" Hingga..."
**
Suzy masih terdiam. Otaknya masih belum bisa memproses apa yang terjadi saat ini.
Hingga...
Entah pencerahan dari mana yang ia dapat. Ia tersadar, dan..
Brak.
"Brengsek!" Reflek Suzy. Ia menghentakan keras tangan Daehyun yang ada di lengannya. Mendorong paksa tubuh Daehyun, agar bibirnya terlepas dari Daehyun.
Manusia sialan! Maki Suzy. Mengusap kasar bibirnya dengan punggung tangan lalu menatap Daehyun dengan tatapan menusuk.
Sedangkan Daehyun tidak merespon dan hanya menatap Suzy dalam diam.
Tampang tak berdosanya perlu dibakar hingga lebur!! Amuk Suzy dalam hati. Tidak lucu bukan, jika ia harus meninjit hanya untuk mendaratkan tangan mulusnya ke wajah jelek Daehyun.
"Kau BRENGSEK!!!" Amuk Suzy dengan penekanan pada akhir kalimatnya.
Ugh, menyebalkan bukan? Manusia tak tau apalah itu, seenaknya saja padanya? Kemana si guru datar tadi? Ia biarkan saja? Atau jadi penonton setia? Oh, Suzy benar-benar merasa dilecehkan sekarang.
Ia menatap sekitar. Itu. Disana, masih ditempatnya, Oh datar Sehun masih berada ditempat dengan ponsel ditangannya. Suzy makin mendidih, dalam gerakan cepat. Tangan mulus dan cantiknya sudah membekas di pipi Daehyun. Dengan geram, ia pergi meninggalkan Daehyun, tak lupa menginjak kaki pemuda itu dan melenggang pergi dengan jari telunjuk yang terpakir didepan hidung Daehyun. Mengisyaratkan bahwa ia baru berkata awas saja kau.
**
Sehun masih duduk ditempatnya. Tak peduli pada pemuda yang baru saja menghampiri Suzy. Entah apa yang mereka bicarakan. Yang jelas Sehun masa bodoh.
Apa yang mereka bicarakan? Jarak mereka dekat sekali. Bathin Sehun. Ia HANYA aneh. Kalau berbisik, setaunya di telinga bukan didepan wajah.
Apa itu gaya berbisik yang baru? Monolog Sehun lagi. Masih menatap dua muridnya itu.
Bukan secara terang-terangan tentu saja. Ia hanya berpura-pura memainkan ponselnya. Ia bersyukur bahwa layar ponselnya gelap. Orang manapun tidak akan tau jika ponselnya itu dalam keadaan hidup, atau mati.
Kenapa harus menjauh? Bathin Sehun. Ia mulan penasaran ok. Itu tak wajar, menurutnya. Wajah Daehyun semakin mendekat, dekat, dekat hingga ia melihat..
Daehyun si cucu kepala sekolah, mencium i- maksudnya muridnya, Suzy. Sehun mengerutkan sedikit dahinya, Suzy hanya diam sejauh ini. Tak bereaksi. Sehun memperkirakan bahwa Suzy tidak akan bernafas, hingga ia sadar. Ya, Sehun yakin. Suzy masih terperangkap dengan kekagetannya.
Apa moral dan etika manusia sekarang sudah hilang? Atau mereka lupa dimana mereka meletakkannya? Mereka tinggal dirumah? Sembunyikan didalam kloset? At- awww...
Ocehan bathin Sehun terhenti saat ia melihat, masih dengan layar ponselnya, Suzy menampar Daehyun. Cucu sang kepala sekolah. Melihat sekitar, dan terhenti saat melihat Sehun. Seperti merasa terlecehkan, walaupun mungkin kenyataannya juga begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband
FanfictionSEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS RANDOM. SUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY. https://play.google.com/store/books/details?id=ca-uDwAAQBAJ&1101l7N6J ATAU KALIAN BISA AKSES DI WEBNOVEL. SEKIAN, TERIMA KASIIH ^^ Pernah membayangkan menjadi istri dari orang yang...