Chapter 5

379 25 0
                                    

Sudah dua hari Eros tinggal bersama Livana terkadang ia membantu pekerjaan rumah seperti mencari kayu bakar serta mengambil air dan ikan di sungai atau menunjukkan keterampilan memasaknya pada gadis itu. Tentu saja gadis itu sangat senang sekali dengan kedatangan Eros, ia tidak merasa kesepian lagi ditambah sikap Eros yang sangat hangat padanya berbeda dengan sikap warga desa.

Pagi ini Eros seperti biasanya bertugas untuk mengumpulkan kayu bakar di hutan namun tidak seperti pagi hari biasanya, langit kini tampak begitu gelap seperti akan datang badai hujan tapi Eros mengetahui dengan pasti penyebab langit yang tiba-tiba berubah. Sepertinya ini karena kaumnya yaitu kaum iblis telah mengetahui keberadaan Eros, tentu saja hilangnya pemuda itu membuat dunia iblis gempar sehingga mereka akan berusaha menemukannya dan menghancurkan siapapun yang melukainya. Eros memutuskan kembali begitu tugasnya telah selesai, ia melihat Livana berdiri di depan pintu dengan pandangan khawatir, gadis itu selalu saja menarik perhatiannya.

"aku khawatir terjadi sesuatu padamu. Langit begitu gelap pagi ini" ucap Livana begitu melihat Eros telah kembali ke rumah.

"tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa" mereka berdua masuk ke dalam rumah lalu menutup pintu dan jendela dengan rapat.

"apa kau baik-baik saja?" tanya Eros begitu melihat kekhawatiran di wajah Livana belum menghilang

"aku hanya takut karena langit sangat gelap, ini tidak seperti biasanya dan aku merasakan sesuatu yang sangat mengerikan akan datang"

Eros tersenyum kecil dan duduk di hadapan gadis itu "tenang saja, aku akan melindungimu. Bagaimana jika aku membuatkanmu sesuatu?"

"ya, aku mau. Dimana lagi aku bisa makan makanan enak seperti buatanmu itu" Livana tersenyum menatap Eros yang juga sedang tersenyum, pria itu mengelus puncak kepala Livana lalu pergi menuju dapur.

Saat sedang asyik memperhatikan Eros yang sedang memasak dari belakang, tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu yang kencang dan terburu-buru. Eros menengok ke arah Livana yang tak kalah bingungnya juga, ia pun langsung berdiri dan melihat siapa yang datang ke rumahnya. Ternyata para warga yang datang sambil membawa obor seolah-olah hari sudah malam, raut wajah mereka semua bercampur aduk; ada yang terlihat marah, kesal dan ketakutan.

"ada apa ini?" tanya Livana, rasa takut menghampirinya seketika.

"Harusnya kami langsung mengusirmu begitu sadar siapa kau sebenarnya!" seru salah seorang warga dengan suara yang cukup lantang.

"tolong Livana jangan membawa bencana ke desa ini" pinta seorang wanita dengan raut muka sedihnya.

"apa maksud kalian?" tanya Livana, suaranya terdengar bergetar ketakutan.

"sudahlah, sekarang kau harus ikut kami!" teriak salah satu pria "ayo ikut kami, ayo ikut kami" warga desa pun ikut berteriak lalu menarik Livana dan membawanya pergi. Gadis yang tidak tau apa yang terjadi itu pun hanya bisa pasrah saat dibawa pergi. Mereka semua menyeret Livana hingga tiba di alun-alun desa, sepanjang perjalanan kesana Livana melihat keadaan desa yang sangat kacau seperti sedang dijarah. Rumah-rumah sebagain besar hancur dan terbakar serta banyak orang tewas di sekitarnya.

Para warga langsung mendorong Livana ke arah depan begitu mereka berhenti, gadis itu hanya bisa meringis kesakitan karena kulitnya yang tergores bebatuan saat di dorong tadi. Ia pun berusaha untuk bangkit dan duduk, sepasang kaki besar berdiri di hadapannya sehingga membuatnya menahan napas begitu melihat makhluk seperti apa yang berdiri di hadapannya.

"ini makhluk itu, kami menyerahkannya padamu" ucap salah satu warga.

Makhluk di hadapan Livana sangat menyeramkan, jelas sekali dia bukan manusia. Makhluk itu memiliki sayap besar seperti sayap kelelawar dengan rambut panjang yang kusut dan bagian yang paling menyeramkan adalah kepala makhluk itu menyerupai kepala lembu dengan mata hitam legam yang mengerikan. Gadis itu langsung beringsut mundur karena takut. Makhluk itu menatapnya tajam.

The Devil's LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang