Chapter 1

20.7K 1K 30
                                    



Author : Oh Minyoung & Kim Sang in
Genre : Sad, Romance, Friendship.
Length : Chapter
Main Cast : EXO's Sehun &
Support :
P.S : Hallo ini kali pertama aku buat fanfiction. Aku menunggu semua kritik dan saran dari pembaca ya! Ini asli keluar dari pikiran aku. Maaf, kalau agak mengkhayal sedikit.
^^ selamat membaca!^^

Summary :  "Tuhan terima kasih telah mempertemukanku dengannya walaupun hanya dengan pertemuan bodoh seperti ini. "

~ Sweet Marriage~
Hari ini aku telah resmi menjadi salah satu pengabdi negara yaitu polisi wanita inilah cita citaku. Setelah aku melewati semua masa pendidikanku kini aku ditempatkan di bandung untuk sementara sembari aku meneruskan kuliah hukumku. Setelah ini aku berharap aku bisa dipindah tugaskan disurabaya agar aku bisa kembali berkumpul dengan keluargaku. Aku sangat merindukan mereka keluargaku yang hangat walupun keluargaku ini sangat menjunjung kedisiplinan yah mungkin akibat ayahku adalah seorang prajurit militer.

[25 februari 2018]
Panggil saja aku El kini aku tengah berada di sebuah café. Jika kau bertanya untuk apa aku disini? Dan bagaimana tugasku? Aku dengan senang hati akan menjawab bahwa aku menunggu sahabat seperjuanganku. Bagaimana tidak aku menyebutnya seperti itu. Kami sudah seperti gula dan semut.Perjuangan kami dimulai saat bangku sma dan tak terduga kami bisa bertemu lagi di bandung, tapi dengan profesi yang berbeda. Dia adalah dokter spesialis bedah dan aku seorang polisi. Cukup jauh beda, tapi itulah kenyataanya. Dan hebatnya kami menyewa sebuah rumah bersama untuk tempat tinggal kami.


~ Sweet Marriage~
Sial, sudah 30 menit aku menunggu dia belum juga muncul. Apakah dia lupa waktu istirahatku akan habis 20 menit lagi. Lihat saja kau Vela, jika tidak karena hal ini aku sudah menghabisimu saat ini juga.


Krieet (suara tarikan bangku)

"Maaf el, aku terlambat." ucap Vela dengan nafas yang memburu.

"Ya ya ya, aku tau pasti karena ada operasi mendadak bukan." ucapku.

"Hehehe, kau kan sudah tau. " ucap Vela. "Ayo, cepat." Vela menarik tanganku dengan cepat.

"Jadi bagaimana? Apakah kau sudah memesan hotelnya? Tiketnya? Kau beli tiket kelas berapa?" Ucap Vela bertubi tubi tanpa ada jeda nafas sedikitpun.

"Bisa tidak kau bertanya satu persatu. Kau membuat moodku semakin hancur saja." kataku.

"Okey okey maaf yeobonya oh sehun." ucap Vela dengan nada menggodaku.

"Yaaa!!! kenapa kau keluarkan jurusmu itu? Kau tidak adil. Oke, aku akan menjawabnya."dengan nada agak marah.
" Iya, aku sudah memesan kamar hotelnya dan itu sweet room. Tempatnya hanya 2 km dari tempat konser dan aku membeli golden tiket untuk konsernya sudah puas." ucapku  dengan wajah cemberut.

"Wuah kau keren oke terimakasih atas teraktirannya hehe." Ucap Vela sambil memelukku.

Memang inilah kebiasaan kami berdua. Selalu berdebat dengan hal sepele seperti itu. Maka tak heran, setiap kali kami bersama. Banyak orang yang akan memarahi kami, karena terlalu berisik. Terkadang, kami juga saling menggoda satu sama lain. Tapi, dibalik sikap kami itu. Kami saling menyayangi dan tidak saling terpisahkan.

" Jadi kapan kita berangkat kesana?" kata Vela.

"Nanti tanggal 27 pagi saja dan kita kembali tanggal 28 pagi." ucapku.

"Kenapa waktunya mepet sekali El ? Aku juga ingin berjalan jalan dulu." ucapnya kecewa.

"Hei, apa kau lupa aku hanya mendapat izin 2 hari. Tanggal 28 sore aku sudah harus dinas kembali. Jangan samakan dengan pekerjaanmu" kataku dengan nada kesal.

"Ya sudahlah" ucapnya dengan pasrah.

"Bersyukur saja, masih untung aku menepati janjiku. Sudah,  aku harus kembali dinas lagi sampai bertemu dirumah." Ucapku dan bergegas pergi.

"Hei el!!!! tunggu dulu.  Siapa yang akan membayar ini" teriaknya.

"Kau saja. Kau kan banyak uang. Sudah ya, aku sudah tak ada waktu" ucapku.

"Cih.... selalu saja begini. Jika tidak karena exo aku sudah menghabisimu disini" gerutu Vela.

Aku dan Vela memang EXO – L (nama penggemar exo). Sejak kami duduk di bangku sma. Kami berdua mempunyai janji. Bahwa jika kita sudah sukses nantinya. Kita akan menonton konser exo bersama. Dan janji itu akan kita tepati saat ini. Kami berdua sudah bisa meraih impian kita masing -  masing.

[27 februari 2018]

Hari ini aku menepati janjiku pada Vela. Jangan terkejut. Walaupun aku polisi dan terlihat garang. Aku bisa berubah seketika menjadi gila jika sudah menyangkut exo terutama member exo yang bernama Oh Sehun.


"Huh...  sungguh perjalanan tadi melelahkan." ucap Vela.

"Sudahlah,  pergi ke kamar dulu. Aku mau kedepan membeli makanan sebentar." perintahku.

"Baiklah.  Hati - hati el. " ucapnya .

"Yaaa!!! kau pikir aku anak kecil huh." gerutuku .

"Memang, bukannnya kau adalah adik kecilku" ucapnya bangga.

"Ya ya terserah kau saja." lalu Vela sudah menghilang dahulu.


Aku berjalan keluar dari lobi dengan santainya hingga .

Bruuk ....

"Sorry aku tidak sengaja."

"Ah tidak apa apa."

Seseorang menabrakku hingga handphoneku terjatuh dengan keras.


[El pov]
Tunggu. Suara itu sepertinya aku sangat hafal. Seperti suara sehun exo dan benar saja itu dia. Betapa gugupnya aku berada didepan idolaku saat ini. Tuhan apakah ini mimpi. Jika iya tolong jangan bangunkan aku.
[El pov end]


Aku segera memungut handphoneku tadi dan segera pergi meninggalkanya. Walau kudengar dia terus memanggilku, tapi tak kuhiraukan itu. Aku terlalu gila berhadapan dengannya


"Haish!!  kenapa dia pergi begitu saja padahal aku ingin mengganti kerugiannya. Dan tunggu? sepertinya ada yang menarik dari dia. Dia berpakaian polisi tetapi mengapa dia memakai jaket exo l dan di wallpaper hpnya pun adalah fotoku. Apa dia seorang EXO – L ? Ada yang tidak beres, aku harus mengikutinya. "


[Sehun pov]
Dengan langkah seribu diam aku menguntit kemana perginya gadis itu, ah ternyata dia pergi ke supermarket. Aku terus mengikutinya hingga ia memasuki kamar hotel. Ternyata dia menginap di kamar 307 hanya berbeda dua kamar dari kamarku. Ini kesempatan yang bagus, entah mengapa dia sungguh menarik. Dia cukup manis untuk ukuran seorang polisi. Yak polisi cantik, kau sukses membuatku love at the first sight. Bagaimanapun caranya aku harus bisa berkenalan dengannya. Aku harus bergegas memulai misiku. Sehun fighting.
[Sehun pov end]


"Seperti ada yang mengikutiku? Tapi siapa? " gumamku sambil melihat kebelakang. Tapi tak ada satupun orang. Yah mungkin hanya persaanku saja dan aku memasuki kamar yang sudah aku pesan jauh hari.

Kulihat Vela sudah tertidur diatas kasur. Syukurlah aku bisa menyembunyikan wajah bahagiaku ini akibat bertemu sehun tadi.



~ Sweet Marriage~
27 februari 18.30 wib

[El pov ]
Konser dimulai dengan pembukaan yang memukau hingga kami semua tercengang hingga aku larut dalam suasana dan saat ini mereka sedang membawakan lagu favoritku yaitu peterpen entah mengapa aku sangat menyukai lagu ini hingga suara Vela mengganggu konsentrasiku .
[El pov end]


"Hei El, lihat. Sehun berjalan menuju kearahmu. Sepertinya dia ingin memberimu sesuatu." ucap Vela yang berhasil membuatku berharap.

"Bicara apasih kau. Jelas tidak mungkin Sehun menuju kearahku. Ada perlu apa dia?" Ucapku kesal.

Tapi apa yang dikatakan Vela benar. Sehun datang kearahku dan berhenti tepat dihadapanku dan... apa ini. Sungguh aku tak menyangka aku mendapat satu tiket spesial bakstage exo yaitu sehun. Tuhan terimaksih ! memang setiap konser mereka selalu memilih 9 EXO - L yang beruntung mendapat tiket bakstage itu dan kali ini aku mendapatkannya.

Suara Vela membuyarkan lamunanku.

"Cie selamat ya El. Kamu mendapat tiket impianmu. Semoga sukses bertemu suami tercintamu. " ucapnya dengan menggodaku.

Aku masih diam terpaku melihat tiket ini ditanganku saat ini.

[Sehun pov]
Kini kami sedang membawakan lagu peterpan. Ini saatnya kami memberi tiket golden backstage untuk EXO - L yang beruntung. Hingga ada seorang gadis yang menarik perhatianku. Tunggu, sepertinya wajah itu tak asing untukku. Ya aku ingat! bukankan dia polisi cantik yang aku tabrak tadi. Ah kalau begitu aku akan memberikan tiket ini padanya. Ini adalah kesempatan bagus membuka jalan untuk bisa mengenalnya. Tuhan terima kasih. Memang jika sudah jodoh tak akan kemana.
[Sehun pov off]


Konser telah berakhir 30 menit yang lalu. Kini saat yang aku tunggu tiba. Waktunya bertemu dengan masing masing member dengan EXO - L yang mereka pilih.  Hingga...

"Ehem... permisi" ucapku dengan suara gemetar. Kuberanikan memasuki ruangan dimana sehun berada.

"Ah iya. Terimakasih sudah mau datang" ucapnya ragu.

Seperti ada atmosfer canggung diantara kita.

"Seharusnya aku yang mengucapkan terimakasih sudah memberikan tiketnya padaku" ucapku sambil tertunduk malu.

"Ah ya tidak apa apa. Lagian aku juga masih punya urusan denganmu" ucapnya.

Urusan ? Urusan apa lagi? Ucapku dalam hati.

"Ehm... boleh kulihat handphonemu? Jika tidak tak masalah. Aku hanya ingin memastikan keadaanya setelah kejadian tadi sore " Ucapnya berhati hati.

"Ah ya. tidak apa apa ini" ucapku.

Ups bodoh bodoh bodoh kenapa kau berikan hapenya El. Aku lupa bahwa aku memasang wallpapernya aku terus saja merutuki kebodohanku. Aku masih bertanyan- Tanya. Sebernarnya ada urusan apa antara sehun dan aku. Apa ... insiden tabrakan waktu itu. Apa karena itu sehun ingin melihat handphoneku. Padahal handphoneku baik – baik saja.

Hingga ......

"Apa aku perlu menggantinya?" Ucapnya tegas.

"Ah tidak usah ini bukan masalah serius." ucapku lemah.

"Apakah aku boleh bertanya beberapa pertanyaan untukmu?" Ucapnya.

"Uhm boleh. " ucapku mantap.

"Apakah kau seorang EXO – L ?" katanya dengan nada penasaran.

"Tentu, aku adalah seorang EXO – L." Jawabku.

"Apa pekerjaanmu adalah seorang prajurit militer dinegara ini ? "  ucapnya .

"Yah... lebih tepatnya adalah seorang polisi." Jawabku dengan nada meyakinkan.


Hanya ada keheningan diantara kami. Hingga aku melihat jam tangan yang melingkar di tanganku, ternyata sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dan... ah ya aku lupa. Pasti kini Vela tengah mengomel dengan sumpahnya yang yang mengerikan itu.

"Maaf aku harus pergi. Terimakasih sudah mewujudkan salah satu impianku." pamitku padanya .

Aku segera berlali keluar  dan segera menghampiri Vela yang nenungguku diluar stage. Kamipun kembali menuju hotel karena esok pagi aku sudah harus kembali dinas.


[Sehun pov]
"Tunggu!!! aku belum selesai."aku berteriak memanggilnya tapi dia tak mendengarnya.
Dia sudah pergi terlalu jauh bahkan belum sempat aku mengetahui namanya.
Tapi tunggu sepertinya dia menjatuhkan sapu tangannya. Kuambil sapu tangan itu. Wangi melati menyeruak dari saputangan ini. Tapi tunggu, apa ini? ada rajutan namaku dengan huruf hangul dan sebuah kalimat "You are my life " . Apa dia begitu menyukaiku hingga menyebut aku adalah hidupnya? Dan tadi, dia juga berkata terima kasih sudah mewujudkan salah satu impiannya. Apa maksudnya? Sungguh aku hampir mati penasaran dibuatnya. Tuhan sungguh dia berbeda dari yang lain. Dia seorang muslim dan juga seorang polisi. Yang lebih mengejutkan lagi, dia seorang EXO – L. Sungguh sempurna bidadarimu. Bolekah aku mendapatkannya dan menjadikannya sebagai bidadari hidupku. Aku akan berjuang dengan cara apapun dan rintangannya.
[Sehun pov end]


~ Sweet Marriage~
Aku kembali ke hotel dengan langkah lesu dan segera mengemasi barangku. Karena besok pagi kami sudah harus terbang ke seoul lagi. Sungguh ini melelahkan.

Cekreek.... (suara pintu dibuka)

"Sehun dari mana saja kau? Tunggu, kenapa wajahmu lesu begitu? Biasanya kau sangat semangat untuk menceritakan EXO – L yang kau pilih. Apa kau salah memilih tadi?" Ucap suho hyung sambil menggodanya.

"Tidak hyung. Aku hanya lelah saja dan masalah EXO – L kali ini cukup berbeda." Kataku sambil nada lesu.

Setelah itu aku langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diriku dan beristirahat sebentar.

"Aneh. Ada apa dengan anak itu? Gelagatnya seperti orang jatuh cinta saja" ucap Kai asal.
"Haish... Kai. Tau apa kau tentang jatuh cinta. Incaran saja kau tak punya." ucap Chen yang menggoda Kai.



~ Sweet Marriage~

Waktu menunjuk pukul 04.00 pagi. Aku terbangun untuk melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim, yaitu sholat subuh. Akupun segera mengajak Vela untuk berjamaah. Setelah sholat, aku bergegas mandi dan langsung mengenakan seragam dinasku. Karena setelah ini aku langsung dinas kembali dan sekarang aku berniat keluar untuk mencari sarapan pagi untukku dan Vela. Terlihat banyak kru exo yang sudah mulai bersiap ke bandara. Ya memang aku satu hotel dengan mereka. Sungguh perlahan mimpiku terwujud. Tapi tunggu, sepertinya member exo belum keluar. Aku harus bergegas keluar mencari makanan sebelum hari semakin siang.


[Sehun pov]
Baru saja aku keluar untuk sarapan pagi diresto hotel. Aku melihat dia keluar dari kamarnya sepertinya dia akan pergi keluar. Tapi kemana? apa dia sudah akan kembali? Mengapa dia mengenakan seragam dinasnya? Aku hampir saja mengikutinya jika saja xiumin hyung tak memanggilku.
[Sehun pov end]


Sekitar pukul 7 aku sudah dilobby hotel untuk check out tapi sepertinya aku meninggalkan handphone ku diatas meja kamar. Aku berlari kembali menuju kamar untuk mengambilnya dan apa ini? kenapa ada surat dibawah pintu? Surat dari siapa? Tak sempata aku membaca segera kuambil ponselku dan kembali ke bawah. Sepertinya member exo sudah berangkat ke bandara. Hingga semua perkiraanku salah. Baru 3 langkah aku berjalan, ada tangan yang mencekalku.


"Tunggu!!!"

"Aku hanya ingin mengembalikan ini. apakah ini benar milikmu?"

Sepertinya aku kenal suara ini. Tuhan... jangan katakan ini Sehun. Aku bisa mati jika benar dia. Akupun memutar badanku menghadap dia. Aku melihat apa yang diberikannya. Oh Tuhan... kenapa aku seceroboh ini menjatuhkan sapu tangan itu, pasti Sehun sudah melihat tulisan itu dan mulai berpikiran aneh tentangku.

"Ah iya, terima kasih." kuambil saputangan itu.

"Ada yang ingin aku katakan padamu,tolong dengarkan aku sebentar saja." Ucapnya memohon.

Aku hanya mengangguk mengiyakan permintaannya begitu saja.

"Sungguh aku ingin mengenalmu lebih jauh lagi. Mungkin ini terlalu cepat, tapi sungguh kau telah meruntuhkan benteng hati ini dengan mudahnya dan aku hampir mati penasaran karena dirimu. Mengenai surat yang kau terima baru saja, itu dariku. Bukalah nanti. Maaf aku harus pergi, pasti aku sudah ditunggu member lain. Dan sampai jumpa."

[Sehun pov]
Aku yakin kaulah takdirku pasti suatu saat nanti tuhan mempertemukan kita lagi entah bagaimana kondisinya dan aku yakin itu pasti terjadi.
[Sehun pov end]

"Ellora – Sshi. Annyeong."
Akupun pergi meninggalkannya. Hingga...

"Tunggu tuan Sehun, ini ambilah. Bawalah jika kau suka. Jika tidak, kau boleh membuangnya." ucapku sambil menyerahkan sapu tanganku padanya.


"Gomawoyo  Ellora – Sshi. " ucapnya sambil meraih saputangan dari tanganku. Dan ia akhiri dengan lambaian tangannya.

Lama kelamaan dia sudah menjauh. Rasanya hidupku seperti mimpi. Aku kembali menuju hotel dan segera pergi ke stasiun untuk kembali ke bandung.

[Sehun pov]
Kini aku akan segera memasuki pesawat dan meninggalkan sepenggal kisah manis dari negara ini. Tanganku terus menggenggam sapu tangan pemberiannya. Hanya ini satu - satunya hal yang bisa mengikatku dengannya. Tuhan... tolong pertemukan aku kembali dengannya. Aku yakin  kau pasti mempunyai akhir yang indah untuk kisah kami berdua.
[Sehun pov end]

~ Sweet Marriage~

-
-
-
TBC 😢😜🙋


# See You Next Chapter #

GOALS - Oh Sehun [ COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang