Prolog

230 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku melihat ponselku yang berbunyi dan saaat aku lihat ternyata ada notif BBM. Berhubung pekerjaanku belum tuntas aku hanya mengabaikannya dan meneruskan pekerjaaku.

Menjadi seorang staff administrasi di sebuah sekolah dasar memang terdengar sepele, bahkan banyak yang menganggap bahwa pekerjaanku ini cuma duduk, bikin surat menyurat. Rasanya aku ingin menggeprek setiap orang yang berfikir demikian sambil mengatakan

"lo kira gue cuma ongkang-ongkang kaki? Noh dana bisa cair karena siapa? GUE!"

Yak, kalimat di atas, cuman contoh doang tidak untuk dipraktekkan karena aku tidak mungkin bisa melakukannya. Bawahan tetaplah bawahan. Selama aku masih membutuhkan gaji dan pekerjaan di disini, agaknya kita harus pasang telinga gajah, pasang kulit badak dan pasang tulang baja.

Kenalin. Namaku Anisa Rahma, biasa di panggil Rahma. Seperti yang aku bilang tadi, aku bekerja di bidang pendidikan sebagai staf administrasi di sebuah sekolah. Selain itu, aku punya tugas tambahan sebagai seorang guru extrakurikuler Teater dan estrakurikuler bahasa Inggris. Kenapa? Ya karena butuh uang lah. Canda.

Aku punya bakat dibidang akting, meskipun nggak kesampaian jadi artis, tapi untuk mengajar teater aku mampu lah, sedangkan bahasa inggris? Kamu tahu di jaman 2013 ini sudah ada yang namanya kurikulum 2013 yang biasa di singkat K13. Entah awal mula mengapa menteri pendidikan di Indonesia ini bisa mengubah kurikulum yang tadinya KTSP alias Kurikulum Tingkat Satuan Penddidikan menjadi K13.

Rumor yang beredar, bahwa Indonesia memiliki karakter yang kurang, contohnya banyak para siswa yang lebih suka bermain game online, media sosial, suka mencontoh hal hal seperti apa yang mereka lihat pada televisi dan parahnya banyak juga para anak didik bangsa yang tidak mengenal budayanya sendiri. Mungkin alasan itulah yang menjadikan kurikulum diganti. Agar siswa di Indonesia lebih berkatakter.

Memang sangat disayangkan dimana para generasi bangsa lebih tertarik pada budaya luar dari pada budayanya sendiri terbukti dengan mereka tidak mengenal suku dan bahasa, adat istiadat, norma dan sopan santun terhadap orang yang lebih tua.

Jujur saja aku juga setuju dengan adanya perubahan untuk menjadikan mereka para generasi bangsa lebih bisa mengenal bangsa mereka sendiri tapi, tidak pula harus menghilangkan bahasa Inggris. Hello... untuk olimpiade saja menggunakan bahasa inggris jika bahasa itu di hilangkan dan tidak di ajarkan sejak dini bagaimana mereka bisa maju? Oke lebay, mereka masih bisa les cuma gimanapun belajar bahasa itu nggak seperti belajar rumus matematika yang bisa di hafalin, tapi bahasa itu adalah kebiasaan dengan kata lain semakin kita biasa ngomong ya semakin jago kan?

Aku aja yang dulu di ajari sejak SD masih nggak bisa, apalagi sekarang baru dikenalkan di SMP. Beraaaattt.
Sejujurnya nih, yang harus dirubah adalah peraturan di mana dilarang menayangkan sinetron atau tontonan yang tidak mendidik contoh, banyak tontonan di televisi yang lebih mengutamakan tren, mode, bahasa gaul, anak-anak gaul dan gaul gaul lainnya. Itu masalahnya, lihat saja anak didikku di sini pada ganjen, padahal mereka masih SD. Dan juga banyak yang menirukan gaya serigala idih.. kalian manusia nak bukan serigala. Mereka yang di tv di bayar nah kalian?

PERSAHABATAN KITA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang