Reghina Elfaruq

3.1K 71 2
                                    

Gadis berambut coklat panjang itu sedang membereskan buku-bukunya yang terjatuh karena tadi bahunya sengaja di senggol oleh kakak kelas yang tidak menyukainya. Selesai membereskan, ia lalu berdiri dan segera keluar dari aula sekolah yang sangat luas itu, ia sudah cukup lelah dengan gangguan dari mereka, sedangkan sahabatnya sudah pulang sedari tadi karena ada acara keluarga. Gadis itu terpaksa pulang sendiri hari ini.

Reghina Elfaruq

Nama aku Reghina Elfaruq, biasa di panggil dengan sebutan nama Ghina. Aku lahir saat tanggal 20 Maret 1999, keturunan campuran, karena ibuku berasal dari Pennsylvania sedangkan ayahku asli orang Indonesia.

Buruknya, aku itu orang yang suka di bully, dimanfaatin dengan temen sekelas, jika aku berhasil dengan apa yang mereka inginkan, mereka membully-ku lebih dari biasanya.
Sebagai conto:
Waktu aku SMP kelas 9, sekolah ku diundang untuk datang ke sekolah yang cukup terkenal karena ada murid yang terkenal disana dan banyak meraih prestasi serta fasilitas sekolah yang amat bagus.

Penyambutan meriah, hingga akhirnya datang lah yang bisa kita sebut "artis" disekolah tersebut. Teriakan remaja perempuan begitu heboh, dan ada kesempatan untuk berfoto dengannya. Lalu tanpa aku duga, aku berhasil! Berhasil mendapatkan foto dengannya. Bahkan sangat bagus hasil jepretannya, berbanding terbalik dengan teman yang suka membullyku, ada yang dapat berfoto namun bisa dibilang hasilnya jelek, ada juga yang tidak dapat berfoto dengannya. Mereka lalu mengambil ponselku dengan paksa, mereka berteriak tidak jelas, mengomel tidak jelas, bahkan memarahaiku. Sungguh tidak jelas.

Saat lulus, aku berhasil masuk di Parish Senior High School, sekolah elit dengan fasilitas yang mewah, yang di punyai oleh idolaku sendiri, yaitu, Benjamind Thomas Parish. Aku sangat senang tentunya. Dengan nilaiku yang memuaskan sampai akhirnya aku di terima di sekolah itu, yang menurutku tidak mudah masuk ke sekolah ini. Temanku, kembali seperti yang aku jelaskan, yang dapat masuk ke sekolah itu hanya 3 orang, aku, sahabatku yang paling setia, dan... salah satu orang yang senang membullyku.

Aku terus belajar hingga akhirnya nilai ku terus meningkat, sampai sekarang aku sudah kelas dua belas, masuk di kelas yang unggul, sahabatku juga seperti itu, berbeda dengan teman yang suka membullyku, dia tidak sekolah disini lagi, ku tanya teman sekelasnya, ternyata karena nilainya yang turun drastis, ia di keluarkan dan pindah ke sekolah yang lain.

Enggak penting bagiku itu karma atau bukan, yang jelas aku juga tidak sempurna.

Stop, back to story.

Aku anak bungsu dari 2 bersaudara
Kakak ku laki-laki bernama Reyfan Elfaruq, lahir tahun 1995 dan sudah mempunya istri bernama Thalitta Erica, serta sudah mempunyai seorang anak bernama Fahrica Elfaruq, yang berumur 18 bulan.

Ibuku lahir tahun 1983, bernama Monica Agnesia Elfaruq, mempunyai suami yaitu ayah aku sendiri yang lahir lebih tua 3 tahun dari ibu, ayahku bernama Reyhandy Elfaruq keturunan Indonesia asli.

Ayah bekerja di salah satu perusahaan terkenal karena karyanya yang ia hasilkan. Bahkan sudah menjalin kerja sama dengan Parish Company. Sungguh hebat ayahku.

***

Dirumah aku sedang libur, dan saat ini sedang duduk di gazebo sambil memikirkan hal-hal yang tidak mungkin terjadi, kayak misalnya bertemu dengan boyband kesukaanku, serta Ben Parish yang paling ku idolakan. Aku memang fangirl sekali.

"Gin?" Panggil mama dari dalam rumah.
"Ya mah! Di taman," balasku sedikit berteriak.
"Kamu disini? Ngapain?" Tanya mama saat sampai di taman belakang rumah.
"Enggak, hanya iseng, melamunkan sesuatu yang enggak mungkin," balasku dengan senyum lebar yang menghiasi wajah.
"Pas sekali lagi menyendiri, mama mau ngomong serius sama kamu!" Ujar mama membuatku mengerutkan dahi bingung.

"Kamu jangan marah dulu, jangan protes dulu!" Perintah mama. Aku membalas dengan anggukan kuat. Aku penasaran.

"Mama sama papa mau menjodohkan kamu dengan anak teman papa--"
"Hah?! Enggak usah ngelucu deh mah!" Kataku memotong ucapan mama.
"Dengerin mama dulu!" Ucap mama santai. Lalu mama melanjutkan.
"Mama sama papa mau menjodohkan kamu sama anak teman papa, dia ganteng, baik pula, lebih ganteng dari pada si... siapa tuh? Zen, Jen, Zat--"
"Zayn Malik mah!" Ucapku membenarkannya. "Tapi aku kan belum lulus, terus gimana dengan kuliahku nanti?" Lanjutku.
"Iya mama tau, tapi lebih cepat lebih baik dan mama enggak maksa, kamu kuliah aja dulu, maksud mama biar kamu saling mengenal dulu sama orangnya, soalnya orangnya itu, cuek kata mamanya, tapi kalau sudah kenal dekat, nanti kamu tahu kok sifat aslinya." Ujar mama.
"Ya ampun ma, tau orangnya juga enggak!" Kataku kesal, aku melanjutkan, "Aku enggak ada pikiran kesana, aku mau fokus buat dapet surat di terimanya jadi dokter dulu!" tambah ku.

Mama memandangiku dengan tatapan sendu, wajah berbinarnya sudah hilang.

"Maaf mah, aku ke kamar dulu." Ucapku lalu pergi ke kamar meninggalkan mama.

Sampai kamar aku menjatuhkan tubuhku ke kasur, menatap langit-langit kamar dan mengingat apa yang di bilang mama tadi.

Di jodohin? Sama anak teman papa? Lebih ganteng dari Zayn Malik? Oh Lord, Ada ya orang yang melebihi idolaku itu? Lagian tahu orangnya juga enggak. Huft! Lebih baik aku tidur dulu.

[][][]

(Maybe) Married with My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang