Jadi, kau sebernernya....

1.4K 33 0
                                    

Ben pov

Kami sudah sampai di lokasi syuting The Flash season 3 yaa walaupun ghina sudah curiga dengan tempat yang sudah ia lihat aku hanya merespon diam.

Kami keluar dari mobil lalu senderan di mobil aku sibuk dengan mengabari grant sedangkan ghina sibuk selfie, foto siatuasi, atau sedang Chat dengan temannya.

Sampai akhirnya.

"Woy" sapa grant
"Weeeyyyy hahaha" balasku lalu tos dan salaman.

2detik kemudian datang ghina memeluk grant.

"Grant gustin" ucapnya saat masih meluk grant
"Hy sayang" balas grant dan juga membalas pelukan ghina.
Lalu ghina melepaskan pelukannya
"You can speak bahasa?" Tanyanya kaget
"Bisa doooong" ucap grant santai
Lalu kembali peluk grant.
"Mana yang lain?" Tanyaku ke grant, grant menjawabnya menggunakan tangan kanannya yang menunjukan jempolnya kebelakang, lalu kembali memeluk ghina.

"Hey, yuk kesana mau bertemu dengan Cisco kan? Tapi pakai bahasa Inggris yaa" ucap grant setelah ia melepaskan pelukannya lalu berjongkok.

Kami pergi ke tempat yang lain untuk bertemu dengan pemain  the flash lainnya.

Yaaa sama lah kaya tadi ghina langsung memeluknya secara bergantian, aku hanya bisa melihat dan sedikit tertawa.

"Pacar lu oke juga" ucap grant
"Bukan pacar, tapi calon istri azek haha" balasku
"Wanjay, keren lu bisa kawin sama fans, menurut gua dia orangnya friendly, asik, gitu daaahh" ucap grant
"Emang" balasku senyum

Setelah ghina puas pelukan dengan pemain the flash dia memelukku

"You Lie to me zom, i hate you but i love you so much, nyebelin banget sih jadi orang" ucapnya memukul dadaku pelan.
"Hehehe, i'm Sorry honey, i Lie to you for make you happy" balasku lalu kembali memeluknya.

Aku merasa dadaku basah, ku lepas pelukannya ghina sedang menangis.

"Hey kok nangis sih, jangan nangis dong"ucapku sambil menangis boongan. Setelah itu jongkok.

"Ihh jelek dasar! Kamu
nyebeliiiiinnn!!" Ucapnya menamparku pelan dan pada saat aku kembali memandang wajahnya yang senang. Dia menekan kata 'nyebelin' sambil menutup matanya dan menghentakan kakinya.

Aku kembali memeluknya. Entah kenapa makin lama rasa sayang atau cinta aku kepadanya makin terasa,,,padahal ini semua terpaksa disuruh mom, dad, ma, Pa.

Aku dapat merasakan ghina makin berat saat aku memeluknya. Ohiya aku lupa, ghina setiap abis nangis pasti lemas, ibaratnya tidur tapi gk bisa di bangunin, lebih cenderung ke pingsan sih. Tapi kata ma,pa ini gk masalah.

Aku mengangkat tubuh ghina dan meminta grant membukakan pintu mobil, dan aku menidurkan ghina.

Saat aku keluar dari mobil setelah menidurkan ghina. Datang Carlos, Tom, danielle, dan candice.

"Where's she?" Tanya danielle
"Uuuuhhhmmm she have sleeping, you want look she?" Balas grant.

Aku yang menyadarinya hanya membuka pintu mobil tempat aku menidurkan ghina.

"She beautiful" ucap Carlos didepan ghina dan sampingnya danielle.

Tom dan candice bersama aku dan grant memerhatikan mereka. Aku tersenyum sangat lebar. Mungkin aku senang calon istriku di bilang cantik oleh Carlos, padahal menurutku biasa aja. Yaa namanya juga cinta! Yang jelek dibilang bagus,,,yang bagus dibilang biasa aja!.

Selama Carlos dan danielle mengobrol di depan ghina yang tertidur. Aku, grant, Tom, candice mengobrol.

"I think she very kind!" Ucap Tom
"I think it too" ucap candice
"Tuh kan gua bilang apa, cakep pe'a calon Istri lu!" Tegas grant
"Hahaha, i think it, but i have to know more" ucapku
"Why? She kind, beautiful, friendly, whatever" ucap candice

(Maybe) Married with My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang