Part 1

175 8 0
                                    

Aku kembali lagi dengan fiksi terbaru. Ini sebenarnya ide adik sepupu aku. Aku juga mengambil nama depannya sebagai peran utama "Auvi". Berhubung ini ide "Auvi", aku memberikan apresiasi padanya dengan membuat peran utama namanya. Aku hanya mengembangkan ide cerita yang diberikannya. Maaf jika banyak typo dan no plagiat. Selamat membaca.


Auvi POV

Akhirnya aku bisa berlibur ke Korea selama sepuluh hari setelah itu aku akan pergi ke Jepang bersama teman baruku yang ada di Korea selama empat hari. Lengkap sudah liburan panjangku. Aku sekarang sudah berada di pesawat. Sebentar lagi pesawat akan lepas landas. Sampai jumpa Indonesia, aku pergi liburan dulu, Korea, aku dataang. Senangnya sampai ke ubun-ubun.

"Anyeonghaseo." Sapaku dengan bahasa Korea pada seorang pria yang duduk di sampingku. Dan kelihatannya dia kebingungan dengan apa yang ku ucapkan.

"Anata wa nani ni tsuite hanashite imasu ka? (apa yang kau bicarakan?)."Ternyata dia orang Jepang, aku mengerti sedikit apa yang dia ucapkan. Mungkin dia juga akan melancong ke Korea juga. Aku membalas dengan senyum. Aku pun kembali duduk tenang sambil melihat foto-foto yang ada dalam kamera digitalku. Sejak setelah chek in tadi aku selalu mengambil beberapa gambar dengan kamera ini. Aku rasa pesawatnya akan segera lepas landas. Ku lihat para pramugari sedang bersiap dengan beberapa alat peraga keselamatan. aku mendengar seorang pramugari bebicara 'Selamat datang pada penerbangan menuju Jepang dan selamt menikmati perjalanan' dalam bahasa inggris. Sontak aku terkejut dan berdiri seketika.

"Tidak...." Aku berteriak. Sontak penumpang yang lain memperhatikan tingkahku heran.

"Aku salah penerbangan. Aku harus turun. Aku mau pergi ke Korea Selatan." Kataku panik.

"Tenang nona, sekarang anda harus duduk tenang. Pesawat akan lepas landas. Anda tidak bisa turun dari pesawat." Kata seorang pramugari menenangkan aku.

"Oh ya ampun, kenapa aku bisa salah menaiki pesawaat." Mataku mulai berkaca-kaca.

"Maaf nona, bisakah anda menunjukkan tiket anda?" Kata pramugari itu ingin memastikan kalau aku tidak salah penerbangan.

"Apakah anda bernama Ifi Puspita?" Tanya pramugari itu. Hanya keluarga yang memanggilku "Ivi" tapi sejak kapan nama belakangku puspita.

"Aku bukan Ifi Puspita. Namaku Auvi Kirani. Tidak...." Aku semakin panik.

"Aku ingin turun, turunkan aku sekarang juga. Aku mohon...." Kataku menangis dan berteiak. Aku bahkan melupakan urat malu yang ku punya.

"Tenanglah nona, anda sudah mengganggu keenangan penumpang yang lain." Kata pramugari itu.

"Tidak, aku tidak bisa tenang, aku sudah salah naik pesawat dan aku sangat takut. Aku tidak kenal siapa pun di Jepang." Kataku sambil menangis kencang. Aku menangisi kebodohanku.

Mengapa bisa begini, mengapa tiketku bisa tertukar. Jangan-jangan tiketku tertukar dengan perempuan yang tidak sengaja bertabrakan denganku. Dasar bodoh, kenapa aku tidak periksa ulang apakah itu tiketku atau tidak.

Flashback On

Aku merasa ingin buang air kecil, kenapa bukan dari tadi setelah check in. Sudahlah, toh dua puluh menit lagi aku akan menaiki pesawat. Ternyata aku haru mengantri utuk menggunakan tolilet.

Kalau saja aku tidak pergi ke toilet dulu dan mengantri untuk menggunakannya, pasti aku tidak buru-buru seperti ini. Sekarang aku harus naik pesawat karena ini panggilan terakhir.

BUUKKKK...

"Aduh,maaf ya. Aku tidak sengaja, aku buru-buru." Kataku pada seseorang yang sepertinya juga sama buru-burunya denganku.

The Wrong Country LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang