Part 11

2.6K 83 0
                                    

.
"Eh elo?"

Lelaki dibelakangnya ternyata adalah Aliando. Hari ini Aliando mengenakan pakaian sedikit santai dari biasanya, hanya mengenakan kaus dan celana jeans.

"Gue mau ke sekolah lo hari ini, ikut gue aja yuk. Kasian Ari beda arah kalo nganter lo."

Ari? Dia kenal Ari? Prily bertanya tanya dalam hatinya. Kayaknya nih anak punya indra ke enam deh! Yakin gue!

"Hey!" Aliando menjentikan tangannya tepat dihadapan mata Prily. "Ngapain mikir lama lama? Udah ayo!" katanya lagi.

Ari menyadari Prily sedang berbicara dengan seseorang. Ia pun keluar mobil dan mendatangi Prily.

"Ri, Prily ikut gue ya!" sapa Aliando saat melihat Ari muncul dihadapannya.

"Oh oke kak! Take care ya!" Usai bersalaman dengan Aliando, Ari pamit pergi.

Awalnya Prily menolak dalam hatinya berat pergi ke sekolah bersama lelaki aneh ini, tapi dari pada terlambat lalu harus berdiri ditengah lapangan panas panas, Prily memilih pasrah. Aliando menarik pelan tangan Prily menuju mobil jenis multi purpose vehicle berkelir perak yang berada di seberang jalan.

Prily pasrah lalu mengikuti langkah Aliando. Aliando membukakan pintu mobil bagian depan. Namun Prily menolak, dia malah masuk ke kursi belakang. Aliando hanya tersenyum melihat tingkah gadis mungil ini.

Disepanjang perjalanan Prily hanya bengong melihat ke arah jalanan. Entah apa yang sedang difikirkannya.

"Pril, hari ini audisi kedua." Kata Aliando memecahkan keheningan diantara mereka. Mendengar Aliando berbicara Prily menatap kearahnya, tapi tak berbicara. "Sepertinya kamu masuk nominasi!"

Mendengar hal itu, Prily kembali menatap jalanan dengan wajah tanpa ekspresi. Memang dari awal dia tidak menginginkan untuk ikut audisi itu. Satu satunya alasan mengapa dia mau ikut adalah teman temannya.

"Kok males gitu? Gak seneng?" tanya Aliando.

"Gak papa! Ia nanti gue ke aula." jawabnya dingin.

Aliando tersenyum, dia cukup senang hari ini Prily bisa bersamanya pergi ke sekolah.

...

Mobil Aliando memasuki pekarangan sekolah. Para siswa siswi tergugah melihat mobil mewah itu. Aliando keluar dari mobil, lalu berjalan mengitari mobil membukakan pintu untuk Prilly.

Seluruh siswi yang melihatnya seolah terpukau dengan ketampanan wajah Aliando. Aliando sedikit risih banyak gadis gadis yang menatapnya sambil berbisik bisik.

Prily keluar dari mobil. Sontak semua siswi seperti terkena serangan jantung mendadak. Seorang Prily pergi kesekolah bersama lelaki tampan sejagad raya. Prily menatap orang orang disekitarnya yang sedari tadi memperhatikan dirinya dengan Aliando.

"Gue deluan!" kata Prily pada Aliando. Lalu pergi meninggalkannya di parkiran sekolah. Seakan lupa sesuatu Prily kembali mendatangi Aliando yang sedang mengambil sesuatu dibagasi mobilnya. "Thanks ya !"

"Iya sama sama! See you !" jawab Aliando sambil tersenyum.

Setelah mendengar jawaban dari Aliando, Prily kembali menuju kekelasnya.

Sepanjang koridor Prily mendengar bisikan bisikan aneh dari anak kelas lain. Tak terdengar jelas, namun Prily tak menghiraukannya.

"Prily !!!" teriak teman temannya saat sosok Prily muncul dipintu kelas. Fika berlari menyambut Prily.

"Selamat Pril, Lo masuk nominasi!" kata Fika bersemangat.

"Hmmm !" Prily menunjukkan wajah malasnya lalu duduk dibangku biasanya.

"Yahh kok males Pril ?" tanya Viara, bingung saat melihat ekspresi Prily.

"Kalian gimana?" Prilly justru bertanya balik.

...

Bintang Dilangit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang