"Ada hati yang harus ku jaga."
**
Centil. Genit.
Itulah kata yang cocok bagi Suzy untuk mendiskripsikan Jessica. Penjaga perpustakaan yang kerjaannya hanya gonta ganti pacar sejak dulu. Menurut Suzy, Jessica itu tipe perempuan murahan. Tidak bisa melihat pria yang segar sedikitpun. Tipe manusia menyebalkan. Atau mungkin tak tau diri?
Masa bodoh!
Maki Suzy. Ia tak pernah suka dengan penjaga perpustakaan itu. Apa bagusnya si albino itu. Suzy hanya geleng-geleng kepala, merasa prihatin pada para penggemar Sehun.
Mungkin mata mereka katarakan! Bathin Suzy.
Drrt.. drrt.. drrt..
Suzy hampir saja terlonjak kaget saat ponsel yang berada di saku almamaternya bergetar.
Mengambil ponselnya dengan santai. Melihat layar ponsel yang berkedip-kedip menampilkan nama ibunya..
Mama is calling...
Dahi Suzy merengut heran. Tumben mama tercintanya menelfon. Ada apa gerangan?
Menggeser ikon dengan warna hijau dan menempelkan pada telinganya. Suzy menjawab dengan sangat sopan.
"Ada apa wahai mama tercinta? Merindukan ku setelah mendepak ku dari rumah mama sayang?" Sapa Suzy.
Terdengar dengusan kesal dari sebrang sana.
"Oh, anak kurang ajar mama. Mama tidak merindukan mu, walau sedetikpun. Maaf saja ya!" Jawaban sang mama membuat Suzy kesal setengah mati. Yang benar saja? Benarkah wanita cantik disebrang sana mamanya?"Lantas ada gerangan apa mama suayaaaang?" Tanya Suzy seraya memperhatikan kuku-kuku cantiknya.
"Hanya informasi. Kau pulang dengan bis hari ini. Ok!"
Apa-apaan ini? Pembunuhan berencana? Proses penghapusan nama dari daftar keluarga Bae?
"Mamaaaa,, apa kau benar-benar akan mendepak ku dari keluarga Bae?" Tanya Suzy histeris. "Sungguh kejam diri mu!" Suzy mulai berdrama ria.
"Ya. Dalam proses. Sopir sedang cuti pulang kampung karna istrinya melahirkan. Sudah ya. Mama sibuk. Byee sayang!" Ujar mamanya. Baik sekali bukan? Yap, sangat baik, hingga rasanya Suzy ingin menangis meraung-raung seraya berguling di kubangan lumpur!
"Apa yang lebih sial dari ini? Oh tuhaaan.. apa salah hamba? Hiks,, malang nasib ku!" Suzy mulai menatap langit dengan tampang memelas. Oh ayolah, jarak dari rumah ke skolahnya jauh ngomong-ngomong.
"Jika aku diculik bagaimana? Parahnya dimutilasi? Dijual? Dibuang? Oh tuhaaaan." Rengek Suzy. Lagi. Terima kasih pada mama tercinta lagi tersayangnya.
**
"Apa ku bilang. Suzy itu ganas." Rengek Jiyeon. Setelah mendapat kekalahan bahkan sebelum perang. Jiyeon tak henti-hentinya merengek pada ChanBaek couple.
"Sudah tau ganas masih mau saja memberikan tangan mu pada ikan piranha." Dengus Chanyeol. Mereka bertiga akan berada dalam masa pengasingan ngomong-ngomong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband
FanfictionSEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS RANDOM. SUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY. https://play.google.com/store/books/details?id=ca-uDwAAQBAJ&1101l7N6J ATAU KALIAN BISA AKSES DI WEBNOVEL. SEKIAN, TERIMA KASIIH ^^ Pernah membayangkan menjadi istri dari orang yang...