Chapter 4

6.6K 584 8
                                    

SWEET MARRIAGE









Author : Oh Minyoung & Kim Sang in
Genre : Sad, Romance, friendship & comedy
Length : Chapter
Main Cast : EXO’s Sehun &
Support :

Summary :  “Maafkan kebodohanku yang membuatmu celaka seperti ini.”








~ Sweet Marriage~
"Apa!!! Sehun kecelakaan." Ucapku. Tubuhku melemas seketika.

"Lalu bagaimana kondisinya? Apa Sehun baik - baik saja? Dimana dia sekarang?"

"El, tenang dulu. Dengarkan… aku akan menjelaskan semuanya. Kau harus tenang, Sehun berada dirumah sakit tempatku bekerja. Kondisinya mulai stabil walaupun dia masih berada pada masa kritisnya. Dia hanya mengalami luka ringan hanya saja lambungnya sedikit sobek terkena pecahan kaca tapi tenang saja El aku sudah menanganinya dengan baik." Ucapku.
Panjang lebar El tak menjawab sama sekali. Yang kudengar hanya isakan kecil saja, aku yakin saat ini pasti dia sedang menangis.

"Sudah El, jangan menangis saat ini. Apa kau tak mau menjenguk pangeranmu sebelum 45 menit istirahat siangmu berakhir heum?" Aku coba menenangkannya.

"Kau benar, Vel… aku akan kesana sekarang juga. Jemput aku dilobi."

"Siap sersan. Hati - hati dijalan, jangan khawatirkan Sehun. Dia aman bersamaku."

"Kau ini masih sempat menggodaku. Dasar.."

Sungguh, aku begitu syok mendengar berita ini. Benar saja firasatku tadi ada sesuatu yang buruk terjadi dan itu ternyata Sehun. Sepertinya, ini akibat kejadian tadi pagi. Aku segera bergegas menuju rumah sakit dan beruntungnya jarak tempat dinasku dan rumah sakit cukup dekat hanya sekitar 5 km saja.

"El aku disini."

Kulihat Vela melambaikan tangannya didepan lobi rumah sakit.

"Vel, dimana Sehun. Bawa aku menemuinya. Cepat, aku tak punya banyak waktu." Ucapku dengan berderai air mata.

"Hei tunggu. Biar kuhapus dulu air matamu, penampilanmu berantakan sekali. Lihat, semua orang memandangmu. Bagaimana bisa ada polisi cantik berlari menangis menuju rumah sakit heum?" Ucap vela.

"Masa bodoh Vel. Saat ini aku hanya ingin bertemu Sehun, ayo cepat. "

Akhirnya Vela mengantarku ke ruang ICU tempat dimana Sehun dirawat.

"Masuklah El, Sehun berada didalam. Berikan dia semangat agar dia cepat melewati masa kritisnya, mengerti? Apa perlu aku temani?" Tawar vela.

"Tak usah Vel, kau cukup menunggu disini saja. Aku tak lama, hanya sebentar saja."

"Baiklah El."


[El pov]
Perlahan kubuka pintu ruangan itu, dari sini aku sudah bisa melihat kondisi Sehun. Tuhan, sungguh aku tak kuasa melihatnya saat ini. Dengan tubuh dipenuhi alat - alat yang tidak aku ketahui apa fungsinya, pasti dia tersiksa saat ini. Perlahan aku mendekat kesisi ranjangnya. Tanpa kusadari air mataku terjatuh membasahi wajahku.
Lalu aku berbicara di telinganya.

"Sehun, maafkan aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sehun, maafkan aku. Ini semua salahku, andai saja tadi pagi aku tak bersikap acuh padamu. Pasti saat ini kita sedang tertawa berasama. Sungguh Hun, tadi aku hanya bersikap profesional dalam menjalankan tugasku, karena jika tidak aku akan mendapat sanksi dari kesatuanku. Sungguh maafkan aku. Aku sangat merindukanmu, jadi tolong bertahanlah. Lawan sakit ini dan berjuanglah untuk kembali sadar hanya untukku. Kumohon padamu, aku sungguh tersiksa melihat keadaanmu saat ini. Aku berjanji padamu, setiap hari sepulang dinas aku akan datang untuk merawatmu. Tapi saat ini aku harus kembali dinas. Sampai jumpa Hun, lekaslah sadar karena aku selalu menunggumu."

Kulihat air mata sehun menetes. Sepertinya Sehun mendengarku. Kuusap air mata itu dan aku segera keluar karena waktu istirahatku akan habis dalan 10 menit.
[End]


Cklek

"Vel, tolong jaga Sehun. Nanti sepulang dinas aku akan menunggunya dirumah sakit. Pindahkan dia di ruang VIP saja dan jika ada perkembangan segera hubungi aku. Masalah pembayaran biar aku klaimkan dengan asuransiku nanti." ucapku sambil memeluk Vela.

"Siap sersan. Tanpa kau minta pun aku akan menjaganya sebaik mungkin karena itu sudah tugasku sebagai dokter yang menanganinya. Sekarang hapus air matamu dan kembalilah bertugas dengan tenang. Aku akan menjaga pangeranmu sebaik mungkin oke."

"Terimakasih Vela, kau selalu berubah dewasa disaat saat tertentu saja." ejekku pada Vela.

"Yak El, jangan berkata seperti itu. Apa kau ingin aku membuat Sehun mati sekarang juga?"

"Aku hanya bercanda. Sudah, aku pergi dulu. Aku bisa terlambat nanti."

"Hati - hati jangan lupa makan, nanti kau bisa sakit."
Kulihat dia hanya mengacungkan ibu jarinya padaku. El kau memang wanita hebat dan sahabat terbaik yang pernah kutemui.

~ Sweet Marriage~
Sudah pukul 7, tapi El belum juga datang. Kemana dia. Tak lama ponselku berdering.
g"Hallo El dimana kau kenapa belum datang juga?"

"Vel maafkan aku, malam ini aku ada jadwal jaga malam mendadak. Kumohon apa kau bisa menjaga Sehun malam ini saja, hanya kau satu - satunya harapanku."

"Iya El, tak apa. Lagipula malam ini aku juga ada shift malam, jadi tak perlu khawatir."

"Ah syukurlah, bagaimana keadaan Sehun Vel?"

"Dia sudah melewati masa kritisnya dan keadaanya sudah mulai stabil dan dia sudah dipindahakan ke ruang rawat, tapi dia masih belum sadar."

"Begitu ya, terimakasih Vel. Aku harus bertugas lagi."

"Ya El, jangan lupa makan. Nanti jika kau sakit siapa yang akan merawat Sehun? Aku sudah lelah merawatnya kekekeke😁"

"Ya!! jahat sekali kau Vel."


Saat ini aku tengah memeriksa kondisi Sehun. Kulihat dari rekap kesehatan dari suster, dia sudah menunjukan proses yang signifikan mungkin ini berkat El. Tak lama, kulihat jemari Sehun mulai bergerak dan perlahan matanya mulai terbuka.

"Dokter, sepertinya pasien sudah sadar."

"Aku akan memeriksanya, sekarang pergilah siapkan makanan dan obat untuknya."

"Baik dokter."

Tinggalah aku dan Sehun diruangan ini, aku sedang memeriksanya saat ini.

"Akkh kenapa perutku sakit sekali."

"Sudah diam, jangan terlalu banyak bergerak. Jahitan setelah operasi di perutmu belum kering, itu yang membuatmu merasa sakit pada bagian perut."

"Apa lukaku parah dok?"

"Tidak parah, tapi kau harus dirawat disini 3 hari kedepan."

"Tapi dok, apa tidak bisa lebih cepat. Aku harus menemui seseorang sebelum masa cutiku habis."

“Ya, aku tau kau sedang ingin menemui sahabatku El bukan? dia kan?“ sambil menunjukkan foto El padanya.

"Tunggu, jadi kau adalah sahabat El?"

"Ya!! kenapa kau bodoh sekali. Ya ampun El, sepertinya kau salah mencintainya."

"Apa benar kau Oh Sehun? Maksudku Sehun EXO? Yang berhasil membuat El murung dan menangisimu?"

"Iya benar, aku Sehun EXO. Tapi bisa kau ceritakan mengapa El hingga menangisiku?"

"Bagaimana tidak, sepertinya dia sangat merindukanmu dan ditambah lagi dia bilang kau tak membalas pesannya."

"Iya, aku tau dia mengirimiku pesan. Waktu itu aku terlalu sibuk bersama EXO menyelesaikan tourku dan aku tak sempat membuka ponselku sama sekali. Ketika aku tau bahwa El mengirimiku pesan. Saat itu juga aku menelfonnya, tapi nomornya tak aktif. Kulacak semua akun sosial medianya tak ada satupun yang memberiku petunjuk bagaimana kabar El. Aku mengaku salah, maka dari itu setelah mendapat cuti aku memutuskan mencari El kesini. Tapi 3 hari usahaku sia – sia. Aku sama sekali tak menemukannya hingga tadi pagi aku bertemu dengannya saat dia bertugas. Tapi sikapnya begitu acuh padaku, dia sama sekali tak menghiraukanku hingga aku tak fokus pada jalanan dan berakhir seperti ini."

"Oh… jadi karena itu, kau frustasi pada sikap El karena mengacuhkanmu tadi pagi. Seharusnya dia menyambutmu begitu bukan. Dengan senyuman atau candaannya kan." Aku terkikik tak kala melihat Sehun mengangguk dengan pasrah.

"Oh tuhan… kenapa kau kekanakan sekali. Yang harus kau tau, El jika sudah bertugas dia akan sangat profesional dan melakukan semua tugasnya sebaik mungkin, karena dia tidak mau mendapat masalah dari kesatuannya yang bisa berakibat fatal. Perjuangannya untuk menjadi seorang polisi tidaklah mudah. Dia benar - benar berjuang dari nol. Meskipun kau idola atau pujaan hatinya sekalipun, jika dia sudah memakai seragamnya itu. Jangan sampai kau macam – macam. Heumm bisa dibilang seperti macan yang keluar dari kandangnya. "

“Benarkah, pantas saja dia bersikap seperti itu. Maukah kau menjadi temanku dan membantuku mendapatkan El?"

“Tentu saja, demi El aku mau. Panggil saja aku vela. Dan kau orangnya tampan juga. Pantas saja El sampai tergila – gila olehmu."

"Panggil saja aku sehun, ehm… Vela maukah kau menceritakan cerita kehidupan El padaku?"

"Baiklah. El adalah tipe wanita pekerja keras. Disaat dia duduk dibangku SMA, dia bersekolah disalah satu sekolah favorit dikota kami. El bersekolah sembari berjualan makanan ringan. Dia melakukan itu karena dia ingin membantu orang tuanya dalam membayar uang sekolah tiap bulannya. Dia tak pernah malu membawa begitu banyak makanan untuk dijual seperti nasi, snack, air mineral, dan banyak lagi. Walaupun orang tuanya adalah seorang tentara dia tak pernah mau terus bergantung dan hanya meminta pada orang tuanya. Dia bilang ingin membeli apa yang dia inginkan dari hasil keringat sendiri. Walaupun satu bungkus snack yang dia bawa mendapat keuntungan 100 rupiah. Dia mendapat sekitar 20 ribu perhari, jika kau tanya uang yang lain diapakan. Jawabannya dia akan memberikan pada ibunya setelah dia melunasi uang bulanan sekolah. El adalah anak yang rajin, dia selalu menyelesaikan tugasnya sebelum waktunya. Tapi dia harus memakai earphone dan mendengarkan lagu EXO.”

“Benarkah. Seperti itukah dia. Ayo lanjutkan lagi.”

“Dia selalu membantu ibunya membersihkan rumah. Dia pernah cerita, jika ia mulai semua pekerjaan itu semenjak kelas 4 sekolah dasar karena ia kasian pada ibunya yang waktu itu tengah hamil adik kecilnya. Dia sama sekali tak berani menyangkal perintah dan larangan orang tuanya hingga aku sering mendengar dia mendapat ejekan dari teman - teman bahwa dia terlalu penurut pada orang tuanya. Kenakalan El hanya sebatas dia terlalu gila tentang semua hal berbau EXO terutama dirimu. Dia mengunduh semua video, foto, dan juga lagu EXO. Ya.. walaupun kami berdua sama - sama EXO – L, tapi El lebih gila dariku. Dia bisa berubah seketika jika mendengar EXO dan namamu.

“jinjja.. dia penurut sekali. Dan dia juga sangat mengidolakan groupku, terutama aku.”

“Intinya, El adalah wanita keras kepala tentang kedisiplinannya. Dia sangat patuh pada orang tua dan agamanya. Dia sangat menyayangi keluarganya, sangat dewasa dalam menyikapi hal dalam hidupnya, dan perlu kuberi tahu, El belum pernah mempunyai seorang kekasih hingga saat ini. Karena dia terpaut pada 3 prinsip yang dia buat sendiri. Jika kau ingin tau, cari taulah sendiri oke." kulihat Sehun meneteskan air matanya.

"Kau kenapa… Apa ada yang sakit hingga kau menangis."

"Ah… tidak, hanya saja aku terlalu kagum pada El. Ternyata dia wanita hebat. Vel, maukah kau membantu menjalankan rencanaku?"

"Selagi itu, tak membahayakan tidak apa – apa."

"Begini, tolong jangan beritahu El jika aku sudah sadar. Aku hanya ingin tau seberapa besar El mencintaiku."

"Baiklah jika itu maumu, tapi jika El marah. Aku tak tanggung jawab oke."

"Ya, terimakasih Vel."

"Sama – sama. Setelah ini, jangan lupa minum obat agar kau lekas sembuh dan segera kembalikan senyum El yang lama hilang. Aku sudah bosan melihat wajahnya yang kusut."

"Oke. Apa hari ini El tidak datang kemari?"

"Ah.. itu, malam ini dia sedang ada dinas malam. Mungkin, besok sore sepulang dinas dia akan kemari."

"Ah.. begitu."

"Sudah, aku harus kembali memeriksa pasienku yang lain. Selamat malam tuan Oh Sehun. Selamat memimpikan sahabatku tersayang El."

[Sehun pov]
Tadi, sewaktu aku pada masa kritis. Aku merasa El datang menemuiku dan memberiku semangat agar aku kembali pulih. Tapi aku tak tau pasti itu benar El atau tidak. Tapi Malam ini, aku mengetahui semua tentang El berkat Vela. Sungguh, dia wanita yang sangat hebat. Dia berbeda dari wanita lain. Ini membuatku semakin yakin aku tidak salah memilih dia sebagai takdirku. Tuhan jadikanlah El sebagai takdirku. El sungguh, kau membuatku semakin mencintaimu.
[Sehun pov end]
TBC 🙌🙅



# See You Next Chapter #
Enjoy sama ceritanya ya dont forget to voment thanks 😄

GOALS - Oh Sehun [ COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang