Part 8

3.1K 97 5
                                    

.

"Kamu disini Pril ? "

Suara itu. Prily sangat mengenal suara yang baru saja didengarnya. Kini Prily sudah tidak kaget lagi dengan kehadiran dirinya.

"Lo ngapain disini ? " tanya Prily pada lelaki itu.

"Ini taman umum !  Gak boleh ya ? " tanya nya balik.

Prily tidak menjawab, dia berdiri dan melangkahkan kakinya untuk pergi dari tempat itu.

"Hei." Lelaki itu memegang pergelangan tangan Prily.

"Kenapa ? " kata Prily malas.

Lelaki itu berpindah ke hadapan Prily dengan mengulas senyum andalannya.

"Lo mau kan jadi temen gue. Please ! " katanya dengan nada dibuat imut.

Prily terdiam melihat perilaku aneh lelaki itu. Mereka saling bertatapan. Lelaki itu masih menunggu jawaban nona cantik dihadapannya. Cukup lama, lalu Prily menaikkan satu alisnya.

"Mau gak ? " tanyanya lagi.

"Oke gue tanya sekarang."

"Apa ? "

"Lo kenapa terus terusan ngikutin gue ? " Prily melipat kedua tangannya.

"Gue gak ngikutin lo, cuma gak sengaja ketemu aja."

"Terus tau dari mana gue sekolah di SMA 9? "

"Maksud lo ? "

"Elo nyebelin tau gak.." Prily mendekat kehadapan Lelaki itu dan menunjukkan jari telunjuk kanannya ke dada Lelaki itu. "Lo gak usah ngelak ! Awalnya emang gue fikir kebetulan. Tapi kebetulan gak mungkin berulang ulang. Elo ada di kafe waktu itu, di bioskop elo duduk disamping gue, terus elo ke sekolah gue pura puranya jadi juri, terus sekarang elo disini ? Ditaman dekat rumah gue ! " kata Prily panjang lebar dengan nada marah.

"Oh jadi rumah lo deket sini ? "

Prily tercengang, Dia berbicara panjang lebar, sedangkan lelaki itu hanya menjawab singkat dengan santainya.

Prily kesal dan bergegas pergi. Lelaki itu berjalan mengikuti Prily.

"Pril, Pril ! " katanya berlari sambil menyampingi Prily. "Gue cuma pengen jadi temen lo kok ! " katanya lagi. "Kejadian kemaren beneran deh, gue gak sengaja. Kalau di kafe emang bener gue disana karena ngikutin lo, tapi dibioskop, disekolah lo, gue juga kaget bisa ketemu lo."

Prily hanya diam dan terus berjalan.

"Please Pril maafin gue udah bikin lo bete." Kini dia menjongkok dihadapan Prily sambil menelungkupkan kedua tangannya tanda memohon.

Prily melihat ketulusan dimatanya. Lagian ngapain juga gue marah. Batinnya.

"Oke oke !!  Udah udah lo berdiri ah. Gak enak diliatin orang tau ! " Prily menarik lengannya agar berdiri.

"Oke, sebagai ucapan trimakasih. Gue bakal traktir lo ! " ucapnya.

"Baru gue maafin, udah ngajak ngedate aja ! "

"Gak gak.. Lo jangan salah paham ! Beneran ini cuma tebusan rasa bersalah gue udah bikin nona cantik bete."

"Apaan sih lo ! Gak ah gue mau pulang aja ! "

Lelaki itu hanya diam, kecewa mendengar jawaban Prily.

"Kok manyun ? " Prily tertawa lepas melihat ekspresi wajah lelaki itu saat Prily menolak ajakannya. "Gue bercanda kali ! Siapa yang gak mau di traktir ! Makanya jangan bikin orang bete. Kena kan lo ! " ejeknya.

"Serius Pril ? "

"Iya oneh ! "

"Nama gue Aliando Fikri, bukan oneh ! Maksudnya apa tu oneh ? " katanya Polos.

"Orang aneh ! "

Prily dan Aliando ke kedai kopi tepat dipinggiran jalan seberang taman. Prily memesan banyak makanan, Aliando hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Lo kecil kecil makannya banyak ya ! " ejeknya saat Prily selesai memesan makan.

"Lo ngatain gue ?  Gue bete lagi nih ! " ancamnya.

"Eh gak, maaf deh. Ngambekan banget sih lo ! "

Prily masih menunjukkan sifat dinginnya pada Ali.

(massage)

Gue udah tau kok alasan kenapa lo gak mau jadi pacar gue.

"Bima ? " Prily kaget melihat sms masuk ke handphonenya. Prily langsung melihat ke arah kanan dan kiri disekitarnya. Mencari sosok Bima.

"Kenapa Pril ? " tanya Aliando.

"Gak, gak apa apa. Gue harus pulang sekarang."

Prily langsung meninggalkan Aliando di kedai.

...

Prily masuk ke rumah Bima. Dan seperti biasa, orang pertama yang selalu ditemuinya saat masuk ke rumah Bima adalah Bi Na.

"Bi, Bimanya ada ? "

"Den Bima baru aja keluar. Gak bilang kemana non ! "

"Oh gitu yaa.."

"Eh ada Prily ! " Kata Rina,Ibu kandung Bima.

"Eh Tante." Prily mencium pipi kanan dan kirinya Rina. "Kapan dateng tan ?"

"Baru dua hari yang lalu, pas tante denger Bima sakit. Tante langsung pulang." Jawab Rina yang baru pulang dari Bandung tempat dimana ia bekerja.

"Bima sakit ? "

"Loh kamu gak tau ?  Sakit biasa aja sih cuman demam."

"Iya Bima gak ngasih tau tan."

Prily semakin tidak enak dengan keadaan seperti ini. Bima sudah mulai berubah. Bukan lagi seperti sahabatnya yang dulu.

Kenapa lo jadi gini sih Bim. Keluh Prily dalam hatinya.

"Tan aku pamit pulang ya." Prily menyalimi tangan Rina dan langsung pulang kerumahnya.

...

ting tong...

"Siang, saya Aliando Fikri teman barunya Prily ! " kata Aliando pada Mila yang baru saja membukakan pintu.

"Oh masuk." kata Mila mempersilakan Aliando untuk masuk kedalam rumahnya.

"Aku panggil Prily dulu ya."

"Gak gak, gak usah ! " jawabnya menghentikan langkah Mila. "Saya cuma mau ngantar ini."

Mila bingung melihat banyak bungkusan makanan.
.
.

Bintang Dilangit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang