."

"Tidak"

"Buka."

"Tidak tidak tidak. Aku tidak lapar Harry!!"

"Makanlah sayang." Tangan kirinya memegang kedua pipiku membuat mulutku sedikit terbuka.

"Bagaimana? Enak kan?"

Bagaimana bisa Harry membelikan aku bubur yang sangat nikmat ini? Ternyata Harry memiliki selera yang tinggi.

"Lagi."

"Cukup Harry. Aku kenyang."

"Kau baru makan satu suap. Cepat buka mulutmu"

Aku tak boleh munfik! Bubur itu sangat nikmat. Hanya saja aku pura pura kenyang agar aku tidak terlihat menikmati buburnya itu.

"Harry, kau juga makan."

"Tidak, ini untukmu."

Pada saat itu juga, perut Harry berbunyi.

Lantas akupun tertawa.

"Hahaha. Harry! Perutmu tidak bisa berbohong! Kemarikan sendok itu. Aku juga ingin menyuapi mu."

"Tapi..."

"Sudahlah diam. Sekarang buka mulutmu."

"Tidak mau"

"Buka Harry!"

"Tidak mau! Sebelum kau menciumku."

"Harry apa kau belum puas dengan ciuman panas tadi?"

"Belum." Jawabnya sambil menggelengkan kepala dan senyuman seringaiannya. Dasar mesum!

Astaga priaku. Sungguh! Nafsunya sangat tak tepat waktu. Lantas tanpa basa basi aku mencium bibirnya singkat.

"Sekarang buka mulutmu."

"aaaa.."

"Habiskan ini Harry. Aku kenyang."

"Tidak. Ini dariku, kenapa aku yang menghabiskan?"

"Lagipula yang lapar kan cacing di perutmu itu. Apa salahnya memberi makan cacing yang tadi berbunyi di dalam perutmu."

Aku terus bersiteru dengan Harry. Ya, typical Harry. Tidak mau kalah jika sedang berdebat.
Setelah selesai makan. Aku bersantai dengan Harry sambil menonton TV.
Aku bersandar di dada bidangnya.

"Zeyta..."

"Hm.."

"Aku sangat mencintaimu. Jangan pernah tinggalkan aku."

"Aku juga mencintaimu Harry. Tapi, mengapa kau bermain di belakangku?" Stop Zeyta. mengapa kau membahas masalah itu lagi!

"Maafkan aku. Waktu itu, aku sedang buang air kecil dan tiba tiba leonita datang. Dia memegang styles juniorku. Siapa yang tak horny diperlakukan demikian? Maafkan aku, Zeyta. Aku benar benar menyesal."

Mine [Harry Styles] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang