1

1.3K 88 3
                                    

"Zeyta!! cepat bangun! pagi ini kita mendapat jadwal kuliah pagi kan? kita mendapat kelas Mrs.Rully!! kaupun tau dia sangat disiplin!"

Valey. Ya, Dia. Suara kicauannya mulai menyaring ketika pagi mulai memancarkan mataharinya. Dia teman satu apartemenku. Tidak hanya satu apartemen, Bahkan kami satu kampus. Dia sangat perhatian melebihi Mom ku. Kau tau? dia memiliki 3 alarm yang ia sediakan di kamar kami.
1 diletakkan di samping bantalku, 1 alarm lainnya ia letakkan di meja, dan 1 lagi ia letakkan di sebelah bantalnya sendiri. Tetapi, aku sama sekali tak pernah mendengar alarm itu berbunyi. Mungkin karena telingaku yang mulai bermasalah atau karena aku sudah terbiasa mendengar bunyi alarm sialan itu.

"Zeyta Ratorge Pearl! Kau sangat sulit bangun! bahkan ketika 3 alarm itu berbunyi secara bersamaan, kau sama sekali tak bergerak." Kicaunya lagi.

"Valey Tyson! I will wake up now and stop to disturb my ears. Because ur voice so so so so BAD!" Timpalku padanya.

"Oke i'll shut up. Cepat sekarang kau mandi. Aku akan menyiapkan sarapan."

Aku segera menuju kamar mandi tanpa mendengarkan ocehannya lagi.
Sesegera mungkin aku mandi dan langsung memakai pakaianku. Setelah itu aku membawa tasku dan menuju dapur untuk sarapan.

"Kau sudah selesai rupanya."

"Hm, ya." Jawabku singkat.

"Apakah pagi ini kau belum mendapat ucapan Selamat Pagi dari pria tampanmu itu?"

"Pastinya sudah. Dia tak pernah terlambat mengucapkan itu."

Ya, aku mempunyai kekasih. Ku akui kekasihku memang tampan.
Harry Edward Styles. Aku mengenalnya karena dia satu kampus denganku. Aku selalu bertemu dengannya di cafe kampus. Dia sangat perhatian padaku. Dia memiliki lesung pipi dan rambut ikal. Tak hanya itu, dia memiliki tatto di beberapa bagian tubuhnya. Itu yang membuat banyak wanita terpesona padanya. Akulah perempuan paling beruntung di dunia ini. Aku bisa mendapatkan pria yang bahkan banyak wanita ingin memilikinya juga. Walaupun begitu, Harry tidak pernah tertarik kepada wanita yang pernah menggodanya. Setianya itu yang membuat aku bertahan menjadi kekasihnya selama 2 Bulan. Well, 2 bulan cukup lumayan bagiku. Karena untuk beberapa tahun terakhir ini aku tidak pernah membuka hati semenjak aku putus dari mantan kekasihku, Johan.

Semenjak orang tuaku berpisah, aku pindah ke London untuk menyelesaikan sekolahku. Aku tidak mau ikut dengan Mom ataupun Dad. Karena aku ingin hidup mandiri disini. Alasanku pindah dari London, selain untuk menyelesaikan sekolah dan hidup mandiri, aku juga ingin lepas dari masa laluku disana. Aku memiliki banyak pengalaman buruk. Dari melihat orang tuaku bertengkar, alice adikku yang meninggal karena kecelakaan, dan ditinggal oleh Johan. Dia benar benar Brengsek. Dia meninggalkan ku demi wanita lain.

Di London, aku bertemu Valey. Kami bertemu di Bandara dan tujuan kami sama. Yaitu sama sama untuk menyelesaikan sekolah. Akhirnya kami bersepakat untuk mencari apartemen bersama sama dan membayarnya secara patungan. Kami juga mencari kampus yang sama dan Jurusan yang sama yaitu jurusan Ekonomi. Yang bertujuan agar "Kami selalu bersama sama" katanya. Selain mencari apartemen dan kampus, kami juga mencari tempat kerja untuk membiayai kehidupan sehari hari. Sebenarnya aku mendapat uang bulanan dari Mom dan Dad. Tapi aku tak pernah mau mengambilnya karena aku ingin hidup mandiri disini. Begitu juga dengan Valey. Dia tak pernah mengambil uang bulanan yang dikirim oleh orang tuanya di Prancis. Valey masih memiliki orang tua lengkap. Bisa di bilang dia adalah anak orang kaya dan sepertinya dia tak memiliki pengalaman yang buruk sepertiku. Dia memiliki keluarga yang harmonis. Tujuan dia pindah ke London karena dia memiliki tujuan yang sama denganku, yaitu ingin mandiri. Aku beruntung dapat mengenal Valey. Dia perempuan yang baik dan polos. Dia selalu membantuku terutama membantu membangunkanku di pagi hari. Ya, aku sangat susah bangun pagi. Itu sebabnya dia membeli 3 alarm. Terkadang dia seperti Mom ku sendiri. Terkadang juga dia berperilaku seperti seorang kakak. Walaupun aku dan dia seumuran, tetapi dia jauh lebih dewasa dariku. Dia belum memiliki kekasih karena baginya, kekasih itu menganggu kuliahnya. Namun bagiku, justru kekasih bisa membuat semangat kuliah. Contoh saja Harry, dia selalu mengucapkan Selamat Pagi untukku. Pasti ucapan seorang kekasih akan membuat kita semangat, bukan?
Pada intinya, aku menyayangi Valey. dan sebaliknya. Mungkin aku selalu terlambat ke kampus jika aku tak mengenal Valey.

Mine [Harry Styles] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang