Author POV
Tepat setelah mereka bertiga sampai di prefektur Yamanashi tepatnya paling tenggara dari prefektur Yamanashi, Hikari segera membawa Auvi dan Suk Jo ke sebuah toko kue. Hikari sudah berjanji akan menunjukkan tempat menjual makanan yang terenak dan teramai di kota ini. Auvi dan Suk Jo pun tidak keberatan saat Hikari menrik tangan mereka berdua masuk kedalam toko itu. Toko kue ini tidak jauh dari danau Yamanka, sekitar sepuluh menit berjalan kaki.
Sebenarnya ini adalah toko kue biasa hanya saja pemiliknya mendesain toko kue ini seperti layaknya rumah sendiri. Pengunjung harus mengucapkan 'Tadaima, Okaa-san' saat akan masuk ke toko dan aka nada seseorang yang akan menyambut pengunjung dengan mengusapkan 'Okaerinasai'. Biasanya yang menyambut tamu itu adalah pemilik toko itu langsung bila tidak berhalangan. Pemiliki toko ini adalah seorang ibu, sehingga dia menyuruh semua pengunjung memanggilnya ibu. Pengunjung akan duduk di sebuah ruangan yang mirip seperti ruang tamu yang sangat luas, di sisi kanan ruangan itu ada sebuah dapur. Pengunjung dapat melihat para koki membuat kue bahkan bisa terjun langsung ikut memasak beberapa kue di dapur itu. Di lantai atas toko itu ada beberapa ruangan kalau dilihat fungsinya merupakan ruang tidur. Memang ruangan ini merupakan ruang tidur tapi tanpa tempat tidur di dalamnya. Di sana tersedia sofa dan meja untuk para pengunjung bersantai. Di setiap kamar memiliki balkon dan balkon itu juga disediakan bangku dan meja bagi pengunjung. Setiap sudut ruangan dihias oleh beberapa furniture yang biasa hadir dirumah sendiri. Mulai dari tanaman hias, figura-figura, lemari, cermin dan banyak lagi.
Lebih unik lagi, ada dua ruangan yang dikhususkan untuk anak-anak, karena disana di desain sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Mulai dari wallpaper hingga dilengapi dengan beberapa mainan. Sungguh seperti rumah sendiri. Toko kue ini benar-benar cocok untuk bersantai. Satu lagi yang meembuat toko ini menjadi seperti benar-benar dirumah, tidak ada yang melayani. Para pengunjung bebas untuk mengambil sendiri apa yang mereka ingin cicipi dan bebas membuat kue apa yang mereka inginkan. Bahkan pengunjung juga bebas bereksperimen dengan bebagai resep. Kalau pengunjung membutuhkan sesuat, para koki siap membantu. Sungguh konsep yang bagus.
Auvi dan Suk Jo sangat kagum dengan semua yang mereka lihat. Mereka tidak henti-hentinya ternganga melihat semua ini.
"Aku seperti berada dirumah. Aku merindukan mamaku." Gumam Auvi.
"Okaa-san sangat ramah." Tambah Auvi, saat pemilik toko itu menyambut mereka. Sang ibu yang lebih dikenal dengan sebutan Okaa-san hanya tersenyum bingung dengan apa yang dikatakan oleh Auvi. Seketika, hikari menjelaskan pada 'Okaa-san' kalau dia adalah wisatawan dalam bahasa Jepang.
Setelah berkeliling toko itu, mereka memutuskan untuk duduk di sudut ruang tamu yang langsung bersisian dengan sebuah jendela yang mengadap ke sebuah taman.
.
.
Yuhee masih memperhatikan mereka bertiga dari jauh. Dia menunggu waktu yang tepat. Waktu dimana Suk Jo akan lengah dan dia tidak akan mensia-siakan kesempatan yang datang. Yuhee hanya perluu bersabar sedikit lagi.
.
.
Saat mereka bertiga sedang menikmati beberapa kue dan minuman, ponsel Hikari bordering. Hikari seketika berakting memasang wajah gelisah. Dan itu menarik perhatian Suk Jo dan Auvi.
"Ada apa? Kenapa kau begitu panic dengan telepon itu?" Tanya Auvi.
"Aku yakin kalau itu adalah Ryusuke?" Sela Suk Jo.
"Kalau begitu, berikan padaku." Kata Auvi seraya merebut ponsel Hikari dari genggaman Hikari.
"Halo. Ini Ryusuke, ya? ini Auvi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Country Love
Romance"Aduh,maaf ya. Aku tidak sengaja, aku buru-buru." Kataku pada seseorang yang sepertinya juga sama buru-burunya denganku. "Aku juga minta maaf. Aku juga buru-buru." Katanya minta maaf dan memungut dua tike yang terjatuh akkibat kami bertabrakan tadit...