Part 7

55 5 0
                                    

Auvi POV

Mengapa aku jadi sesedih ini mendengar pengakuan dari Suk Jo. Rasanya seperti ada jutaan jarum yang menusuk hatiku. Aku merasa tidak rela jika Suk Jo kembali lagi dengan mantan tunangannya. Aku hanya bisa menangis setelah meninggalkan Suk Jo di kamarnya dan aku pun kembali ke kamarku.

Flashback On

Aku menunggu Suk Jo kembali di kamarnya. Aku masuk ke kamar Suk Jo dengan kunci cadangan yang kami minta pada pihak hotel tadi pagi. Tidak berapa lama aku menunggu, Suk Jo kembali ke kamarnya dengan wajah kusut.

"Kau sudah kembali? Sekarang bisa kau ceritakan masalahmu?" Tanyaku tanpa berbasa-basi.

"Dia itu mantan tunanganku." Katanya lesu dan mengambil tempat duduk di sampingku.

Semula aku terkejut mendengar pernyataannya. Diam sejenak tapi aku sabar menunggunya untuk bercerita. Aku yakin saat ini dia sangat kacau begitu juga perasaanku yang tidak tahu mengapa menjadi gelisah.

"Dia ingin kembali padaku. Aku masih sangat mencintainya." Suk Jo mengambil napas untuk melanjutkan ceritanya.

"Tapi aku tak bisa kembali lagi padanya. Yuhee, dia sudah sangat banyak membuatku kecewa. Aku pun tahu apakah keputusanku untuk tidak kembali padanya adalah keputusan yang benar atau tidak. Aku ingin sekali memberikannya kesempatan tapi entahlah." Kata-katanya menggantug. Aku pun segera meraih pundaknya.

"Aku rasa kau harus berpikir dengan tenang untuk membuat keputusan tentang masalahmu ini. Aku pikir Yuhee masih sangat mencintaimu, sampai dia rela menyusulmu ke Jepang demi kembali ke pelukanmu." Rasanya lidahku kelu saat mengatakan hal ini pada Suk Jo. Hatiku rasa sangat sakit.

"Selamat malam Suk Jo, aku akan kembali ke kamarku." Suk Jo hanya diam saat aku meninggalkannya dan dia terlihat sangat kacau. Aku harus memberi dia waktu untuk berpikir.

Flashback Off

.

.

Aku tak tahu bagaimana perasaanku pada Suk Jo. Yang ku tahu adalah saat berada di dekatnya, aku sangat nyaman. Suk Jo membuat hari-hariku penuh warna. Dia juga pria kedua yang sangat dekat padaku setelah papaku sendiri. Apakah ini yang sering disebut orang-orang rasanya patah hati. Aku hanya bisa menangis, tapi aku tahu aku menangs karena apa. Membingungkan.

.

.

Sinar matahari pagi sudah menyusup di antara celah gorden di kamarku. Aku pun bangkit dan membersihkan diri. Aku ketiduran semalam saat menangis yang menurutku tangisan yang tidak jelas untuk apa. Aku ingin sekali menghampir Suk Jo pagi ini. Sudah dua hari ini aku selalu membangunkan Suk dari tidurnya yang seperti beruang. Untuk pagi ini aku rasa, aku tidak perlu mengganggunya dulu. Lebih baik aku menikmati liburanku disini. Aku tahu tanpa Suk Jo, liburanku hari ini pasti akan hambar.

Aku memutuskan untuk mencari tempat wisata di Tokyo yang belum ku kunjungi dengan membuka beberapa website. Semoga saja aku menemukan tempat wisata yang membuatku lupa akan kejadian semalam. Aku benci bila harus bersedih di kala berlibur seperti ini. Aku harus melupakan sejenak tentang Kim Suk Jo.

.

.

"Kau sendirian?" Ryusuke menghampiri diriku di sebuah restoran.

"Ryusuke? Ah iya aku sendirian. Sedang apa seorang CEO Morimoto Group yang sangat sibuk disini?" tanyaku dengan nada bercanda.

"Seorang CEO juga butuh makan, nona?" jawabnya sambil tersenyum.

The Wrong Country LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang