Auvi POV
"Kau! Wanita jalang! Kau telah merebut Suk Jo Oppa dariku." Katanya dengan menggunakan bahasa Korea kemudian dia mendorongku sehingga aku hampir jatuh kalau saja aku tidak memiliki keseimbangan yang baik.
"Kau mabuk, nona!" Kataku marah.
Tanpa aku sadari, wanita yang semalam bertemu dengan Suk Jo dan yang ku ketahui bernama Yuhee, menerjangku sehingga aku jatuh terduduk. Aku sungguh terkejut lalu aku berdiri dengan pandangan bingung. Tanpa aku sadari dia melayangkan tangan ke atas dan dia menamparku. "Beraninya kau!" Teriakku. Aku tidak tinggal diam, aku balas tamparannya dengan sebuah tamparan yang cukup keras mulai menjambak rambutnya dan dia meringis kesakitan. Dia ingin mencakar pipiku tapi aku berusaha mengelak dan rahangku yang menjadi sasaran kuku panjang yang kelihatan selalu dirawatnya saat aku mulai menjambak rambutnya. Aku meringis kesakitan, kulit wajahku yang malang. Terjadilah pegumulan di antara kami berdua. Semua tamu hotel yang saat itu sedang ingin menaiki lift hanya terpaku melihat pergumulan kami. Aku sungguh sangat malu saat diperhatikan seperti itu, tapi demi harga diriku, aku rela bergumul dengan wanita ini. Tidak berapa lama, kami berdua di pisahkan oleh beberapa karyawan hotel.
"Hentikan nona-nona." Kata salah satu karyawan yang menahan Yuhee untuk menyerangku kembali dengan menggunakan bahasa Inggris.
"Dia yang salah, dia mabuk dan tiba-tiba menyerangku. Bahkan dia bukan salah satu tamu yang menginap di hotel ini." Ucapku dengan nada tinggi. Sementara Yuhee mengoceh tidak jelas dengan menggunakan bahasa Korea.
"Lepaskan aku, brengsek. Dia itu wanita jalang. Dia merebut tunanganku." Racau Yuhee sambil memberontak melepaskan diri saat pihak keamanan hotel menyeretnya keluar secara paksa.
"Apa? Tunanganmu? Suk Jo Oppa bahkan telah mencampakkanmu." Aku semakin geram.
"Tenang, nona Kirani. Kami akan mengurus wanita ini." Kata karyawan hotel itu lagi.
"Aku merasa tidak nyaman dengan kejadian ini. Dia bahkan berani menyerang dan mencaci makiku" Kataku marah.
"Maafkan kami, nona. Kami akan meningkatkan keamanan hotel kami." Ucap salah satu dari karyawan itu.
"Maaf atas ketidaknyaman yang telah terjadi Tuan-Tuan dan Nyonya-Nyonya." Kata salah seorang karyawan pada setiap tamu yang melihat aksi kami sambil membungkukan tubuhnya. Dan mereka pun bubar.
Tidak berapa lama, Hikari muncul dengan tergesa-gesa saat salah satu karyawannya menghubunginya. Hikari sungguh terkejut saat melihatku yang merupakan sumber dari keributan itu.
"Ada apa ini? Ya Tuhan, apa yang terjadi padamu, Auvi?" Hikari yang mendengar keributan langsung terkejut saat melihat keadaanku yang berantakan dan ada luka cakaran di dekat rahang dan memar serta lecet di daerah tanganku.
"Kalian, panggilkan dokter segera." Perintah Hikari panik.
"Apa yang terjadi, Auvi? Kata mereka ada seorang wanita yang menyerangmu dalam keadaan mabuk." Seraya membawaku ke ruangannya.
"Ceritanya panjang. Hari ini banyak kejadian yang menyenangkan dan kejadian yang menyedihkan di dalam hidupku." Aku menghela napas panjang.
Ada rasa marah dan senang saat mendepak wanita itu dari sini. Aku berhasil mempermalukannya. Tapi ada rasa sedih juga.
"Hikari, aku ada satu permintaan?" kataku membuka pembicaraan
"Apa itu?"
"Aku harap kau tidak memberitahukan hal ini, jika kau bertemu dengan Kim Suk Jo. aku tak mau dia menjadi khawatir dengan keadaanku." Mohonku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Country Love
Romantizm"Aduh,maaf ya. Aku tidak sengaja, aku buru-buru." Kataku pada seseorang yang sepertinya juga sama buru-burunya denganku. "Aku juga minta maaf. Aku juga buru-buru." Katanya minta maaf dan memungut dua tike yang terjatuh akkibat kami bertabrakan tadit...