Part 5

3.7K 121 0
                                    


Prily melirik ke arah pintu.

"Liat siapa yang datang!!" kata Dilara.

Setelah Prily melihat sosok yang sangat dikenalnya. Prily langsung loncat dan berlari ke arahnya. "Ka Milaaaaa!!!" Prily langsung memeluknya erat. Dia adalah kakak kandung Prily. Mereka sudah berpisah tiga tahun karena kuliah kakaknya di eropa. Terkadang pulang saat kuliahnya libur, tapi tidak lama, hanya seminggu atau dua minggu. Dan sekarang Mila sudah menyelesaikan kuliahnya. Dia akan tinggal bersama Prily lagi. Horeeee...

"Sini aku yang bawain!!" Prily tenteng dua buah koper dan tasnya sebagai tanda rasa sayangnya. "Gilaa berat banget!! Kaka bawa apaan sih? Berat banget gini!" Prily masih terus memaksakan menenteng semua tasnya.

Mila tertawa melihat gaya Prily seperti pembantu rumah tangga menyambut tuan rumahnya datang. "Yaudah ntar imbalannya kaka kasih oleh oleh deh." kata Mila sambil tersenyum.

Baru beberapa langkah, Prily meletakkan semua tas ke lantai. "aku nyerah!" sambil mengangkat tangan.Prily menengok ke arah belakang

"Mang Supri?" Prily bengong melihat Mang Supri juga ikut tertawa melihat tingkah konyolnya. "Mamang mah gitu, bukannya bantu malah ngetawain." Akhirnya Mang Supri yang membawakan semua tas masuk ke kamar Mila.

...

Semua sudah berkumpul dimeja makan, Prily masih tidak bisa jauh dari Mila, dia duduk disamping Mila. Mila banyak bercerita tentang kuliahnya di eropa. Ayah dan Ibu tampak menikmati ceritanya. Prily bangga memiliki kakak yang berprestasi seperti dia. Bukan hanya cantik dan pintar, dia juga pandai mengambil hati orang. Mila sudah dianggap ibu peri dalam kehidupan Prily.

Selesai makan, kami melanjutkan menonton tv diruang santai.

"Ka mana oleh oleh ku." rengek Prily dengan nada manja. Mila mencubit pipi Prily lalu beranjak pergi kekamarnya dan meminta Prily untuk menunggu sebentar.

Mila datang kembali dan membuka kotak. "Ini buat mama sama papa." Mila menyerahkan baju dres dan kemeja yang masih berbungkus plastik ke Ayah dan Ibu.

Prily menadahkan tangannya ke arah Mila sambil tersenyum lebar. "Punyaku?"

"Ini buat adikku yang paling manja." Mila menyerahkan kotak berukuran kecil yang dibungkus kado.

"Kok punya mama papa gak dibungkus, aku dibungkus." Prily mulai curiga hadiahnya paling kecil sendiri dan dibungkus. "curiga nih." katanya sambil membuka bungkus kado.

"Yeee, buka aja dulu!" kata Mila mengusap pelan rambut Prily.

"Farfum..!!! Yeyyyyy makasih ka!!" Prily langsung memeluk Mila setelah mengetahui isi kadonya. Prily sangat menyukai Farfum. Sampai sampai Prily mengoleksi berbagai Farfum yang di pajang rapi pada lemari kaca.

...

Kriiinggg

Bunyi waker membangunkan Prily. Hari ini Prily kembali beraktifitas disekolah. Semangatnya membara karena dia sudah merindukan teman temannya dan suasana sekolah. Setelah mandi Prily sholat dan melanjutkan bersiap siap berpakaian sekolah.

Selesai makan Prily berpamitan pergi sekolah. Hari ini Prily di antar kakaknya tercinta. Begitu menyenangkan hari pertamanya sekolah usai liburan.

Hari ini rencana Prily adalah menyapa semua temannya, dan kami akan memilih tempat duduk yang nyaman dikelas. Setelah itu kami akan makan bakso dikantin bersama sama karena Prily yakin hari ini pelajaran kosong.

Sesampainya Prily disekolah, diciumnya pipi kanan dan kiri Mila lalu keluar dari mobil. Prily sudah tidak sabar bertemu teman temannya.

Banyak teman berkumpul di mading. Prily memilih tidak penasaran, dan pergi kekelas.

"Haiiii semuanyaaaa!!" sapa Prily saat memasuki kelas. Yang lain membalas sapaannya. Hanya ada satu orang yang tidak menyambutnya, dia adalah anak kutu buku yang selalu serius dan tidak pernah bercanda.

"Pagi Nino." kata Prily pada lelaki kutu buku dan berkacamata yang sedang serius membaca buku itu. Nino langsung terhentak kaget dengan sapaan Prily. Nino hanya membalas sapaan Prily dengan senyum ringan dan kembali membaca buku.

"Prill, lo udah liat mading?" Sambut Vina setelah Prily duduk kursi yang sudah disiapkannya. Prily hanya menggelengkan kepala.

"Wah rugi lo prill!! ada cowok ganteng banget yang bakal jadi juri kontes music buat acara ultah sekolah ntar." sambung Fika.

"Seganteng apa coba?" ejek Prily.

"Kita ikutan yuuk prill, yang lain udah oke.. Tinggal elo !" ajak Sifa.

"Oke deh kalo kalian ikut, gue juga ikut." kata Prily sambil tersenyum. "Eh kantin yuukk!"

"Baik anak anak pelajaran kita mulai." salah seorang guru mengagetkan kami. Ia datang diiringi murid yang tadi diluar dan sekarang merapikan diri dikelas.

Rencana Prily buyar, tak di fikirkannya pelajaran akan dimulai hari ini. Prily dan teman temannya hanya bisa saling bertatapan.

...

(jam istirahat)

"Mbak kami mau ikut audisi kontes music!" kata Vina pada seorang wanita dibagian pendaftaran.

"Kalian isi aja ini, terus jangan lupa kasih tau bakat kalian dibagian keterangan." jawabnya sambil memberikan formulir dan kami mengambilnya bergiliran.
.
.

Bintang Dilangit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang