Chapter 5

6.3K 538 3
                                    

SWEET MARRIAGE









Author : Oh Minyoung & Kim Sang in
Genre : Sad, Romance, Angst
Length : Chapter
Main Cast : EXO’s Sehun &
Support :

                        Sumarry
         “Mungkin ini saat yang tepat untuk kita saling mengungkapkan semua yang ada pada masing masing    hati ini.”









~ Sweet Marriage~
Hari ini aku masih dirawat dirumah sakit seorang diri. El belum juga datang, tapi hari ini aku akan melancarkan aksiku yang kususun dengan Vela tadi malam.

Cklek

"Selamat pagi tuan Sehun, sekarang ku cek dulu kondisimu."

"Baik Vel, silahkan. Ehm.. apa aku boleh bertanya."

"Ya, tentu saja."

"El selesai bertugas pukul berapa?"

"Pukul 5 sore, ada apa? Apa kau sangat merindukannya?"

"Salah satu alasannya itu, tapi aku sudah tidak sabar menjalankan aksiku seperti yang kita bicarakan semalam."

"Kenapa kau sangat senang menggoda El? Jika dia marah aku tak mau tanggung jawab Sehun."

"Bukan begitu, aku hanya ingin mengetahui. Apakah dia benar mencintaiku atau tidak. Sudah itu saja."

"Ya terserah padamu saja, kondisimu semakin hari semakin membaik. Apa mungkin kau sudah tak sabar ingin berkencan dengan El. Wuahh.. kalian ternyata sudah begitu dekat rupanya."

"Hehe kau bisa saja Vel."

"Ya sudah. Aku tinggal dulu, nanti kalau El sudah mau kemari aku akan menghubungimu dan mulai jalankan aksimu oke."

"Baiklah, terimakasih Vel sudah banyak membantuku."

"Ya, sama sama. Selamat menunggu pujaan hatimu Oh Sehun temanku. "
“Sudahlah, kau pergilah. Pasienmu akan mati jika tak kau rawat.”


{El side}
30 menit lagi jam dinasku selesai. Aku segera menghubungi Vela untuk memberitahunya bahwa aku akan menjenguk Sehun setelah ini.

"Halo Vel, apa kau sibuk?"


"Tidak El, ada apa?"

"Aku hanya ingin memberitahu, setelah ini aku akan ke rumah sakit menjenguk Sehun."

"Oh baiklah nanti kujemput kau di lobi seperti biasa."

"Baiklah, sampai jumpa nanti Vel."

"Sampai jumpa El"
Gawat aku harus segera menghubungi Sehun.
{El side end}


~ Sweet Marriage~
Cling

Tiba tiba ponselku berbunyi.



Aku tersenyum membaca pesan dari vela sebentar lagi aku akan menjalankan aksiku


Sekarang aku sudah sampai dirumah sakit. Kulihat Vela sudah menungguku dikursi lobi.

"Hai Vel, sudah lama kau menungguku?"
"Tidak, baru saja aku seleasai operasi dan langsung kemari."

"Oh begitu, ayo antarkan aku ke ruangan Sehun."

"Baiklah, sepertinya kau sangat merindukannya."


"Kenapa kau senang sekali menggodaku?"

"Sudahlah, ayo masuk. Pasti Sehun senang jika kau menjenguknya."

"Baiklah."

Cklek

Kulihat Sehun masih belum tersadar. Alat - alat itupun masih tertancap ditubuhnya. Tuhan, sampai kapan dia begini. Ayo, cepat sadarlah. Aku sangat menkhawatirkanmu.

"Ehm… Vel, bagaimana kondisi Sehun. Kenapa sampai sekarang dia masih belum sadar juga?"

"Sebenarnya aku tidak mau mengatakan ini, tapi bagaimana lagi memang ini kenyataannya. Kondisi Sehun sudah membaik, tapi aku tak mengerti mengapa dia tidak sadar dari komanya dan jika dalam 2 hari ke depan Sehun belum juga sadar. Terpaksa, kita harus melepas semua alat pada tubuhnya karena dia bertahan karena adanya alat – alat itu."

"Jadi maksudmu, Sehun akan mati jika semua alat ini dilepas?"

"Ya.. seperti itu El, kau harus kuat."

"Apa kau tidak bisa berusaha lagi Vel. Kau dokter bedah terbaik di rumah sakit ini. Kumohon, selamatkan Sehun."

"Tidak bisa El, luka dalam lambungnya tidak bisa menutup sempurna. Terjadi kebocoran dilambungnya. Sobekan di lambungnya lumayan lebar.Padahal aku dan tim bedahku juga sudah mengoperasinya sebaik mungkin. Jadi sekarang, kita hanya bisa berdoa dan terus menyemangatinya agar dia bisa bertahan. "

"Vel, bisa kau tinggalkan aku berdua dengan sehun?"

"Baiklah, aku tinggal dulu. Jika sudah selesai, hubungui aku. Aku akan kemari lagi."

Kutarik kursiku mendekati ranjang Sehun. Aku mulai mengajaknya bicara.

"Hai Hun, bagaimana kabarmu? Apakah sudah baikan? Hari ini aku menepati janjiku bukan, untuk selalu merawatmu sepulang dinas. Tapi Hun, kenapa kau tidak mau sadar juga. Apa kau tak merindukanku? Apa kau tak ingin menggodaku lagi? Ah sudahlah, aku seperti orang bodoh saat ini berbicara pada orang yang tak mungkin memberi jawaban atas pertanyaanku. Tunggu sebentar Hun, aku akan keluar menelfon Vela dan membersihkan diriku sebentar."


" Halo Vel, malam ini kau pulanglah. Tak usah menungguku karena malam ini aku akan menjaga Sehun."

"Ah tak apa. Akan kubawakan baju ganti dinasmu besok pagi oke, tak usah khawatir."

"Iya Vel. Hati - hatilah dirumah, jangan lupa mengunci pintu."

"Ya sampai jumpa El."


~ Sweet Marriage~
[Sehun pov]
Ya tuhan, sepertinya El sangat tulus mencintaiku. Apa aku akhiri saja kebohongan ini. Ah tidak, aku belum puas menjalankan misi ini. Biar saja, aku harus sedikit tega pada El walaupun sebenarnya aku tak tega mendengar tangisannya tadi setelah dia mendengar keterangan palsu yang dibuat Vela semiris itu. Tapi tadi aku mendengar percakapan El dengan Vela barusan yang kutangkap adalah El akan menjagaku malam ini. Itu berarti dia akan tidur disini malam ini? Oh El, apa kau tidak lelah. Kenapa kau tidak pulang saja, aku bisa menjaga diriku sendiri. Kau tak seharusnya mengkhawatirkanku, tapi tak apa. Dengan ini, aku bisa mengetahui semua keraguanku padanya.
[Sehun pov end]


Setelah aku membersihkan diriku dan melaksanakan ibadah. Aku segera kembali ke ruangan Sehun dirawat. Kutarik kursiku kesamping ranjangnya, perlahan kubuka kitab suci ini dan aku mulai membacanya hingga kulihat air mata Sehun turun. Ku sudahi kegiatanku dan menghapus air matanya.

"Hun, kenapa kau menangis? Apa yang kau tangisi, aku sudah berada disampingmu saat ini. Jadi beristiratlah agar esok kau cepat pulih dan kembali sadar. Selamat malam Oh Sehun pangeranku semoga mimpi indah."

Perlahan mataku terasa berat dan tanpa sadar aku terlelap dalam posisi duduk dikursi dan bertumpu pada sisi ranjang Sehun.

[Sehun pov]
Perlahan ku ubah posisiku menjadi duduk walupun sedikit sakit. Aku tak berani mengusiknya ataupun menyentuhnya. Aku tau dia sangat menjaga dirinya karena agamanya, lagipula dia pasti sangat lelah. Aku tak ingin membangunkannya. Jika tidak, sandiwaraku ini akan berakhir. Aku terus saja memandangi wajahnya yang damai dalam tidur.

"Selamat malam juga Ellora bidadariku. Semoga mimpi indah, maafkan aku harus melakukan hal bodoh ini. Tapi aku senang kau akhirnya berada disampingku. Aku juga sadar betapa berharganya kau untukku. Tidur yang nyenyak. Saranghae. "

Kupejamkan mataku juga setelah aku puas memandang wajah El, sungguh aku sangat mencintai wanita ini.
[End]


~ Sweet Marriage~
Pukul 5 aku terbangun untuk melakukan ibadah, tak lupa sebelum itu aku menyapa Sehun walaupun ini terlihat bodoh.

"Pagi Hun, semoga hari ini kau sudah bisa tersenyum kembali dan melihat indahnya dunia."

Lalu aku bergegas keluar menuju musholla.

{Sehun side}
"Pagi juga El, hari ini doamu pasti terkabul. Dan hari ini juga aku akan mengakhiri semua dramaku ini."

Lalu aku mengambik ponselku dan menelfon Vela.

"Halo Vel."

"ah.. iya, ada apa kau menelfonku pagi – pagi buta."

"Begini, nanti setelah kau sampai rumah sakit. Segera ke ruanganku karena ada sesuatu yang penting yang ingin kubicarakan denganmu."

" Ya… ya.. aku mengerti. Sudah ya, aku harus bersiap ke rumah sakit sebelum El marah karena baju ganti dinasnya belum datang."

"Ya sudah kututup telfonnya."

Cepat - cepat kutaruh ponselku dan sepertinya El sudah datang. Tak lama Vela pun datang.


"Hai El, ini sudah kubawakan baju ganti dan sarapan untukmu."

"Ya terimakasih Vela, aku akan berganti baju sekarang."

"Baiklah. Cepatlah, nanti kau bisa terlambat."


~ Sweet Marriage~
"Vel, aku sudah selesai sarapan. Yang ini akan kumakan di tempat dinas saja karena 15 menit lagi APEL pagi dimulai."

"Baiklah, kalau begitu jangan lupa makan sarapanmu. Jika tidak, nanti kau bisa sakit."

" Iya Vel, aku titip Sehun. Jika ada sesuatu, hubungi aku oke. Aku berangkat. Sampai jumpa Vel."

"Ya.. hati – hati El."

Setelah kupastikan El pergi. Aku segera membangunkan Sehun.

"Ya!! Oh Sehun. Akhirilah sandiwaramu. Aku tak tega melihat El."

"Vel, aku juga ingin mengakhiri ini semua. Jadi nanti, beritahu El bahwa keadaanku semakin kritis dan nyatakan aku tidak selamat. Setelah itu, aku akan mengungkap semua padanya."

"Baiklah jika begitu, tapi jika El marah aku tak tanggung jawab."

"Iya Vel, aku tau. Sudah berapa kali kau bilang itu padaku."



~ Sweet Marriage~
Pukul 5 tepat kucoba menelfon El untuk melancarkan aksi gila Oh Sehun. Tuhan, semoga berakhir indah dan El ku akan kembali tersenyum seperti semula.

"Halo El, segera ke rumah sakit. Se.. Sehun… keadaannya kristis saat ini." Dengan nada gelisah.

"Apa!! Baiklah. Aku akan segera kesana. Tolong selamatkan Sehun Vel."

15 menit kutunggu akhirnya El datang. Huh aksiku dimulai.

"Vel, bagaimana keadaan sehun?"

"Begini, aku sudah tak bisa menyelamatkannya. Seperti perkataanku tempo hari, lambungnya sudah tak bekerja. Dia sudah dinyatakan tiada. Hanya saja karena alat ini, dia masih hidup. jika semua alat dilepas, Sehun benar - benar sudah tiada. Prosedur rumah sakit saat ini juga menyatakan untuk semua alat ini harus dilepas."

"Tidak.. tidak.. ini tidak mungkin. Kenapa kau menyerah Vel, kenapa?" Aku menangis sejadinya. Aku tak kuasa menghadapi semua ini.

"El tenangkan dirimu, pikirkan yang terbaik untuk Sehun. Dia akan tersiksa jika terus begini."
Hingga papan monitor berubah menjadi datar. Aku menangis mendekat ke sampingnya sedangkan suster itu melepas semua alat bantu hidup Sehun. Kenapa mereka kejam sekali.

"Tidak tidak Sehun.. kau harus bangun kau harus sadar Sehun." Ku guncangkan badannya namun tak ada respon darinya.

"Vel, tinggalkan aku berdua dengan Sehun untuk terakhir kalinya. Aku ingin mengucapkan salam perpisahan dengannya." pintaku pada Vela.

"Baiklah El, hanya sebentar setelah itu kami akan melanjutkan prosedurnya. Kau harus kuat El. Aku disini dan selalu bersamamu. Oke El. Tenangkan dirimu.”

"Sehun, kenapa kau meninggalkanku disaat aku belum sempat mengatakan perasaanku padamu Hun. Sebenarnya aku sangat mencintaimu, dulu aku hanya sebatas mengidolakanmu. Tapi semenjak kau sering menghubungiku rasa itu muncul Hun. Aku mencintaimu dengan tulus. Aku tak pernah main - main akan hatiku ini. Baru kali ini aku berani mengungkapkan isi hatiku. Jujur saja Hun, sebenarnya aku mempunyai satu mimpi bodoh. Aku sangat ingin menjadi pendamping hidupmu walau aku sadar aku tak pantas bersanding denganmu, tapi aku tak peduli hal itu. Yang perlu kau tau, aku selalu menyebut namamu dalam doaku agar aku bisa bersama denganmu. Sepertinya kini tuhan menjawab doaku. Buktinya dia menemukanku denganmu walaupun hanya dalam waktu yang sebentar. Aku sudah bahagia. Beristirahatlah dengan tenang. Terimakasih atas kenanangan ini Sehun. Nona El mencintaimu."

Kulangkahkan kakiku keluar ruangan. Tiba - tiba kurasakan genggaman tangan yang mencekal tanganku.

grepp

"Tuan Oh Sehun juga sangat mencintaimu nona El."

Aku berbalik dan melihat Sehun sadar dalam keadaan baik saat ini. Bahkan dia juga bisa tersenyum.

"Tunggu, Sehun bukankah kau?"

"Haha El, maafkan aku. Semua ini hanya sandiwara, sebenarnya aku sudah sadar setelah mendapat operasi pertamaku."

"Yak.. Oh Sehun. Aku sungguh membencimu saat ini. Kenapa kau melakukan semua ini."
Tangisku semakin menjadi. Itulah cara meluapkan kekesalanku. Perlahan dia menarik tanganku untuk duduk diatas ranjangnya.

"El maafkan aku. Aku tidak bermaksud berbuat seperti itu. Hanya saja aku ingin menghilangkan semua keraguanku terhadapmu itu saja. Dan dengar, aku sangat beruntung El bisa dicintai wanita sepertimu. Aku tau setiap hari kau menjagaku. Aku dengar apa yang kau ucapkan semuanya, intinya kau berhasil membuat keraguanku hilang El. Sungguh, aku merindukanmu. Maafkan aku karena tak memberimu kabar dan tidak membalas pesanmu saat itu. Aku sangatlah sibuk. Saat aku tau kau mengirimiku pesan, aku langsung menelfonmu. Tapi nomormu tak bisa kuhubungi. Aku hampir gila rasanya. Akhirnya kuputuskan terbang ke Indonesia mencarimu, kebetulan aku mendapat cuti selama 3 hari. Aku terus mencarimu tapi hasilnya nihil hingga kejadian pagi itu. Tuhan mempertemukanku kembali denganmu tapi sikapmu yang acuh membuatku frustasi hingga semua ini terjadi."

"Maafkan aku.. maafkan aku.. karena kebodohanku kau jadi seperti ini maafkan aku Hun."

"Sst.. tak perlu meminta maaf. Ini semua bukan sepenuhnya kesalahanmu El yang terpenting kini kita sudah bertemu kembali dan mungkin ini saat yang tepat untuk kita saling mengetahui isi hati kita masing masing El. Dengarkan, aku Oh Sehun sangat amat mencintaimu, jadi kumohon jangan pergi dari hidupku. Berjanjilah padaku."

"Iya Hun. Aku berjanji padamu. Terimakasih kau telah selamat walaupun kau mengerjaiku sampai seperti ini."

Cklek

Pintu ruangan terbuka.

"Akh.. Tuhan akhirnya drama korea indonesia ini berakhir indah. Aku ikut terharu melihat kalian berdua. Sepertinya aktor kita yang satu ini sudah seperti bintang Hollywood saja."

"Apa maksudmu Vel, apa kau bersekongkol dengannya?"

"Ya El. Aku yang menyuruhnya membantuku." Ucap Sehun.

"Yak kalian berdua sama saja. Sudah.. aku lelah, aku ingin pulang."
"El tapi El, jangan marah."

"Bagaimana ini Vel."

"Sudahlah… El tak bisa marah jangka panjang pada seseorang yang ia cintai. Tunggu saja. Jangan khawatir. Selamat atas keberhasilan sandiwaramu. Aku ikut senang melihatmu dengan El."

" Ah ya…sudahlah. Terimakasih Vela. Kau memang teman terbaik dan juga partner handalku. Tenyata kau juga bisa acting juga."
“Iya, sama –sama. Aku akan kembali ke ruanganku dulu ya. Jika perlu sesuatu. Panggil saja suster. Oke.”
“Siap dokter.” 

Aku lega sekarang, akhirnya aku mengetahui semua isi hati El padaku. Ya.. walaupun harus dengan cara seperti ini.

TBC 😅




# See You Next Chapter #

Don't forget to vomment 😊 1 like sangat berharga buat aouthor abal abal yang baru terjun ke dunia perwattpad.an.
Don't be silent riders guys.
-Terimakasih ☺
-Gomawo 😄
-Matursembahnuwun 😊

GOALS - Oh Sehun [ COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang