Ch. 43 a

27K 1.4K 134
                                    

"Telah mencium istriku!"

**

Chanyeol masih diam, pautan bibirnya dan bibir Suzy belum juga terlepas. Ia sudah tak peduli pada sekitar, ia sedikit banyak juga kecewa terhadap Sehun.

Melepas tautannya lalu menangkup pipi Suzy. Tersenyum tipis lalu kembali memeluk Suzy yang hanya diam tak bergeming.

"Kau tak melihat apa pun." Bisik Chanyeol. Mencium sesekali kepala Suzy lalu mengusap punggung kecil yang masih bergetar di pelukannya. Menganggap itu sebagai sugesti yang akan membuat Suzy benar-benar lupa pada kenyataan pahit yang ada di depannya saat ini.

**

"Kalian akan mendapatkan balasanku. Brengsek-brengsek seperti kalian pantas untuk dimusnahkan." Ujar sepasang mata tajam yang saat ini sedang bersembunyi di balik tembok. Melihat semua yang dilakukan Chanyeol pada Suzy, dan juga Sehun yang membuat Suzynya menangis.

"Jangan sesekali menyakiti istriku lagi." Gumamnya.

Myungsoo.

Atau biasa dipanggil L. Mata tajamnya tak henti-henti menatap Suzy. Mengepalkan kedua tangannya lalu segera beranjak pergi.

"Argh! Sialan!" Makinya, memukul dinding di debelahnya lalu menutup matanya, menunduk menghadap ujung sepatu mahalnya.

"Keparat!" Makinya lagi. Berjalan cepat menuju atap skolah, dan merencanakan hal apa yang akan membuat jera manusia di ujung sana yang sudah berani menyakiti, dan menyentuh Suzynya, miliknya.

**

Baekhyun dan Jiyeon heran, entah kenapa mereka merasa ada yang aneh dari Chanyeol dan Suzy. Chanyeol secara terang-terangan menunjukan perhatiannya pada Suzy, bukan hanya sebagai sahabat. Jiyeon melihat ada pancaran lain yang berbeda dari mata Chanyeol.

Sepertii..

"Cinta?" Gumam Jiyeon dan Baekhyun bersamaan. Memandang satu sama lain, lalu mengangguk ragu.

Entah apa, ada yang ganjil di sini. Yang pastinya Chanyeol dan Suzy benar-benar ambigu.

"Apa hanya aku yang merasa bahwa mereka sedikit aneh?" Tanya Jiyeon. Memandang punggung manusia didepannya yang sedang berjalan berdua. Tertawa bersama dan sesekali saling gandeng.

"Aku juga merasakan apa yang kau rasakan." Ujar Baekhyun. Menepuk bahu Jiyeon pelan lalu ikut berjalan. Tubuhnya merindukan kasur. "Semoga saja kau tak menyukai Chanyeol." Gumam Baekhyun dengan kekehannya.

"Kenapa?" Tanya Jiyeon heran, berlari kecil menyusul Baekhyun yang hanya tertawa kecil di depan saja.

"Karna.. jika kau menyukai Chanyeol. Kau akanku jamin patah hati, patah se-patah patahnya." Ujar Baekhyun, meringis kecil saat kepalan tangan Jiyeon hinggap di bahunya.

"Mimpi saja aku menyukai manusia caplang itu." Dengus Jiyeon. Mengibaskan rambutnya lalu berjalan ala miss world di tengah lapangan sana.

"Dasar gila!" Sungut Baekhyun yang merasa kecal sendiri dengan ulah sahabatnya itu.

"Jika kau ingin mengikuti jejak miss world bilang saja." Santai Jiyeon. Menoleh sedikit lalu tertawa kecil. Melenggak-lenggokan tubuhnya tanpa beban.

My Teacher My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang