Part 3

4.1K 155 0
                                    

"Gue pesen kayak biasa aja. Gue tinggal ke toilet bentar yah!! Ntar gue susul." Kata Prily sambil berjalan meninggalkan teman temannya yang sedang berjalan menuju kafe.

"oke!! Jangan lama lama ya ly!" sahut Viara.

"Hey heyy.."

Prily terkejut ada seseorang menarik tangannya dari belakang. Sepertinya dia mengejar Prily dari tadi.

"ya kenapa?" kata Prily sambil berpaling melihatnya. "eh kamukan yang di toko buku kemarin ya!" saat Prily melihatnya, Prily langsung teringat dengan seorang lelaki mengenakan jas yang tidak sengaja ditabraknya ditoko buku kemarin.

"iya, tadi aku liat kamu terus ya aku ikutin aja!"

Prily cuma diam dan menaikkan satu alisnya seolah bertanya maksudnya apa.

"ehh maaf,maksud aku cuma pengen tau nama kamu siapa?" dia menjulurkan tangannya.

"Prilyna" jawab Prily sambil menjabat tangannya singkat. "aku ke toilet ya." Prily langsung pergi tanpa menghiraukan jawabannya.

Setelah selesai, Prily bergegas keluar karena takut teman temannya marah karena menunggu lama.

"kamu masih disini?" Prily terkejut saat melihat lelaki tadi masih menungguny didepan toilet.

"Namaku Aliando Fikri! Biasa dipanggil Ali." jawabnya. "Tadi kita belum sempat kenalan" sambungnya sambil tersenyum.

Apaan sih nih cowok, Sok kegantengan banget. Batin Prily

Prily tersenyum lalu pergi meninggalkannya.

"Heyy!" dia memanggil Prily, sambil berjalan mendekat dan kini menyampinginya. Mengiringi langkah Prily yang membuatnya sangat merasa tidak nyaman. "Prilyna... Nama yang indah. Seindah senyum kamu."

Prily terhentak mendengar rayuan gombal orang yang tidak dikenalnya ini, diasemakin merasa tidak nyaman. "emm maaf, kamu kenapa ikutin aku ya?"

"Aaa..aku cuma jalan searah aja kok sama kamu." katanya gugup.

"owh." jawab Prily sambil mempercepat langkah kakinya. "aku deluan ya, ditunggu temen temen soalnya!"

Ternyata dia juga masuk ke kafe yang Prily datangi. Lalu duduk sedikit jauh dari meja teman temannya sambil menghadap ke arah Prily.

Stres apa tuh cowok, ngikutin gue mulu.. ya ampun!! batin Prily. Prily semakin merasa risih.

"Eh semuanya, abis ini kita nonton yuk! Itu filmnya Raditya dika baru tayang. Gue liat trailernya keren gitu!! Gimana gimana?" Prily berusaha enjoy dan mengembalikan moodnya.

"Raditya dika!!" seru Fika. "mau mau mauu....!!" dia memang suka sekali dengan Raditya dika.

"Okee!!" Jawab Viara.

"yang lain gimana?" Tanya Prily kembali.

"Kita mah ngikut aja." jawab Tere. Diiringi anggukan Siva dan Dini.

"Vin??" tanya Prily pada Vina yang sedari tadi memperhatikan handphonenya dengan serius.

"Iya iya kenapa?" jawabnya dengan wajah seolah olah tidak mengerti.

"Yeeee, dari tadi main handphone terus sih!!" ejek Tere. "Mau nonton nih, setuju gak lo?"

"Maaf guys! Kayaknya gue gak bisa ikut. Gue gak bisa lama lama! Nyokap gue udah sms minta gue pulang sekarang." kata Vina dengan nada sedih. "Maaf banget yah!"

"Yaaah Vina.. Yaudah ntar kapan kapan lo harus janji kalo kita lagi jalan, lo jangan ngabur lagi." kata Fika sambil mengusap bahunya.

Selesai makan Vina langsung pamit pulang dan mereka langsung menuju bioskop untuk membeli tiket.

"jam 12:30, sekarang baru jam 11 guys!" Kata Siva sambil melirik jam tangannya.

"yaudah kita beli aja tiketnya, sambil nunggu kita shopping dulu!!" ajak Dini.

"Yayayaaa gue setuju!!" kata Prily antusias. Memang itu tujuan Prily ke mall, apalagi ayahnya memberikan kartu kredit. Yaa tapi Prily anak yang tau diri, meskipun diberi keleluasaan Prily tetap mencari diskonan dan belanja seperlunya.

Mereka membeli tiket untuk 6 orang lalu pergi berbelanja sembari menunggu pukul 12:30.

...

(dibioskop)

"hahahhaaa!!" Prily tertawa geli melihat tingkah Raditya dika di film itu. Sampai sampai handphonenya pun jatuh ke bangku sebelahnya. Orang disebelahnya pun mengambil dan mengembalikan handphone pada Prily.

"Hah!! Kamu?"

.
.

Bintang Dilangit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang