Part 14

52 6 0
                                    


Author POV

Makan siang ini sungguh sangat berkesan bagi Auvi sekaligus makan siang yang menyakitkan bagi Auvi. Dengan hal ini, Auvi menjadi ragu pada kata hatinya. Lantas dia harus bagaimana. Bahkan keputusannya yang dia ambil untuk menjawab perasaan Ryusuke runtuh begitu saja. Dia ingin segera pergi dari sini saat ini juga.

.

.

Semula Ryusuke dan Auvi menikmati makan siangnya dengan penuh kegembiraan. Mereka berdua bercerita banyak hal tentang kehidupan mereka masing-masing denga diiringi beberapa lelucon yang diciptakan oleh Ryusuke. Auvi sempat berpikir kalau Ryusuke adalah tipe pria yang dingin dan sulit untuk tertawa. Pikiran itu ternyata salah besar, setelah mengenal Ryusuke sejauh ini ternyata Ryusuke adalah tipe orang yang sangat menyenangkan jauh dari seorang pria yang dingin. Auvi juga berpikir bahwa semua pria dengan karir cemerlang seperti Ryusuke itu selalu dingin dan memiliki ego yang tinggi.

Sementara itu, Ryusuke merasa hidupnya sangat beruntung bisa mengenal seorang Auvi. Dia sangat menyukai sifat Auvi. Sifat yang selalu ceria, spontan dan memiliki selera humor yang besar. Tidak salah memilih auvi sebagai calon pendamping hidupnya. Auvi dapat melengkapi hati Ryusuke yang sempat hancur karena seseorang yang bahkan belum sempat di milikinya karena seorang sahabat dari wanita masa lalunya. Mengingat hal itu membuat Ryusuke merasa sedih. Saat itu , seakan hidupnya tak berarti. Setidaknya Ryusuke terselamatkan oleh keluarga yang selalu ada di sampingnya yang selalu menyayangi dirinya.

Mereka berdua saling menatap penuh kekaguman dan cinta. Kemudian Auvi sadar kalau dia mulai merasakan cinta dari Ryusuke. Dalam hati kecilnya dia akan menjawab "ya" dan menerima Ryusuke sebagai kekasih pada saat hari yang ditentukan Ryusuke tiba. Tinggal beberapa hari lagi. Dia pun tersenyum dan memandang Ryusuke lagi.

Saat ini hati Ryusuke senang menatap wajah sang pujaan hati yang sepertinya sudah melupakan kejadian yang menimpanya semalam. Jantungnya berdebar dua kali lebih cepat saat melihat senyum Auvi. Dia berharap Auvi akan membalas perasaannya.

.

.

"Ryu-kun?" tiba-tiba sebuah suara wanita yang dibuat sehalus mungkin untuk menarik perhatian Ryusuke.

"Ya ampun Ryu-kun. Aku sungguh merindukanmu." Betapa terkejutnya Ryusuke saat melihat wanita itu. Seketika wanita yang memanggil nama Ryusuke memeluk dan mengecup bibir Ryusuke dan semakin lama kecupan itu berubah menjadi ciuman yang panas. Ryusuke tidak munafik, dia menikmati ciuman panas itu.

"Hentikan." Ryusuke yang sadar seketika saat wanita itu mencium bibirnya dengan ganasnya segera mendorong wanita itu.

"Apa-apaan kau? Tidak sepantasnya kau berprilaku seperti itu." Bentak Ryusuke merasa risih dengan tingkah wanita itu. Kemudian dia mengusap bibirnya yang sudah belepotan lipstick merah wanita itu.

"Maaf, Ryu. Sepertinya kau harus menyelesaikan masalahmu dengannya dan aku tidak ingin mengganggumu. Jadi aku permisi dulu." Ujar Auvi dengan wajah yang sangat terkejut dengan apa yanag terjadi di depan matanya. Walaupun Auvi tidak mengerti dengan bahasa Jepang,tapi dia yakin kalau Ryusuke dengan wanita itu memiliki hubungan. Kemudian Auvi beranjak dari tempat duduknya dan mengucapkan terimakasih untuk makan siangnya lalu pergi dari restoran itu. Ryusuke mencoba mengejarnya tapi Auvi sudah terlanjur menaiki sebuah taksi dan pergi entah kemana.

"Tunggu Auvi, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Auvi.... Auvi...." Teriak Ryusuke

"Ryu-kun siapa dia?" Tanya wanita itu sambil mengikuti Ryusuke yang mengejar Auvi.

The Wrong Country LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang