SELAMAT MEMBACA....
Author POV
"Park Yuhee."
Sepertinya aku pernah mendengar nama itu? Pikir Auvi. Sudahlah, aku pasti akan mendapatkan penjelasan untuk ini semua.
Auvi memang berniat untuk memasuki restoran yang ingin dia dan Suk Jo kunjungi. Dengan mantap dia melangkah memasuki restoran itu, salah satu restoran masakan khas Jepang yang terkenal di Tokyo. Walaupun dia sendirian, itu tdak menyurutkan niatnya untuk bersenang-senang. Kalau hanya karena masalah ditinggal oleh Suk Jo membuatnya patah semangat itu tidak berpengaruh baginya. Jarang-jarang Auvi bisa mendapatkan liburan yang panjang seperti ini. Dia selalu disibukan oleh pekerjaannya.
Disaat dia sudah memesan makanannya, dia mendengar suara seorang yang begitu dikenalnya dibelakang penggungnya. Ini cukup aneh, mengingat dia saat ini berada di negeri orang. Auvi pun membalikan tubuhnya dan terkejut melihat makhluk Tuhan yang begitu rupawan 'menurut Auvi'.
"Nona Auvi Kirani?" Mendengar namanya disebut, Auvi menoleh kebelakang. "Ternyata benar. Apakah kau sendirian?" Tanya seorang pria padanya.
"Hah, ternyata kau. Ya, aku sendirian. Kau mau bergabung denganku?" Tanya Auvi dan pria itu mengangguk menunju kursi yang kossong di meja Auvi. Posisi mereka berhadapan.
Siapa lagi kalau bukan malaikat penyelamatnya di bandara tempo hari 'Ryusuke'. Matanya membulat senang saat bertemu dengannya. Dengan senyuman yang terindah Auvi mempersilahkan Ryusuke untuk bergabung.
"Mengapa kau sendirian, nona Kirani?" dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sangat kaku, Ryusuke menyapa Auvi.
"Karena temanku sedang ada urusan. Bisakah kau memanggilku dengan sebutan Auvi saja? Aku tidak terbiasa di panggil Kirani, Tuan.... Atau aku bisa menyebut namamu, supaya kelihatan akrab." Senyum Auvi
" Baiklah, Auvi. Kau cukup memanggilku dengan Ryusuke." Mereka pun tertawa bersama.
"Apakah kau sudah memesan sesuatu? Tanya Ryusuke dan dia memanggil pelayan untuk memesan makanan.
"Sudah."
"Kali ini aku akan mentraktirmu sebagai tanda pertemanan kita." Kata Ryusuke.
"Bukankah semalam kau mentraktir aku?"
"Yang itu kakekku yang mentraktir kita."
"Aku tak keberatan, tapi aku makan sangat banyak." Canda Auvi.
"Aku tidak keberatan. Aku suka dengan seorang perempuan yang tidak malu untuk makan banyak di depan seorang pria. Biasanya kebanyakan perempuan akan menjaga image-nya, mereka pasti akan berkata 'maaf aku tidak makan banyak, aku sedang diet'. Kata-kata yang sangat menyebalkan."
"Hahahahaha..... Kau sangat lucu. Bagiku, selagi aku masih diperbolehkan untuk menikmati makanan itu dan makanan itu tidak merusak kesehatan, mengapa tidak untuk benar-benar menikmati makanan itu. Aku ingin menikmati semua makanan di dunia ini. Aku ini pecinta kuliner dan belanja." Auvi tertawa renyah dan Ryusuke terpukau dengan apa yang disampaikan Auvi. 'Gadis ini begitu unik.' Pikir Ryusuke.
Mereka pun larut dengan percakapan yang sangat akrab. Bahkan mereka juga bertukar alamat email, nomor telepon, akun sosial media dan alamat rumah.
.
.
Flashback on
"Nii-chan, bukankah mereka berdua Auvi-san dan Kim Suk Jo?" Hikari menunjuk ke arah Auvi dan Suk Jo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Country Love
Romance"Aduh,maaf ya. Aku tidak sengaja, aku buru-buru." Kataku pada seseorang yang sepertinya juga sama buru-burunya denganku. "Aku juga minta maaf. Aku juga buru-buru." Katanya minta maaf dan memungut dua tike yang terjatuh akkibat kami bertabrakan tadit...