Part 10

54 6 0
                                    


Ryusuke POV

".... Jadi, Auvi maukah kau menjadi kekasihku?" walaupun hatiku ingin segera mengunjungi orang tua Auvi dan ingin melamarnya. Tapi ku tahan karena ku lihat ekspresi Auvi yang sungguh terkejut dengan pernyataanku tadi. Aku rasa dia berpikir aku ini gila. Tapi tidak denganku, cinta ini adalah cinta pada pandangan pertama. Sebelumnya aku belum pernah mengalami perasaan ini, padahal begitu banyak wanita yang berusaha untuk mendekatiku tapi aku tak pernah tertarik dengan mereka.

"Ryu, bisakah aku memikirkan hal ini? Aku sungguh tak tahu harus berkata apa? Aku ...." Ku genggam tangannya lalu aku menggeleng dan ku yakinkan dia bahwa aku tidak membutuhkan jawaban darinya secepatnya. Walaupun aku sangat ingin tahu apakah perasaanku akan berbalas atau tidak. Aku harus bersabar, karena sesuatu yang dipaksakan pasti tidak akan baik."

"Dengar Auvi, aku tidak akan meminta jawaban darimu sekarang. Aku akan memberimu waktu sampai hari terakhir liburanmu di Jepang. Untuk saat ini aku ingin mengenalmu lebih jauh dan kau juga harus mengenalku lebih jauh juga." Kataku sambil tersenyum.

"Apakah kau sudah lebih tenang sekarang? Aku rasa sudah saatnya kau menikmati keindahan ini. Lupakan kesedihanmu sejenak atau untuk selamanya. Dengan pemandangan indah seperti ini aku harap kau melupakan kejadian tadi."

"Ryu?"

"Ya?"

"Terimakasih dan maaf atas perlakuan Suk Jo padamu. Dia hanya cemas melihat keadaanku yang seperti ini."

"Ya dan hal itu tak perlu kau pikirkan. Aku juga akan melakuakan hal yang sama jika aku mencemaskanmu." Aku tersenyum padanya dan genggaman tanganku yang sejak tadi menenangkannya tidak ku lepaskan malah aku semakin menggenggamnya dengan erat tapi tidak menyakitinya. Dan tanpa disadari, Auvi juga membalas genggamanku. Hatiku semakin berbunga dengan perlakuannya.

.

.

Hari sudah menjelang senja, kami berdua meninggalkan pemandangan momiji yang indah dengan hati yang senang. Di perjalanan kembali ke hotel kami hanya terdiam membisu dan aku aku tahu Auvi saat ini sedang berbicara dengan dirinya sendiri. Aku melihatnya melamun memikirkan sesuaatu.

Sesampai di hotel, kami tepatnya Auvi telah disambut oleh Suk Jo. Ada rasa cemburu yang sangat besar saat Auvi mengacuhkanku saat melihat Suk Jo. Tapi kemudian Auvi sadar kalau aku masih ada disana. Dengan canggung dia memintaku untuk memberi ruang dan waktu untuk mereka berdua berbicara. Aku tidak boleh egois, dengan berbesar hati ku tinggalkan Suk Jo dan Auvi. Aku meninggalkan mereka dan menuju ke ruangan Hikari. Aku juga masih penasaran bagaimana detail cerita dia menolong seseorang hingga dia yang terluka.

Aku juga harus memperhatikan Hikari. Bukan berarti dia selamat dari kecelakaan itu aku tidak cemas. Aku melihat keadaan yang mana yang harus ku selesaikan dahulu. Itu memaksaku untuk memilih Auvi terlebih dahulu dari pada Hikari. Saatnya aku memperhatikan Hikari.

.

.

"Apakah Hikari ada diruangnnya?" tanyaku pada resepsionis.

"Ya tuan."

"Terimakasih, aku akan menemuinya." Kataku meninggalkan meja resepsionis.

.

.

"Hikari, apakah sudah baikan?" tanyaku langsung saat membuka pintu ruangannya dan melihat Hikari sedang menyantap makan malamnya di meja kerjanya. Kelihatan dia kesulitan untuk menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya.

The Wrong Country LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang