Part 3

117 7 1
                                    


At Rumah sakit

Ryusuke POV
"Sofu-san, aku datang. Bagaimana keadaanmu?" kataku langsung menyapa seorang pria yang sedang duduk diatas tempat tidurnya sambil memakan apel yang dikupaskan oleh ibuku. Dia adalah Sofu-san ku (kakek).

"Dasar, anak nakal. Aku sudah sangat rindu padamu. Kau tidak akan datang jika aku tidak sekarat." Kata Sofu-san.

"Ya ampun Tousan, kaki Otou-san itu hanya terkilir jadi itu tidak bisa dikatakan sekarat." Kata Okaa-san pada Sofu-san.

"Nani??? Semua orang menghubungiku hanya karena Sofu-san terkilir dan mengatakan ini gawat. Ya ampun aku tidak habis pikir. Aku langsung mencari penerbangan terakhir saat mendengar kalau keadaan Sofu-san gawat. Aku harus meninggalkan tiga pertemuan penting hanya karena ini." Kata ku marah.

"Aku memang sedang sekarat karena rindu. Dengar Ryu, aku masih pemilik Morimoto Group. Dan aku hanya ingin kau memberikan aku sedikit perhatian saja. Kau tahu aku sudah lama sekali ingin makan malam bersamamu, ingin main golf bersamamu dan bahkan ingin memancing bersamamu seperti saat kau masih sekolah menengah. Ryu, aku juga sama sibuknya dengan dulu. Tapi untuk keluarga, aku selalu menomor-satukan itu. Aku tidak ingin kehilangan keluargaku hanya karena harta yang tiba-tiba saja bisa menghilang dengan cepat. Harta itu dapat dicari terus, tapi keluarga tidak akan bisa. Ryu, kau itu memiliki keluarga. Aku tahu kalau kau juga mencintai Morimoto Group, kau juga harus mencintai keluargamu." Katanya dengan santai. Hatiku tertohok mendengarkan perkataan Sofu-san.

"Gomenasai Sofu-san. Aku lupa diri. Aku terlalu menikmati pekerjaanku. Aku sudah melupakanmu." Kataku menyesal.

"Baiklah anak muda, sekarang kau bantu aku berdiri dan ajak aku ke taman. Aku bosan berada di kamar ini."

"Otousan, kata dokter kau belum boleh untuk berjalan. Tunggu sampai tiga hari dulu." Kata Okaa-san

"Tenanglah Miyu, aku akan naik kursi roda itu dan anak muda ini akan membawaku." Katanya sambil tersenyum senang karena aku telah kembali.

"Kau tahu Ryu, aku sangat senang saat kedua cucuku ada disampingku. Apalagi kalau kalian sudah menemukan pendamping hidup kalian masing-masing, aku pasti bahagia. Kapan kau akan memberiku cucu menantu? Kalian berdua jangan terlalu keras bekerja. Carilah pasangan kalian. Besok siang aku ingin keluar dari rumah sakit dan kita makan siang dengan Hikari. Aku ingin membicarakan tentang jodoh kalian."

"Sofu-san, sepertinya aku sedang tertarik dengan seseorang."

"Benarkah? Bagimana orangnya?"

"Dia seperti mendiang Sobo-san. Dia itu cantik, kulitnya tidak seputih orang Jepang dan dia berasal dari Indonesia. Kalau Sobo-san memiliki percampuran Jepang-Indonesia, gadis ini Indonesia tulen. Aku jatuh hati padanya saat melihat mata dan lesung pipinya."

"Benarkah, kapan kau akan kenalkan padaku?" Tanya Sofu-san penasaran.

"Sebentar lagi Sofu-san. Aku masih melakukan pendekatan padanya."

"Baiklah aku akan mendukungmu sepenuhnya, soal perjodohanmu, akan aku batalkan. Aku akan menghubungi Kenichi untuk membatalkan perjodohanmu dengan anak teman bisnisnya."

"Aku akan dijodohkan? Tidak, aku tidak mau ada perjodohan. Aku akan serius dengan gadis ini. Aku akan membawanya ke pelaminan. Arigatou Sofu-san, aku akan secepatnya mengelkanmu dengannya. Oh ya, namanya Auvi Kirani." Kataku sambil tersenyum.

Flashback On

"Hikari, aku lupa menanyakan siapa nama gadis itu. Bisakah kau beritahu namanya?" kataku menghubungi Hikari sekali lagi. Bodoh sekali aku sampai tidak menanyakan namanya karena terlalu terpukau dengan gadis itu.

The Wrong Country LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang